Kota Cilegon

kota di Provinsi Banten, Indonesia

Kota Cilegon adalah sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia. Cilegon berada di ujung barat laut pulau Jawa, di tepi Selat Sunda. Kota ini dulunya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Serang, kemudian ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, dan sejak tanggal 27 April 1999 ditetapkan sebagai kotamadya (sebutan kotamadya diganti dengan kota sejak tahun 2001).[butuh rujukan] Cilegon dikenal sebagai kota industri, dan menjadi pusat industri di kawasan Banten bagian barat. Kota Cilegon dilintasi jalan negara lintas Jakarta-Merak, dan dilalui jalur kereta api Jakarta-Merak. Kota Cilegon terdiri atas 8 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah kelurahan. Sebutan lain bagi Kota Cilegon adalah Kota Baja mengingat kota ini merupakan penghasil baja terbesar di Asia Tenggara karena sekitar 6 juta ton baja dihasilkan tiap tahunnya di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon.[butuh rujukan] Selain itu Kota Cilegon merupakan salah satu kota objek vital negara. Hal ini dikarenakan di kota ini terdapat berbagai macam objek vital negara antara lain Pelabuhan Merak, Pelabuhan Cigading Habeam Centre, Pelabuhan Pengapalan Ikan Ciwandan, Kawasan Industri Krakatau Steel (termasuk di dalamnya PT. Krakatau Steel Tbk, Asahimas, Siemens, KS - POSCO joint venture, Chandra Asri, dan Pertamina),PLTU Suralaya, PLTU Krakatau Daya Listrik, Krakatau Tirta Industri Water Treatment Plant, (Rencana Lot) Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan (Rencana Lot) Kawasan Industri Berikat Selat Sunda.

Cilegon
Kota
Kota Cilegon
Lambang kebesaran Cilegon
Julukan: 
Kota Baja
Motto: 
Akur Sedulur Jujur Adil Makmur
Negara Indonesia
ProvinsiBanten
Kota Administratif1987
Kotamadya27 April 1999
Kota4 September 1999 [1]
Pemerintahan
 • WalikotaH. Tb Iman Ariyadi, S.Ag, MM, M.S
 • Wakil WalikotaDrs. H. Edi Ariadi, M.Si
Luas
 • Total175,5 km2 (678 sq mi)
Populasi
 • Total386.985
 • Kepadatan2.205/km2 (5,710/sq mi)
Zona waktuUTC+7 (Waktu Indonesia Barat)
Kode area telepon0254
Situs webhttp://www.cilegon.go.id

Geografis

Berdasarkan letak geografisnya, Kota Cilegon berada dibagian paling ujung sebelah Barat Pulau Jawa dan terletak pada posisi : 5°52'24" - 6°04'07" Lintang Selatan (LS), 105°54'05" - 106°05'11" Bujur Timur (BT). Secara administratif wilayah berdasarkan UU No.15 Tahun 1999 tentang terbentuknya Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon pada tanggal 27 April 1999, Kota Cilegon mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: berbatasan dengan Kecamatan Bojonegara (Kabupaten Serang)
  • Sebelah Barat: berbatasan dengan Selat Sunda
  • Seblah Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Anyer dan Kecamatan Mancak (Kabupaten Serang)
  • Sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Kramatwatu tepat di wilayah serdang (Kabupaten Serang)

Cilegon memiliki wilayah yang relatif landai di daerah tengah dan pesisir barat hingga timur kota, tetapi di wilayah utara cilegon topografi menjadi berlereng karena berbatasan langsung gunung batur, sedangkan di wilayah selatan topografi menjadi sedikit berbukit-bukit terutama wilayah yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Mancak.

Kota ini memiliki wilayah strategis yang berhubungan langsung dengan selat sunda, dan terhubung dengan jalan tol Jakarta - Merak. Selain itu rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda yang nantinya akan terkoneksi dengan jalan lingkar selatan Kota Cilegon menambah tingkat konektivitas Kota ini dengan daerah lain di sekitarnya.

