Beatrix dari Belanda
Beatrix; (Beatrix Wilhelmina Armgard; (lahir 31 Januari 1938), adalah Ratu dari Kerajaan Belanda yang mencakup Belanda, Curaçao, Sint Maarten, dan Aruba. Ia adalah putri pertama dari Ratu Juliana dari Belanda dan Pangeran Bernhard dari Lippe-Biesterfeld. Pada tahun 1966, ia menikah dengan Claus von Amsberg dan memiliki tiga anak: Pangeran Willem-Alexander (lahir 1967), Pangeran Friso (lahir 1968), dan Pangeran Constantijn (lahir 1969). Ketika Ratu Juliana turun tahta pada tanggal 30 April 1980, Beatrix menggantikannya sebagai Ratu Belanda. Pada 6 Oktober 2002, suaminya meninggal.
Beatrix | |||||
---|---|---|---|---|---|
Ratu Belanda | |||||
Berkuasa | 30 April 1980 – Sekarang (44 tahun, 225 hari) | ||||
Pendahulu | Juliana | ||||
Pewaris tahta | Willem-Alexander, Pangeran Oranye | ||||
Perdana Menteri | Lihat daftar | ||||
Pasangan | Claus von Amsberg 1966 - 2002 (meninggal) | ||||
Keturunan | Willem-Alexander, Pangeran Oranye Pangeran Friso Pangeran Constantijn | ||||
| |||||
Wangsa | Wangsa Oranye-Nassau | ||||
Ayah | Bernhard dari Lippe-Biesterfeld | ||||
Ibu | Juliana dari Belanda | ||||
Agama | Kristen (Gereja Protestan di Belanda) | ||||
Tanda tangan |
Kehidupan awal
Putri Beatrix lahir sebagai Putri Beatrix Wilhelmina Armgard dari Belanda, Putri dari Oranye-Nassau, Putri dari Lippe-Biesterfeld pada tanggal 31 Januari 1938 di Istana Soestdijk di Baarn, Belanda. Beatrix adalah putri sulung dari Putri Mahkota Juliana dari Belanda dan Pangeran Bernhard dari Lippe-Biesterfeld.[1] Lima wali baptis Beatrix diantaranya Raja Leopold III dari Belgia, Putri Alice, Countess Athlone, Putri Elisabeth dari Waldeck dan Pyrmont, Adipati Adolf Friedrich Mecklenburg, dan Countess Allene de Kotzebue.[2] Ketika Beatrix berusia satu tahun pada 1939, Putri Irene, adik pertamanya lahir.[1]
Ketika Perang Dunia II meletus di Belanda pada Mei 1940, Keluarga Kerajaan Belanda melarikan diri ke London, Britania Raya. Satu bulan kemudian, Beatrix pergi ke Ottawa, bersama ibunya Juliana dan adiknya Irene, sementara ayahnya Bernhard dan neneknya Ratu Wilhelmina tetap berada di London.[1] Keluarga tersebut tinggal di kediaman Stornoway.[3] Sebagai ucapan terima kasih atas perlindungan untuk ia dan putrinya, Putri Juliana pun mengirimkan tulip kepada pemerintah Kanada setiap musim semi, yang merupakan pusat dari Festival Tulip Kanada. Adiknya yang kedua, Putri Margriet lahir pada tahun 1943.[1] Selama pengasingan mereka di Kanada, Beatrix menghadiri sekolah dasar[4] di Sekolah Umum Rockcliffe Park.[5]
Keluarga tersebut kembali ke Belanda pada tanggal 2 Agustus 1945. Beatrix melanjutkan sekolahnya di De Werkplaats di Bilthoven. Adiknya yang ketiga, Putri Christina lahir pada tahun 1947.[1] Pada tanggal 6 September 1948, ibunya, Juliana menggantikan Wilhelmina, neneknya sebagai Ratu Belanda, dan Beatrix menjadi ahli waris Monarki Belanda pada usia sepuluh tahun.
Pendidikan
Pada bulan April 1950, Putri Beatrix memasuki Incrementum, bagian dari Baarnsch Lyceum, dan pada tahun 1956, ia lulus ujian sekolah dalam mata pelajaran seni dan klasik.[6]
Pada 31 Januari 1956, Putri Beatrix merayakan ulang tahun ke-18. Dan pada tanggal tersebut, dibawah Konstitusi Belanda, dia berhak untuk mendapatkan hak prerogatif kerajaan. Saat itu, ibunya melantiknya di Dewan Negara.
