Tigo Balai, Matur, Agam

nagari di Kabupaten Agam, Sumatera Barat
Revisi sejak 6 September 2012 10.14 oleh Aldo samulo (bicara | kontrib) (←Suntingan 180.241.238.104 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh VoteITP)


Tigo Balai merupakan salah satu nagari yang terdapat dalam Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia.

Tigo Balai
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenAgam
KecamatanMatur
Kodepos
26162
Kode Kemendagri13.06.04.2003 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Jumlah penduduk- jiwa
Peta
PetaKoordinat: 0°15′57.6″S 100°16′23.8″E / 0.266000°S 100.273278°E / -0.266000; 100.273278

Batas Wilayah

  • Utara:Nagari Baringin dan Nagari Sipinang.
  • Selatan:Nagari Matur Hilir.
  • Barat:Nagari Lawang.
  • Timur:Nagari Batang Palupuah/Kecamatan Palupuah.

Geografis

  • Ketinggian tanah :800 m.di atas permukaan laut.
  • Topografis: Terletak diatas bukit barisan yang mempunyai lurah dan bukit, dan sedikit dataran rendah.
  • Suhu: 20°C s/d 30°C.

Sungai

Batang air ( Sungai ) yang terdapat di Tigo Balai :

  • Batang air Sianok, mengalir dari Bukittinggi melalui Rimbo Koto Rantang terus ke Palembayan.
  • Batang air Ruso, mengalir dari Saribulan,ke Cubadak Lilin terus ke Batang Sianok.
  • Batang air Kasiak,mengalir dari Matur ke Andaleh terus ke Batang Sianok.
  • Batang air Lawang,mengalir dari paparangan ke Andaleh terus ke Batang Sianok.
  • Batang air Palansiangan,mengalir dari Lawang ke Andaleh, terus ke Sungai Buluh dan bermuara di Batang air Sianok.

Orbitasi dan waktu tempuh

  • Ke ibukota kecamatan: 2,5 km.
  • Ke ibukota kabupaten: 56 km.
  • Ke ibukota propinsi: 118 km.
  • Waktu tempuh ke ibukota kecamatan: 0,20 jam.
  • Waktu tempuh ke ibukota kabupaten: 1,5 jam.
  • Waktu tempuh ke ibukota provinsi: 3 jam.

Sejarah

Sebelum terjadi perang Paderi, sebagian masyarakat dari Rimbo Koto Rantang (Hutan Koto Rantang)ada yg bergerak kearah barat mencari daerah baru. Setelah menyeberangi Batang Sianok (Sungai Sianok) ada yg bermukim di Taruyan, ada juga yang mendaki ke Bukit Sirih. Kemudian turun ketepian sebuah sungai, di bawah sebatang pohon yg besar, yakni pohon Andaleh (sejenis pohon kayu Musang)ditancapkanlah pancang sebagai tanda mendirikan taratak (kampung) dan dinamai Andaleh. Setelah ramai, maka Andaleh menjadi sebuah Nagari. Andaleh, Pauah Panta dan Marambuang merupakan Nagari tertua di Kecamatan Matur. Setelah Andaleh ramai kemudian ada yg pindah ke Utara dan bermukim di Monggong (Bukit) yg dibawahnya mengalir Batang Ruso (Sungai)dan sampai ke Sungai Buluh. Di Monggong inilah tanah ulayat beberapa kaum di Andaleh,Surau Lubuk,Cubadak Lilin da Sari Bulan saling bersebelahan.Setelah perang Paderi usai,karna banyak gangguan perampokan,maka masyarakat yg di Monggong pindah mencari saudaranya ke Andaleh dan membangun taratak baru yaitu Saribulan (Sahari Bulan) dan Cubadak Lilin. Monggong yg ditinggalkan kemudian dinamakan Kampuang Tingga (Kampung Timggal). Pada tahun 1915 pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Nagari Tigo Balai, Saribulan dan Cubadak Lilin dijadikan satu dengan Andaleh dalam ke Nagarian Tigo Balai Nan Basa. Wali Nagari yg pertama dipegang oleh Datuak Rangkayo Sati Nan Tuo. Adat di Tigo Balai memakai kelarasan Koto Piliang. Nagari Tigo Balai berdampingan dengan Nagari Lawang, adat di Nagari Lawang mengikuti kelarasan Bodi Caniago. Dahulu Nagari Lawang dan Nagari Tigo Balai pernah berada dalam satu Kenagarian dan bernama "Nagari Lawang Tigo Balai", dan saat itulah dibangun Kantor Wali Nagari yg sampai sekarang masih berdiri dan dipakai sebagai Kantor Wali Nagari Lawang dan Tigo Balai. Diperbatasan antara Lawang dan Tigo Balai dibangun pasar yg disebut Pasar Syarikat, masyarakat Lawang menyebutnya Pasar Lawang, masyarakat Tigo Balai menyebutnya Pakan Sinayan (Pasar hari Senin). Sekarang pasar itu bernama Pasar Lawang Tigo Balai. Nama Kenagarian Tigo Balai dilatar belakangi dengan berdirinya bangunan balai-balai adat 3 buah.

Pemerintahan

Kenagarian Tigo Balai dipimpin oleh Wali nagari yang terdiri dari 6 jorong(desa) yaitu:

  1. Jorong Andaleh.
  2. Jorong Surau Lubuk.
  3. Jorong Saribulan.
  4. Jorong Cubadak Lilin.
  5. Jorong Sungai Buluh.
  6. Jorong Taruyan.

Referensi

  • R.E.e Dt.Rangkayo Sati Nan Diateh, Profil Nagari Tigo Balai, Penerbit: Yayasan Pengembangan Nagari Tigo Balai-YPN3B, Jakarta.