Iklim

Kota Cilegon mempunyai iklim tropis dengan suhu rata-rata 22 °C-33 °C[butuh rujukan], curah hujan maksimum terjadi pada bulan Desember-Februari dan minimum pada bulan Juli-September. Menurut klasifikasi iklim Koppen, pada awalnya iklim di Kota Cilegon termasuk dalam Iklim Hutan Basah Tropis tetapi semakin dengan pesatnya perkembangan Kota Cilegon jumlah tutupan Hijau di Kota ini menjadi sangat berkurang sehingga merubah jenis tutupan permukaan di wilayah Kota Cilegon.

Berkas:Sudut Cilegon.JPG
Sebuah sudut di Cilegon

Pemerintahan

Perkembangan Pemerintahan

Berdasarkan pasal 72 ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, Cilegon sudah memenuhi persyaratan dibentuknya Kota Administratif. Atas usul Pemerintah Daerah Tingkat II Serang No.86/Sek/Bapp/VII/84 tentang usulan pembentukan Kota Administratif Cilegon dan atas pertimbangan yang obyektif, maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 1986 tanggal 17 September 1986, tentang Pembentukan Kota Administratif Kota Cilegon. Juga ditetapkan luas Kota Cilegon adalah 17.550 Ha yang meliputi 3 (tiga) wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Pulo Merak, Ciwandan, Cilegon dan 1 (satu) Perwakilan Kecamatan Cilegon di Cibeber. Sedangkan Kecamatan Bojonegara masuk wilayah kerja pembantu Bupati Wilayah Kramatwatu.

Di dalam Undang-Undang No.5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah disebutkan bahwa syarat-syarat pembentukan daerah otonom mengikuti kemampuan ekonomi, jumlah penduduk, luas wilayah, pertahanan dan keamanan, politik, serta persyaratan tambahan lainnya.

Berdasarkan PP No. 3 Tahun 1992 tertanggal 7 Februari 1992 tentang Penetapan Perwakilan Kecamatan Cibeber, Kota Administratif Cilegon bertambah menjadi 4 (empat) Kecamatan yaitu Pulomerak, Ciwandan, Cilegon dan Cibeber.

Dengan ditetapkannya dan disahkannya UU No. 15 tahun 1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon, status Kota Administratif Cilegon berubah menjadi Kotamadya Cilegon, dengan duet kepemimpinan Drs. H. Tb. Rifai Halir sebagai Pejabat Walikota Cilegon dan H. Zidan Rivai sebagai Ketua DPRD Cilegon.

 
Masjid Agung Nurul Ikhlas Cilegon

Pembagian Administratif

Berdasarkan administrasi pemerintahan, Kota Cilegon memiliki luas wilayah ±17.550 Ha terbagi atas 8 (delapan) Kecamatan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No.15 Tahun 2002 Tentang Pembentukan 4 (empat) Kecamatan baru, wilayah Kota Cilegon yang semula terdiri dari 4 (empat) kecamatan berubah menjadi 8 (delapan) Kecamatan, yaitu :

  • Kecamatan Cilegon
  • Kecamatan Ciwandan
  • Kecamatan Pulomerak
  • Kecamatan Cibeber
  • Kecamatan Grogol
  • Kecamatan Purwakarta
  • Kecamatan Citangkil
  • Kecamatan Jombang

Sejarah

Masa Kesultanan Banten

Kota Cilegon dalam pembentukannya mengalami beberapa masa, yang dimulai dari masa Sultan Ageng Tirtayasa (tahun 1651 – 1672). Pada tahun 1651 Cilegon merupakan kampung kecil dibawah kekuasaan Kerajaan Banten, pada masa itu Cilegon berupa tanah rawa yang belum banyak didiami orang. Namun sejak masa keemasan Kerajaan Banten dilakukan pembukaan daerah di Serang dan Cilegon yang dijadikan daerah persawahan dan jalur perlintasan antara Pulau Jawa dan Sumatera. Sejak saat itu banyak pendatang yang menetap di Cilegon sehingga masyarakat Cilegon sudah menjadi heterogen disertai perkembangan yang sangat pesat.