Pada tahun yang sama, ia memulai studi universitasnya di Universitas Leiden. Pada tahun pertamanya di universitas, ia mempelajari sosiologi, hukum, ekonomi, sejarah parlementer dan hukum konstitusional.[6] Dalam program studinya, ia juga menghadiri mata kuliah tentang budaya Suriname dan Antillen Belanda, Piagam Kerajaan Belanda, hubungan internasional, hukum internasional, sejarah dan hukum Eropa.
Putri Beatrix juga mengunjungi organisasi Eropa dan internasional di Jenewa, Strasbourg, Paris, dan Brussel. Dia juga merupakan anggota aktif dari VVSL (Persatuan Perempuan untuk Siswa di Leiden), sekarang disebut sebagai L.S.V.Minerva, setelah bergabung dengan Korps Leidsch Studenten (yang sebelumnya laki-laki saja). Pada musim panas 1959, ia melewati ujian pemeriksaan pendahuluannya tentang hukum, dan ia memperoleh gelar sarjana hukum pada Juli 1961.[6]
Keterlibatan politik dan pernikahan
Kinerjanya di kancah politik segera ditandai oleh kontroversi. Pada tahun 1965, Putri Beatrix bertunangan dengan bangsawan Jerman, Claus von Amsberg, seorang diplomat yang bekerja untuk Kantor Luar Negeri Jerman. Pernikahan mereka menyebabkan protes besar-besaran selama hari pernikahan mereka di Amsterdam pada tanggal 10 Maret 1966. Pangeran Claus pernah bertugas di Pemuda Hitler dan Wehrmacht dan oleh karena itu ia terkait dengan bagian dari penduduk Belanda dan Nazisme Jerman. Protes tersebut termasuk slogan yang berkesan seperti "Claus 'raus!" (Claus keluar!) dan "Mijn fiets terug" (Kembalikan sepeda saya), saat tentara Jerman menyita sepeda-sepeda di Belanda. Sebuah bom asap dilemparkan ke kereta pernikahan mereka oleh sekelompok Provo yang menyebabkan pertempuran di jalan dengan polisi. Seiring berjalannya waktu, bagaimanapun juga, Pangeran Claus menjadi salah satu anggota paling populer dari Monarki Belanda dan saat ia meninggal pada 2002, seluruhnya ikut berkabung.
Sebuah kerusuhan yang lebih parah terjadi pada tanggal 30 April 1980, selama penobatan (penguasa dari Belanda tidak dinobatkan seperti) Ratu Beatrix. Beberapa orang, termasuk penghuni liar sosialis, menggunakan kesempatan itu untuk memprotes kondisi perumahan yang buruk di Belanda dan melawan monarki, serta juga menggunakan slogan "Geen woning; geen Kroning" (tidak ada rumah; tidak ada penobatan). Bentrokan dengan polisi dan pasukan keamanan menjadi brutal dan kekerasan.
Selain itu, Ratu Beatrix adalah anggota dari Grup Bilderberg[7] dan anggota kehormatan dari Klub Roma.[8]
Ratu Belanda
Pada tanggal 30 April 1980, Beatrix diangkat menjadi Ratu Belanda saat ibunya turun tahta. Pada tahun 1994, Menteri Luar Negeri menyampaikan di Parlemen bahwa kedutaan besar Belanda di Yordania telah dibuka atas permintaannya.
Pada tanggal 6 Oktober 2002, suaminya, Pangeran Claus meninggal setelah lama menderita sakit. Satu setengah tahun kemudian, ibunya meninggal setelah perjuangan panjang melawan demensia, sementara ayahnya meninggal karena kanker pada Desember 2004.
Pada tanggal 8 Februari 2005, Beatrix menerima doktor kehormatan yang jarang diberikan dari Universitas Leiden, suatu kehormatan yang tidak biasa diberikan kepada Ratu. Dalam pidato penerimaannya, ia berbicara tentang monarki dan 25 tahunnya sebagai ratu.[9] Pidato itu disiarkan langsung.[10]
Pada tanggal 29 April dan 30 April 2005, ia merayakan ulang tahun ke-25 masa pemerintahannya. Ia diwawancarai di televisi Belanda, ditawari sebuah konser di Dam Square di Amsterdam, dan perayaan berlangsung di Den Haag, pusat pemerintahan negara ini.
