Joseph Neeshima
Shimeta Neeshima yang lahir di Edo (sekarang Tokyo) 12 Februari 1843 adalah anak dari Tamiharu Neeshima, sekretaris pribadi Tuan Itakura dari Klan Annaka, provinsi Kosuke. [1] Joseph menerima pendidikan seorang samurai, menambahkan studi bahasa-bahasa Barat, dan ilmu pengetahuan. [2] Joseph juga sering membaca terjemahan Jepang "Robinson Crusae", buku dalam bahasa Tionghoa tentang sejarah dunia dan geografi, dan sebagian dari Alkitab menceritakan Allah Pencipta. Pada 1858 Neeshima bersama ayahnya diangkat menjadi sekretaris pribadi Tuan Itakura. [1] Atas promosi ini Neeshima mendapat hak istimewa untuk dapat belajar bahasa Belanda dan ilmu pengetahuan. [1]Naval College adalah tempat pertama Neeshima mulai belajar . [1] Bersamaan dengan itu dibawakan terjemahan bahasa Jepang oleh guru pribadinya dari Belanda (Robinson Crusoe) sebuah buku yang menginspirasikan Neeshima untuk berkeinginan melakukan perjalanan dan bekerja di luar negeri. [1]Suatu hari ia membaca Alkitab terjemahan bahasa Inggris. [1] Tepat pada 17 Mei 1864 Neeshima bertemu dengan Fr. Nicolai, seorang misionaris gereja Ortodoks Yunani dan belajar Alkitab dalam bahasa Inggris. [1]
Pada 19 Juni 1864, Neeshima pergi ke Shanghai dan di sana ia bertemu dengan Kapten Horace S. Taylor yang mengangkatnya menjadi pelayan kamar di kapal. [1] Bersama Kapten Taylor ia berlayar sampai ke Amerika Serikat [1]. Setibanya di Amerika Serikat ia diperkenalkan dengan Mr.A. Hardy. Dengan bantuan Mr. Hardy, Neeshima belajar di Philips Academy dan menudian di Universitas Amberst. Neeshima kemudian belajar di Sekolah Tinggi Teologi Andover. [1]Selama masa belajarnya itu, ia mengakui imannya kepada Kristus dan pada bulan Desember 1866 Neeshima dibaptis di Andover Congregational Church. [1]
Segera setelah Neeshima tiba di Yokohama ia pun kembali ke Annaka, tempat kelahirannya pada 25 Desember 1874 untuk mewujudkan impiannya membangun sebuah sekolah “Soshisha School House” . [1] Seiring berjalannya waktu Doshiha yang awalnya adalah tempat pelatihan bagi pendeta berkembang menjadi universitas yang mencaku bidang Filsafat, Sastra, politik, ekonomi, dll yang kemudian menghasilkan pendidikan dan masalah-masalah sosial di Jepang. [1]
Pada 1864 Joseph mempertaruhkan dirinya ke sebuah kapal Amerika. [2] Joseph berhasil mencapai Boston melalui kapal yang dimiliki oleh pedagang terkemuka Alfeus Hardy Niijima tahun 1867 dan Joseph sekolah di Andover Theological Seminary. [2] Pada tahun 1866 ia dibaptis di gereja Kongregasional Andover. [2] Pada tahun 1871 dan 1872 Joseph sebagai penerjemah dengan delegasi Jepang tingkat tinggi yang belajar pendidikan di Amerika dan Eropa. [2] Pada 1874 Joseph selesai seminari, ditahbiskan, diangkat seorang misionaris oleh ‘’American Board of Commissionaries Luar Misi’’ (ABCFM), Ganadian Scot John. Gaddie menemukan misi Presbyterian ke New Hebrides di Aneityum pada tahun 1848. [2] Karir Joseph memuncak di Samoa dalam karyanya sebagai penerjemah Alkitab dan guru dari pendeta dan misionaris Islander di seminari misi Malca. [2] Pada tahun 1867 Niijima mengunjungi Inggris dan Kanada. [2] Istri Joseph meninggal pada tahun 1868, kemudia Joseph menikah lagi sebelum kembali ke Samoa, di mana Joseph meninggal di Malca. [2] Pada tahun 1870 almamaternya di Universitas Glasgow untuk menghormatinya. [2]