Batik Belanda

Ragam batik
Revisi sejak 19 Agustus 2016 03.31 oleh Bennylin (bicara | kontrib)

Batik Belanda adalah salah satu motif batik Indonesia.

Salah satu motif Batik Belanda

Pada waktu zaman penjajan Belanda, warga keturunan Belanda banyak yang tertarik dengan batik Batik Indonesia. Mereka membuat motif sendiri yang disukai bangsa Eropa. Motifnya berupa bunga-bunga Eropa, seperti tulip dan motif tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal di sana.Ada yang bermotif Hansel n Gretell. cinderella, snow white dll.

Batik Indo-Eropa di Indonesia dikenal sebagai Batik Belanda, adalah gaya Batik terutama oleh wanita Indo-Eropa (Indo 's) adalah dikembangkan untuk perempuan perempuan Eropa di Hindia Belanda antara 1840 dan 1940. Wanita yang telah memulai gaya Carolina Josephina Franqemont , dia asal Indonesia campuran Eropa. Mereka berhasil pertama di Indonesia yang kaya warna batik harus dilakukan dengan pewarna sayuran.

Gambar khas di Indo-Eropa sarung batik adalah karangan bunga, ilustrasi dongeng Eropa dan ilustrasi dari wallpaper Eropa. Wanita Indo-Eropa adalah yang pertama untuk menjadi batik diproduksi industri dan dengan demikian penyebaran batik ke daerah lain dan dipromosikan yang pertama untuk gaya batik modern dikembangkan.

Ester batik paling terkenal, Carolina Josephina van Franqemont, Catharina Carolina Oostrom (nee Philips), B. Fisfer, SW Pakis (nee Gregory), Scharff van Dop, J. Toorop, Dunhuyzen, C. M. Meyer, J.A. de Witt, A.J.F. Jans (nee Veenstra), A. Wollweber, L. Metzelaar, W. Bear, Eliza Charlotta van Zuylen, Simonet, Maria Paulina Carp (nee Rapilla), Dewan mas Padmo Soediro, SB Feunem, C. Croes, L. Fredericks, S. van Haighton, J. Williams.

Gaya para ester batik yang terkenal yang dikenal dengan nama batik Prankemon (Franquemont) dan batik Pansellen (Van Zuylen).

Selama Perang Dunia II, pabrik-pabrik dijarah. Pola Eliza Charlotta of Zuylenen dikenal di tangan China turun menjadi enam puluh ribu gulden ditawarkan kepada tanda tangan Mrs izin Zuylen van untuk digunakan.

Templat:Batik-stub