Masa Hindia Belanda

 
Pelabuhan Merak pada tahun 1932

Pada tahun 1816 dibentuk Districh Cilegon atau Kewedanaan Cilegon oleh pemerintah Hindia Belanda dibawah Keresidenan Banten di Serang. Rakyat Cilegon ingin membebaskan diri dari penindasan penjajahan Belanda. Puncak perlawanan rakyat Cilegon kepada Kolonial Belanda yang dipimpin oleh KH. Wasyid yang dikenal dengan pemberontakan Geger Cilegon 1888 tepatnya pada tanggal 9 Juli 1888, mengilhami rakyat Cilegon yang ingin membebaskan diri dari penindasan penjajah dan melepaskan diri dari kelaparan akibat tanam paksa pada masa itu.

Pada masa 1924, di Kewedanaan Cilegon telah ada perguruan pendidikan yang berbasis Islam yaitu perguruan Al-Khairiyah dan madrasah Al-Jauharotunnaqiyah Cibeber. Dari perguruan pendidikan tersebut melahirkan tokoh-tokoh pendidikan yang berbasis Islam di Cilegon. Pada masa kemerdekaan, dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia rakyat Cilegon telah menunjukan semangat juangnya. Jiwa patriotisme rakyat Cilegon dan Banten pada umumnya dizaman revolusi fisik mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 telah ditunjukan dan terkenal dengan Tentara Banten.

 
Foto Groepsportret van leerlingen van de H.I.S. di Cilegon

Masa Orde Lama dan Orde Baru

Memasuki era 1962, di Clegon berdiri pabrik baja Trikora yang merupakan babak baru bagi era industri wilayah Cilegon. Industri baja Trikora berkembang pesat setelah keluar Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1970 tanggal 31 Agustus 1970 yang mengubah pabrik baja Trikora menjadi pabrik baja PT. Krakatau Steel Cilegon berikut anak perusahaannya.

Perkembangan industri yang pesat di Cilegon berdampak pula terhadap sektor lainnya seperti perdagangan, jasa, dan jumlah penduduk yang terus meningkat. Mata pencaharian penduduk Cilegon yang semula sebagian besar adalah petani berubah menjadi buruh, pedagang, dan lain sebagainya.

PT. Krakatau Steel telah mendorong pembangunan dan perkembangan yang sangat pesat bagi wilayah Cilegon, yang akhirnya mempengaruhi kondisi sosial budaya dan tata guna lahan. Daerah persawahan dan perladagan menjadi daerah industri, perdagangan, jasa,

transportasi dan perumahan serta pariwisata. Keadaan tersebut menggambarkan Cilegon sebagai kota kecil yang memiliki fasilitas kota besar. Akibat daripada itu, sejalan dengan tuntutan budaya kota, maka dibutuhkan tuntutan kehidupan masyarakat kota serta memerlukan pembinaan dan pengaturan penyelenggaraan perkotaan.

Menurut Pasal 3 Peraturan Pemerintah No.40 tahu 1986, bahwa Kota Administratif Cilegon berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pemerintah Kabupaten Serang, baik dalam penyelenggaraan pemerintah maupun keuangan. Aspirasi yang bekembang dalam lingkup Kotif Cilegon disalurkan melalui wakil-wakil yang ditunjuk atau ditugaskan sebagai anggota DPRD tingkat II Kabupaten Serang.

Sebagai pusat pelayanan bagi wilayah Banten dan sekitarnya baik pelayanan jasa koleksi maupun distribusi, pertumbuhan masyarakat Cilegon sangat ditopang oleh adanya perkembangan industri dan perdagangan. Sebagai pusat pertumbuhan, Cilegon memberikan kontribusi multiplier effek terhadap hinterland-nya dalam mengoleksi hasil-hasil produksinya dan demikian pula sebaliknya, yaitu mendistribusikan hal-hal yang dibutuhkan daerah hinterland tersebut. Untuk melayani kebutuhan tersebut perlu aparat yang memadai setingkat dengan Daerah Tingkat II.

