Layanan jejaring sosial

platform online yang memfasilitasi pembangunan hubungan sosial
Revisi sejak 18 Maret 2013 19.21 oleh Farras (bicara | kontrib) (Farras memindahkan halaman Situs jejaring sosial ke Layanan jejaring sosial)

Situs jejaring sosial (bahasa Inggris: Social network sites) merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut.[1] Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.[2]

Situs Jejaring sosial

Sejarah

Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. [3]

Situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997.[1] Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman, dan mengirim pesan. [1] Tahun 1999 dan 2000, muncul situs sosial lunarstorm, live journal, Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul Ryze.com yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. [1] Tahun 2002, muncul friendster sebagai situs anak muda pertama yang semula disediakan untuk tempat pencarian jodoh.[4] Dalam keanjutannya, friendster ini lebih diminati anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna lain.[4] Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan friendster, Flick R, You Tube, Myspace.[1] Hingga akhir tahun 2005, friendster dan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati. [1]

Memasuki tahun 2006, penggunaan friendster dan Myspace mulai tergeser dengan adanya facebook.[1] Facebook dengan tampilan yang lebih modern memungkinkan orang untuk berkenalan dan mengakses informasi seluas-luasnya.[2] Tahun 2009, kemunculan Twitter ternyata menambah jumlah situs sosial bagi anak muda.[1] Twitter menggunakan sistem mengikuti - tidak mengikuti (follow-unfollow), dimana kita dapat melihat status terbaru dari orang yang kita ikuti (follow). [1]. Tahun 2012,muncul kembali dan menambah kembali situs jejaring sosial untuk semua usia yang bernama Ketiker. Ketiker adalah situs web yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut post.

Kelebihan

Keberadaan situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi dengan mudah dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan telepon.[5] Selain itu, dengan adanya situs jejaring sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat.[6]

Kelemahan

Kemunculan situs jejaring sosial ini menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka (face-to-face) cenderung menurun.[3] Orang lebih memilih untuk menggunakan situs jejaring sosial karena lebih praktis.[3]. Di lain pihak, kemunculan situs jejaring sosial ini membuat anak muda tidak dapat tidak mengakses internet.[3]. Dalam kadar yang berlebihan, situs jejaring sosial ini secara tidak langsung membawa dampak negatif, seperti kecanduan (addiksi) yang berlebihan dan terganggunya privasi seseorang.[1][5]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j (Inggris) Social Network Sites: Definition, History, and Scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article 11.
  2. ^ a b Setiawan, Dirgayuza. 2008. Gaul Ala Facebook untuk Pemula. Jakarta: Media Kita. Hal 6-9.
  3. ^ a b c d (Inggris) Watkins, S.Craig. 2009. The Young and the Digital: What the Migration to Social Network Sites, Games, and Anytime, Anywhere Media Means for Our Future.'UK: Beacon Press. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Young" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  4. ^ a b (Inggris) Lange, P. G. (2007). Publicly private and privately public: Social networking on YouTube. Journal of Computer-Mediated Communication, 13(1), article 18.
  5. ^ a b Aleman, Anna M.Martinez & Wartman, Katherine Link. 2009. Online Social Networking on Campus: Understanding What Matters in Student Culture. Taylor & Francis. Hal 120-123.
  6. ^ Lin, Carolyn A. & Atkin, David A. 2002. Communication Technology and Society. Cresskill, NJ: Hampton Press, Inc. Hal 183.