Pada tanggal 30 April 2009, Ratu dan keluarga kerajaan menjadi sasaran dalam serangan mobil oleh seorang pria bernama Karst Tates. Tates menabrakkan mobilnya masuk ke parade di Apeldoorn dan nyaris menabrak sebuah bis yang membawa Ratu. Lima orang tewas seketika, dua korban dan Tates tewas keesokan harinya. Satu korban lain dari kecelakaan tersebut berada dalam situasi kritis dan satu minggu setelahnya, korban itu meninggal. Pihak kerajaan tanpa cedera dan aman, tetapi Ratu dan anggota keluarga yang melihat kecelakaan dari jarak dekat dengan jelasnya merasa sangat terguncang. Pria itu rupanya mengatakan kepada polisi bahwa ia sengaja memasang target pada keluarga kerajaan.[11] Hal ini dianggap sebagai serangan fisik pertama pada kerajaan Belanda di zaman modern.
Gelar, gaya, dan kehormatan
Ratu Beatrix telah memegang gelar sepanjang hidupnya, sebagai cucu atau putri raja, dan akhirnya sebagai Penguasa. Gelar resmi Ratu Beatrix adalah Yang Mulia Beatrix, dengan Karunia Tuhan, Ratu Belanda, Putri Oranye-Nassau, dst. dst. dst. Tiga kali 'dst.' mengacu pada gelar Putri Lippe-Biesterfeld dan masih banyak gelar formal lainnya yang dipegang oleh Ratu. Ratu menandatangani dokumen resmi hanya dengan nama "Beatrix". Dalam bahasa sehari-hari, dia dipanggil Ratu atau Yang Mulia. Tapi ketika berbicara dengan Ratu, lebih tepat menggunakan "Yang Mulia" atau dalam bahasa Belanda sebagai "Uwe Majesteit"[12] dan setelah itu sebagai "Nyonya"/"Madam" atau dalam bahasa Belanda sebagai "Mevrouw" yang merupakan etiket resmi sekalipun dia lebih suka dipanggil "Baginda" setiap saat.
Beatrix telah menerima kehormatan dan penghargaan dari berbagai negara di seluruh dunia, baik selama hidupnya sebagai putri maupun sebagai raja. Dalam kapasitasnya sebagai Penguasa, ia adalah Pemimpin yang Hebat dari Ordo Militer William (Militaire Willemsorde) dan ordo Belanda lainnya.
Lambang
Anak
Nama | Lahir | Pernikahan | ||
---|---|---|---|---|
Tanggal | Pasangan | Anak | ||
Pangeran Willem-Alexander | 27 April 1967 | 2 Februari 2002 | Máxima Zorreguieta Cerruti | Putri Catharina-Amalia Putri Alexia Putri Ariane |
Pangeran Friso | 25 September 1968 | 24 April 2004 | Mabel Wisse Smit | Countess Luana Countess Zaria |
Pangeran Constantijn | 11 Oktober 1969 | 19 Mei 2001 | Laurentien Brinkhorst | Countess Eloise Count Claus-Casimir Countess Leonore |
Leluhur
Referensi
- ^ a b c d e Youth. The Dutch Royal House. Diakses pada 11 Juli 2008.
- ^ De vijf peetouders van prinses Beatrix. The Memory of the Netherlands. Diakses pada 11 Juli 2008.
- ^ "CBC News". Cbc.ca. 18 January 2008. Diakses tanggal 2010-03-05.
- ^ Education. The Dutch Royal House. Diakses pada 11 Juli 2008.
- ^ "National Capital Commission". Canadascapital.gc.ca. Diakses tanggal 2010-03-05.
- ^ a b c "Het Koninklijk Huis". Koninklijkhuis.nl. Diakses tanggal 2010-03-05.
- ^ "Bilderberg Meeting of 1997 Assembles". PR Newswire. 13 June 1997.
- ^ [1][pranala nonaktif]
- ^ Teks lengkap pidato bisa ditemukan di http://www.koninklijkhuis.nl/NL/nieuws/nieuws.html?Toespraken/2223.html
- ^ Siaran lengkap tersedia di http://cgi.omroep.nl/cgi-bin/streams?/nos/nieuws/2005/februari/video/080205/beatrix_toespraak.wmv
- ^ NOS. "Koninklijke familie was doelwit (Royal family was the target) (Dutch)". Diakses tanggal 2009-05-01.
- ^ "The Dutch Royal House; FAQ; "How should I address members of the Royal House?"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 June 2007. Diakses tanggal 2008-06-29.
Pranala luar
- (Inggris) Biografi resmi
- (Belanda) 25 tahun Beatrix sebagai Ratu
Beatrix dari Belanda Cabang kadet Wangsa Lippe Lahir: 31 Januari 1938
| ||
Gelar | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Juliana |
Ratu Belanda 30 April 1980–Sekarang |
Petahana Penerus: Willem-Alexander, Pangeran Oranye |