Dalam perkembangannya Kota Cilegon telah memperlihatkan kemajuan di berbagai bidang baik pembangunan fisik, sosial, dan ekonomi yang cukup pesat. Perkembangan ini tidak terlepas dari struktur kota yaitu sebagai pintu gerbang Jawa – Sumatera dan perkembangan Industri Strategis Nasional di Wilayah Cilegon yang diikuti perkembangan pusat perdagangan, jasa, industri, pariwisata, dan pemukiman. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana di wilayah Cilegon.

Perkembangan dan kemajuan Kota Administratif Cilegon tersebut tidak saja memberikan dampak berupa kebutuhan peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, tetapi juga memberikan gambaran mengenai dukungan, kemampuan, dan potensi wilayah untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Dengan demikian untuk lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan, serta pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, dipandang perlu Kota Administratif Cilegon dibentuk Kota Madya daerah Tingkat II Cilegon.

Masa Reformasi

Peluang yang diberikan Undang-Undang No.22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah semakin memberikan keleluasan bagi Kotamadya Cilegon (selanjutnya disebut Kota Cilegon) untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Kota Cilegon. Peluang tersebut semakin nyata setelah institusi pemerintah di Kota Cilegon menjadi lengkap dengan terbentuknya DPRD Kota Cilegon.

Dengan ditetapkannya dan disahkannya UU No. 15 tahun 1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon, status Kota Administratif Cilegon berubah menjadi Kotamadya Cilegon, dengan duet kepemimpinan Drs. H. Tb. Rifai Halir sebagai Pejabat Walikota Cilegon dan H. Zidan Rivai sebagai Ketua DPRD Cilegon.

Penduduk dan Perekonomian

Dalam Kurun Waktu 15 Tahun Terakhir (1991-2005) Jumlah Penduduk Kota Cilegon Bertumbuh Sebesar 47,18% (Dari 228.230 Jiwa Tahun 1991 Menjadi 335.913 Jiwa Tahun 2005). Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Cilegon Pada Periode 2001-2005 Bergerak Secara Rata-Rata 2,66% Per Tahun. Dengan jumlah penduduk yang tinggi membuat Kota Cilegon menjadi kota terbesar ke-4 di Provinsi Banten. Masih Cukup Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk Di Kota Cilegon Tersebut Terutama Dipengaruhi Oleh Peristiwa Migrasi Masuk.

Jenis atau kegiatan pekerjaan yang banyak digeluti oleh Penduduk Kota Cilegon pada tahun 2005 adalah kegiatan Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, yakni sebesar sejumlah 33.116 tenaga kerja. Selanjutnya Industri merupakan lapangan pekerjaan kedua yang banyak digeluti oleh penduduk, yakni sekitar 24,68 % atau sebesar 29.755 tenaga kerja.

Keberhasilan Pembangunan Bidang Perekonomian Dicerminkan Dari Perkembangan Indikator PDRB(Product Domestic Regional Bruto) Dan LPE(Laju Pertumbuhan Ekonomi), Yang Mengindikasikan Perbaikan, Penguatan Dan Kemapanan Daerah Dalam Penguatan Struktur Perekonomian Daerah. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Cilegon Meningkat mencapai 3,8 Trilyun Pada Tahun 2006. Pada tahun 2009 PDRB Kota Cilegon mencapai Rp51 juta/kapita dan melebihi angka rata-rata pendapatan perkapita masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal ini dikarenakan Kota Cilegon ditopang oleh sektor perindustrian berat yang bertumpu pada penggunaan teknologi dan kimia dan bukan berbasis pada industri manufaktur ringan.

