Batas Air
Batas Air atau 108 Pendekar Liang Shan (Hanzi: 水滸傳, hanyu pinyin: shui hu zhuan; bahasa Inggris: Water Margin, All Men are Brothers, Outlaw of the Marsh, 108 Bandits of Liang Shan; bahasa Jepang: Suikoden) adalah sebuah roman terkenal dari zaman Dinasti Ming. Novel ini merupakan novel pertama yang menggunakan gaya bahasa awam karena sebelum itu, kisah-kisah cerita biasanya ditulis dengan tulisan dan bahasa klasik[1].
Pengarang
Ada beberapa versi berbeda tentang pengarang dari novel ini. Namun secara umum, Shi Nai-an dan Luo Guanzhong disetujui sebagai kontributor dari penulisan novel ini.
Versi popular ini menyatakan bahwa Shi Nai-an menulis 70 bab pertama dan Luo Guanzhong menyelesaikan 30 bab terakhir. Namun juga ada dugaan bahwa tidak ada orang bernama Shi Nai-an karena Shi Nai-an adalah nama samaran dari Luo sendiri.[2].
Konteks sejarah alur cerita
Roman ini menceritakan realita kehidupan 108 pendekar yang dipimpin oleh Song Jiang, seorang tokoh sejarah di zaman Dinasti Song. 108 pendekar ini bertemu dalam waktu berbeda dan kemudian berkumpul bersama di Gunung Liang di wilayah Shandong sekarang ini. Mereka mengumandangkan nilai loyalitas, mengambil sikap bermusuhan dengan pejabat kekaisaran yang korup namun tetap setia terhadap kaisar.
Dalam sejarah resmi, Song Jiang tercatat sebagai pemimpin bandit yang kemudian menyerah kepada kekaisaran pada tahun 1121. Nama Song Jiang terulas di bagian biografi Kaisar Huizong dari Dinasti Song, sedangkan aktivitas organisasi bandit tadi diterangkan di bagian biografi Zhang Shuye.
Cerita rakyat mengenai Song Jiang dan organisasi di bawah pimpinannya mulai populer di zaman Dinasti Song Selatan. Beberapa tokoh di antara 36 pendekar tadi adalah Lu Junyi, Guan Sheng, Ruan Xiaoer, Ruan Xiaowu, Ruan Xiaoqi, Liu Tang, Hua Rong dan Wu Yong.
Di dalam roman, penyerahan Song Jiang kepada kekaisaran dikarenakan oleh amnesti dari Kaisar Huizhong, namun sejarah tidak mencatat secara jelas motif penyerahan Song Jiang tersebut.
Adaptasi dalam budaya populer
Kisah Batas Air telah diadaptasikan ke dalam bentuk permainan video dan komputer. Beberapa perusahaan Game yang telah membuatnya adalah Konami, KOEI, dan Interserv. Berbeda dengan perusahaan pembuat game Suikoden lain, Konami lebih banyak mengisi cerita sendiri di dalam seri-seri game Suikodennya, dan setiap seri terdapat hubungan cerita masing-masing. Konami juga menambah Kata Gensou pada versi Jepang game Suikoden. KOEI adalah perusahaan yang pertama kali membuat game ini pada tahun 1989.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
- seri Suikoden, mencakup Suikoden I hingga V (berbagai platform, lihat artikel tersebut)
- Gensou Suikoden Card Stories (Gameboy Advance) - Konami
- Suikoden Tendo 108 Sei (PlayStation) - KOEI
- Suikoden: Tenmei no Chikai (PlayStation)- KOEI
- Suikoden Tactics (PlayStation 2) - Konami
- Genso SuikoGaiden Vol. 1: Harmonia no Kenshi (PlayStation) - Konami
- Genso SuikoGaiden Vol. 2: Crystal Valley no Kettou (PlayStation) - Konami
- Suikoden Tendo 108 Sei (Sega Saturn)- KOEI
- Suikoden: Tenmei no Chikai (Sega Saturn)- KOEI
- Suikoden (msx) - KOEI
- Suikoden (Nintendo) - KOEI
- Bandit Kings of Ancient China (PC) - KOEI
- Bandit Kings of Ancient China (Nintendo) - KOEI
- Bandit Kings of Ancient China (AMI) - KOEI
- Bandit Kings of Ancient China (MSX) - KOEI
- Suikoden MMO (Xbox 360) - Interserv
- Water Margin (PC)
- Water Margin Online 3.2 (Online) - MyCNX Holdings
- Outlaws Seize Castle (mobile Java)