Ilmu penyiaran
Ilmu penyiaran adalah Proses sejak ide itu diciptakan sampai dengan ide itu disebarluaskan. Langkah-langkahnya meliputi penggagas ide yang dalam hal ini adalah komunikator, kemudian ide itu diubah menjadi suatu bentuk pesan yang dapat dikirimkan baik verbal maupun nonverbal melalui saluran dan atau sarana komunikasi yang memungkinkan pesan itu mampu menjangkau khlayak luas (komunikan).[1] Terselenggaranya penyiaran ditentukan oleh tiga unsur yaitu studio, transmitter, dan pesawat penerima. Ketiga unsur ini kemudia disebut sebagai trilogi penyiaran. Paduan ketiganya ini yang kemudian akan menghasilkan siaran yang dapat diterima oleh pesawat penerima radio maupun televisi.
Studio merupakan sistem yang cukup berperan dalam sebuah stasiun penyiaran, sebagai sub sistem yang terintegrasi secara total, bagian studio memberikan andil untuk penyedia program-program reguler yang bersifat berkesinambungan. Sistem studio pada umumnya terintegrasi dari berbagai unit sistem seperti bagian audio, video sistem, dan pencahayaan serta dilengkapi prasarana seni atau gambar sebagai pendukung produksi khususnya untuk produksi audio visual. Studio merupakan tempat produksi informasi sekaligus menyiarkan, yakni mengubah ide dan gagasan menjadi bentuk pesan baik gambar maupun suara.
Studio sebagai penyuplai program acara dibagi dalam dua kategori besar : Siaran Langsung, seperti program berita yang memiliki kekuatan informasi untuk segera disiarkan. Siaran Rekam, program acara yang direkam terlebih dahulu baik program acara nondrama seperti musik, olah raga dan program acara drama.[2]
Transmitter merupakan salah satu unsur dalam proses penyiaran yang berfungsi mengantarkan gambar dan suara dari studio berupa gelombang elektromagnetik yang membawa muatan informasi untuk dipancarkan atau disalurkan melalui kabel atau serat optik. Ada tiga cara sistem satelit komunikasi Sistem DBS (Panduan Satelit Penyiaran), Sistem Semi DBS, serta sistem gabungan (penyaluran dan satelit).
Pesawat Penerima merupakan alat yang berfungsi mengubah gelombang eektromagnetik yang membawa muatan informasi berupa signal suara dan atau signal suara dan signal gambar proyeksi menjadi bentuk pesan yang dapat dinikmati.Pancaran gelombang elektromagnetik yang membawa muatan signal suara yang terbentuk melalui microphone, kemudian panaran ini diterima oleh sistem antena untuk diteruskan ke pesawat penerima, dan signal suara itu diubah kembali menjadi suara di dalam audio loudspeaker.[3] Bandung Proses ini menghasilkan siaran radio, sedangkan gelombang elektromagnetik yang masih membawa signal suara, yang dihasilkan oleh michrophone dan signal gambar proyeksi, yang dihasilkan oleh sisten lensa dan kemudian diubah menjadi signal gambar di dalam tabung pengambil gambar maka proses ini menghasilkan siaran televisi.[4]
Produk Penyiaran Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian mata acara dalam bentuk audio, suara atau visual gambar yang dtransmisikan dalam bentuk signal suara atau gambar, baik melalui udara maupun melalui kabel dan atau serat optik yang dapat diterima oleh pesawat penerima dirumah-rumah. [5] Output penyiaran adalah siaran. Siaran adalah benda abstrak yang sangat potensial untuk dipergunakan mencapai tujuan yang bersifat idiil maupun material. Siaran merupakan hasil kerja kolektif yang memerlukan dana yang besar banyak tenaga yang kreatif dan profesional serta sarana elektris canggih yang harganya relatif mahal. Karena itu produksi Siaran sebenarnya merupakan produksi massal yang memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, hiburan dan pendidikan kepada sebagian besar khalayaknya, dengan biaya yang cukup besar. Di dalam penyelenggaraan siaran, para pengelola siaran selalu berupaya untuk menekatkan diri kepada khalayak, sehingga ada usaha mengimpitkan kepentingan khalayak yang diawali dengan menarik perhatian khalayak.[6]
Jurusan Penyiaran
Sejak tahun 2000 awal jurusan Ilmu Komunikasi mulai ramai peminat diberbagai Perguruan Tinggi. Ilmu Komunikasi meliputi Jurnalistik,Desain Komunikasi Visual,Hubungan Masyarakat, Periklanan dan Ilmu Penyiaran. Yang mana setiap tahun peminat jurusan komunikasi terus meningkat dengan seiring kemajuan teknologi dan perkembangan Media Massa yang makin pesat. Perguruan tinggi yang awalnya tidak membuka jurusan komunikasi kini membuka dan menjadikannya gerbong utama kampus tersebut. Berikut beberapa kampus yang membuka Jurusan FIKOM (Fakultas Ilmu Komunikasi). Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta, Universitas Esa Unggul, Universitas Paramadina, Universitas Moestopo Beragama, The Next Academy Jakarta, STIKOM Interstudi, Universitas Indonesia, Universitas Pancasila, Universitas Padjajaran, Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Mercubuana, Universitas Budi Luhur, Gadjah Mada, Universitas Airlangga, STIKOM London School, Bina Sarana Informatika, ATKI Indosiar. Dan masih banyak lagi.