Pada akhir tahun 2010, Krakatau Steel sebagai perusahaan pelat merah yang berproduksi di Cilegon menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, POSCO untuk melaksanakan joint venture di Kawasan Industri Krakatau. Seiring dengan bertambahnya investasi asing melalui penanaman modal langsung di Cilegon, telah terjadi peningkatan perekonomian yang berarti dengan meningkatnya indikator PDRB di Kota Cilegon.

Budaya dan Bahasa

Budaya yang tercipta di Cilegon merupakan budaya campuran (mestizo) tetapi secara umum budaya mereka merupakan budaya Jawa Banten dengan pencampuran unsur sunda yang sangat kental dengan pengaruh keislaman.

Produk Budaya

Produk budaya masyarakat cilegon antara lain tarian Bendrong Lesung, Patingtung Bambu, Pencak Silat Khas Cilegon, Rampak Bedug dan Ubrug. Produk Budaya lain berupa benda adalah Batik Lereng Lesung Mandiri, Golok, dan alat musik patingtung. Pemakaian Bahasa Indonesia jamak umum di pakai di seantero Kota Cilegon. Hampir seluruh masyarakat asli dari suku Jawa Banten mampu mengucapkan bahasa ini baik dengan babasan ataupun bukan. Penggunaan bahasa lain yang umum adalah bahasa jawa, bahasa sunda dan bahasa minang. Bahasa lain dipergunakan oleh para suku pendatang yang turut menambah keragaman budaya Kota Cilegon.

 
Golok
 
Pesilat

Fasilitas dan Sarana Pendukung Kota

Permukiman

Di Kota Cilegon banyak sekali perumahan yang berbasis rumah dinas. Hal ini dikarenakan di Kota Cilegon terdapat banyak sekali perusahaan yang membutuhkan banyak karyawan. Permukiman di Kota Cilegon dikelola oleh berbagai developer. Selain itu terdapat pula permukiman khusus bagi kaum ekspatriat. Permukiman kaum ekspatriat barat (Meksiko, Australia, Amerika Serikat dan Perancis) terdapat di Kawasan Bonakarta, sedangkan permukiman kaum ekspatriat timur (terutama orang Korea dan Jepang) berada di suatu cluster di Pondok Cilegon Indah. Sedangkan permukiman bagi warga Krakatau Steel terdapat di Komplek Perumahan Karyawan Krakatau Steel (Rumah Dinas), Propelat (Rumah Dinas), Bukit Baja Sejahtera, Palm Hills, dan Komplek Perumahan Krakatau Grogol Selain itu terdapat pula permukiman seperti Istana Cilegon, Pondok Cilegon Indah dan berbagai macam cluster komplek perumahan lainnya.

Pusat Perbelanjaan

Di Kota Cilegon terdapat berbagai macam pusat perbelanjaan seperti Cilegon Supermall (Mayofield Mall Cilegon), Super Indo, Hypermart, Ramayana Mall & Robinson Supermarket, Edi Toserba, Cilegon Plaza Mandiri (Foodhall), Giant Hypermarket, dan Krakatau Junction.

Tempat Ibadah

Di Kota Cilegon terdapat berbagai macam masjid dengan berbagai bentuk dan ukuran. Masjid yang paling terkenal adalah Masjid Agung Cilegon atau Masjid Agung Nurul Ikhlas, masjid ini memiliki ketinggian lebih dari 40 meter pada ke empat minaretnya. Masjid lain yang cukup terkenal adalah Masjid Sumpah, dan Masjid Asy-Syuhada.

Olahraga

Fasilitas Olahraga yang terdapat di Kota Cilegon antara lain Stadion Krakatau Steel, Stadion Sumampir, Kolam Renang Krakatau Country Club (Olympic Size), Cilegon Waterpark, Lapangan Serbaguna Bapor, Padang Golf Krakatau Country Club, dan Krakatau Junction Infinite Jogging Track.

Taman Kota

Taman Kota di Cilegon masih sangat terbatas dan hanya berupa tutupan hijau yang merupakan bagian dari komplek gedung pemerintahan. Taman Kota yang berfungsi sekaligus sebagai fasilitas olahraga adalah Krakatau Junction Infinite Jogging Track yang merupakan tutupan hijau luas di tengah Kota Cilegon.

Transportasi

Dalam Kota

Di Kota Cilegon terdapat berbagai macam transportasi dalam kota mulai dari angkot, becak, bus, hingga ojek. Terdapat tiga rute angkot dengan empat pembagian warna yang melayani perjalanan di dalam Kota Cilegon yaitu Silver (Jurusan Anyer), Merah (Jurusan Merak), Ungu (Jurusan PCI) dan Kuning (Jurusan Mancak). Transportasi lain yang sering dipakai adalah Taksi. Satu-satunya perusahaan taksi yang beroperasi di Kota Cilegon adalah perusahaan Blue Bird (subsidiaries "Pusaka Banten"). Di beberapa daerah transportasi ojek dan becak masih dapat ditemui.

Luar Kota

Di Kota Cilegon terdapat dua buah terminal yaitu Terminal Utama Terpadu Nasional di Pelabuhan Merak dan Terminal Kota Cilegon di dekat pintu Tol Cilegon Timur. Di Kota Cilegon pun terdapat tiga stasiun penumpang yaitu Stasiun Cilegon, Stasiun Krenceng, dan Stasiun Merak. Layanan kereta api Kereta api Banten Ekspres dan Kereta api Patas Merak setiap hari melayani rute dari Kota Cilegon menuju DKI Jakarta.

Berkas:BantenEkspres.jpg
kereta api Banten Ekspres
 
Pintu keluar Stasiun Merak

Bandara & Helipad

Dulu terdapat apron bandara kecil dan hanggarnya di luar Kota Cilegon yang dibangun pada masa pembukaan pabrik baja Krakatau Steel tetapi sekarang sudah tidak dipakai lagi. Helipad di Kota Cilegon terdapat di tengah Kota Cilegon di samping gedung DPRD Kota Cilegon dan di dalam Kawasan Industri Krakatau Steel.

Pelabuhan

Di Kota Cilegon terdapat tiga pelabuhan tetapi hanya satu pelabuhan yang berfungsi untuk mengangkut penumpang publik yaitu Pelabuhan Merak. Sedangkan Pelabuhan Cigading Habeam Centre digunakan untuk pelabuhan khusus arus logistik untuk Kawasan Industri Krakatau Steel dan Pelabuhan Tradisional Ciwandan digunakan untuk proses penangkapan dan pengapalan ikan.

 
Feri di Pelabuhan Merak

Pendidikan

Pemerintah Kota Cilegon menyediakan sarana pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Kualitas dari pendidikan pun juga sangat bervariasi dari gedung mewah ber-AC sampai yang sederhana. Di Kota Cilegon banyak terdapat fasilitas pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi.

Daftar Sekolah Menengah Atas ternama di Kota Cilegon:

  1. SMA Negeri 1 Cilegon
  2. SMA Negeri 2 Krakatau Steel Cilegon
  3. SHS Cilegon International Sch. Bonakarta
  4. SMK Negeri 1 Cilegon
  5. SMK YPWKS Cilegon
  6. SMAIT Raudhatul Jannah

Selain itu terdapat sekolah menengah pertama, diantaranya:

  1. SMP Negeri 1 Kota Cilegon
  2. SMP Negeri 2 Kota Cilegon
  3. JHS Cilegon International Sch. Bonakarta
  4. SMP IT Raudhatul Jannah
  5. SMP Mardi Yuana Cilegon
  6. SMP Al-Azhar Syifa Budi YPWKS Cilegon
  7. SMP YPWKS Cilegon

Universitas, Akademi, Sekolah Tinggi cilegon :

  1. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Fakultas Teknik)
  2. Sekolah Tinggi Analis Kimia (STAK)
  3. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al-Khairiyah
  4. Sekolah Tinggi Teknologi Fatahillah
  5. Politeknik Krakatau
  6. Sekolah Tinggi Teknik Ilmu Komputer Insan Unggul
  7. Universitas Terbuka Kota Cilegon
 
Gedung Kuliah "Letter U" Kampus Cilegon

Media

Surat Kabar

Surat Kabar lokal di Kota Cilegon adalah Radar Banten (Jawa Pos)

Radio

  • 91,8 Top FM Cilegon
  • 95,3 FM Banten Radio
  • 96,9 FM Sam Radio
  • 102,0 Cilegon Mandiri FM (Siaran Pemda)
  • 105,2 Cilegon Pass FM
  • 107,7 Gema Suara Tercinta
  • 107,9 Flash Radio FM

Objek Wisata

Berkas:Anyer-beach.jpg
Suasana Pantai Anyer
  • Gunung Batu Lawang

Gunung yang berada di wilayah Gerem – Merak, anda dapat melihat objek wisata berupa hamparan pegunungan granit yang memiliki bermacam-macam bentuk bebatuan sehingga membentuk semacam pintu selamat datang. Selain itu anda akan melihat hamparan pesisir barat Kota Cilegon dari Gunung Batu Lawang.

  • Gunung Batur

Gunung Batur terletak dikawasan kecamatan Pulomerak, dapat ditempuh sekitar 10 menit dari pusat Kota Cilegon dengan jarak ± 8 km. Adalah suatu daerah tujuan wisata Agro, yang berorentasi pada wisata minat khusus, seperti : Hiking, Camping Area, Study Flora dan Fauna, Jogging, Layang gantung atau gantole

  • Pulau Merak Besar dan Merak Kecil

Pulau Merak Besar terletak tepat (± 500 M) didepan pelabuhan penyebrangan Merak – Bakauheni (ASDP), dengan luas areal sekitar 20 Ha. Dipulau ini terdapat Flora ( Aneka tumbuhan dan pepohonan ) dan Fauna (Kera, Ular, dan aneka Kerang ), alamnya masih asri dan tidak berpenghuni, terdapat pula bebatuan dan koral situs Tsunami Gunung Krakatau tahun 1883. Sedangkan Pulau Merak Kecil terletak ± 1 Km disebelah daya pelabuhan Merak dan dapat ditempuh ± 10 menit dengan menggunakan perahu motor. Pulau ini memiliki luas areal 4,62 Ha dan merupakan gugusan dari Pulau merak besar. Selain sebagai destinasi wisata di Kota Cilegon gugusan pulau ini juga menjadi gugus penghalang ombak laut yang melindungi Pelabuhan Merak dari terjangan ombak selat sunda.

  • Pantai Kelapa Tujuh

Pantai kelapa tujug terletak di Merak, kota Cilegon Banten 9 Km dari pintu Tol Jakarta – Merak, kearah utara pelabuhan penyeberangan Merak. Pantai ini menawarkan pesona pantai pesisir yang landai dengan pedagang kaki lima di sekitar pantai selain itu pantai ini menawarkan kerindangan yang khas karena tepat berada di balik lereng gunung Batur.

  • Pantai Pulorida

Objek wisata yang satu ini terletak di kota Cilegon, Provinsi Banten sekitar 4 km dari Pelabuhan Merak.

  • Pantai Anyer

Objek wisata pantai anyer sebenarnya masuk ke dalam wilayah Kabupaten Serang tetapi mengingat aksesbilitasnya yang lebih dekat dengan Kota Cilegon, pantai ini sering di masukkan sebagai objek destinasi wisata yang ditawarkan saat mengunjungi Kota Cilegon.

Kuliner

Berkas:Ayam-Betutu-–-Bali.jpg
Ayam Bekakak Kranggot
 
Nigirizushi, salah satu jenis sushi

Kuliner khas Kota Cilegon yang terkenal adalah Ayam Bekakak Kranggot, Rabek dan Sate Bebek Cibeber. Ayam Bekakak Kranggot bentuknya kurang lebih sama dengan ayam bakar biasa tapi bumbunya menggunakan bumbu khas banten yang sangat kaya akan rempah, sedangkan Rabek adalah sejenis semur daging kesukaan sultan banten yang awalnya berasal dari daerah arab (rabiq), yang terakhir adalah Sate Bebek Cibeber yaitu sejenis sate yang dibakar dengan bumbu panggang khas cibeber yang berwarna merah namum cukup manis. Disamping itu Kota Cilegon juga terkenal akan makanan khas lainnya yaitu Sate Bandeng Khas Banten, Jipang, dan Kue Ketan Bintul. Selain itu seiring dengan perkembangannya yang di Kota Cilegon dapat dengan mudah di jumpai beraneka ragam makanan internasional maupun domestik. Restoran Internasional yang banyak terdapat di Kota CIlegon adalah restoran korea dan jepang mengingat banyaknya ekspatriat asal korea yang bekerja di Kota Cilegon. Restoran Jepang terkenal di Kota Cilegon adalah Fonta yang berada di Krakatau Country Club, selain Fonta terdapat berbagai restoran masakan jepang lain di Kota Cilegon, Restoran ini terkenal karena ngirisushi nya yang nikmat. Sedangkan Restoran Korea yang terkenal di Cilegon adalah Hana dan sudah sejak lama menjual berbagai macam menu masakan korea mulai dari daging bakar bulgogi hingga mie naengmyon. Selain itu kedai dan kafe penjual makanan arab (kebab dan shawer) dan meksiko (amigos) pun dapat anda temui di kota ini.

Walikota

  • Drs. Nurman Suriadinata, Dari 29 Juli 1987 Sampai 01 April 1988 (Walikotatif).
  • H. Nano Abdullah Dudaya, BA. Dari 01 April 1998 Sampai 20 Mei 1989 (Walikotatif).
  • Drs. H. Dudi Achmadi, Dari 20 Mei 1989 Sampai 01 Mei 1992 (Walikotatif).
  • Drs. Aan Hermana ASW, Dari 01 Mei 1992 Sampai 15 Oktober 1992 (Walikotatif).
  • Drs. H. Makmun Suchari, Dari 15 Oktober 1992 Sampai 30 Juni 1997 (Walikotatif).
  • Ir. H. Setia Hidayat, Dari 30 Juni 1997 Sampai 20 Juni 1998 PLH (Walikotatif).
  • Drs. H. Tb. Rifa’i Halir, Dari 20 Juni 1998 Sampai 27 April 1999 (Walikotatif).
  • Drs. H. Tb. Rifa’i Halir, Dari 27 April 1999 Sampai 07 April 2000 (Pejabat Walikota).
  • H. Tb. Aat Syafa’at, S.Sos, M.Si, Dari 07 April 2000 Sampai 07 April 2005 (Walikota).
  • H. Hidayat Djauhari, SH, M.Si, Dari 07 April 2005 Sampai 20 Juli 2005 (Pejabat Walikota).
  • H. Tb. Aat Syafa’at, S.Sos, M.Si 20 Dari Juli 2005 Sampai 20 Juli 2010 (Walikota).
  • H. Tb. Iman Ariyadi S.Ag, MM, M.S 20 Juli 2010 Sampai Sekarang (Walikota).

Lihat Pula

Referensi

1. http://www.bpkp.go.id/dki2/konten/1084/SEJARAH-BANTEN 2. http://www.kotacilegon.com/2011/06/sejarah-kota-cilegon.html 3. http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Sejarah_Banten 4. http://disbudpar.cilegon.go.id/ Batik Lereng Lesung Mandiri 5. http://sosbud.kompasiana.com/2010/02/03/urban-heritage-menarik-seni-budaya-ke-pasar-wisata/ 6. http://www.gudangwisata.com/mencicipi-5-wisata-kuliner-khas-banten.html

Pranala luar