Teknologi Microchip adalah semikonduktor kecil yang fungsinya menyampaikan informasi lewat karakteristik listrik tertentu. Dalam kasus lain, istilah ini juga dapat disebut sirkuit terpadu. Microchip merupakan bagian terpenting dalam sebuah alat elektronik, seperti; Komputer, Televisi, bahkan Microwave. Fungsinya adalah untuk menerima, mengolah dan menyampaikan informasi. Seiring berkembangnya teknologi, lama-kelamaan ukuran Microchip semakin kecil dan bekerja semakin cepat. Kini, penggunaan Microchip bukan hanya untuk perelatan elektronik. Namun, sudah di implan pada tubuh Manusia bahkanHewan.

Sejarah Implan Microchip pada Hewan

Microchip ditemukan oleh Jack Kilby dan dikembangkan bersama temannya Robert Noyce pada 1958. Seiring berkembangnya teknologi Microchip dalam sebuah alat elektronik, di 1970-an, DAPRA menciptakan program yang disebut MOSIS Metal Oxide Semiconductor for Implementation System yang memungkinkan peneliti dan siswa-siswa untuk menguji ide-ide pembaharuan chip. Selama dekade berikutnya, MOSIS membawa ribuan desain baru microchip. Selanjutnya, munculnya teknologi GPS yang membuat sebuah terobosan baru dengan perkembangan bionik. Yaitu, mampu melacak keberadaan hewan ataupun manusia melalui satelit dengan mengimplan Microchip ke dalam tubuh. Microhip tersebut didukung dengan Baterai Lithium yang bisa dideteksi segera geografis menggunakan RFID dimana saja pada permukaan planet. Pada mei 1995, The Washington Times menyebarkan berita mengenai Prince William dari kerajaan Inggris sudah diberi tanda dengan menggunakan Microchip demi alasan keamanan. Akhirnya, pada 1980 perusahaan-perusahaan penghasil Microchip memproduksi dan mulai mengembangkan teknologi Microchip yang tidak hanya untuk manusia, tetapi juga pada hewan. Pengembangan Teknologi Implan Microchip pada hewan dilakukan karena banyaknya hewan peliharaan seperti Anjing dan Kucing yang hilang karena dicuri.


Kerja Microchip pada Hewan

Microchip pada hewan, ibarat sebuah Tato atau Kalung yang dapat di tanam dan menutup kemungkinan bahwa tanda tersebut dapat hilang atau diubah. Dengan ukuran yang tidak lebih besar dari sebutir beras, bekerja dengan frekuensi radio yang terdiri dari hanya beberapa komponen yang terbungkus dalam sebuah kapsul tipis bioglas. Ketika kulit hewan di (Scan) menggunakan Scanner Microchip , maka microchip yang di tanamkan di bawah kulit hewan tersebut akan memancarkan sinyal Frekuensi Radio. Pemindai membaca Kode unik yang ada di dalam Microchip untuk melihat database hewan tersebut. Mulai dari Gen yang ada di dalam tubuhnya dan otomatis akan memberikan informasi mengenai induk hewan, pemilik hewan, riwayat kesehatan, umum, panjang, berat dan berbagai hal lainnya. Selain menyimpan berbagai infromasi umum, microchip pada tubuh hewan juga berfungsi untuk mengidentifikasi apakah seekor hewan tergolong agesif atau perilaku berbahaya mereka hanyalah sebuah gretakan.

Kini, hampir semua tempat penampungan dan klinik hewan memiliki scanner dengan berbagai frekuensi Microchip yang diunakan pada hewan peliharaan:

Chip 125kHz

Sampai saat ini, adalah frekuensi yang paing umum di Amerika Serikat dan dapat dibaca oleh kebanyakan scanner di Amerika Serikat.

Chip 134 kHz

Diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 2004. Microchip didefinisikan oleh spesifikasi yang dikembangkan oleh International Standard Organization ISO. Kode pada Microchip yang ditanamkan pada hewan ini didefinisikan sebagai 15 digit angka dari 0 sampai 9. Dimana tiga digit pertama merupakan kode negara atau kose produsen. Hal ini dianggap sebagai (Global Standard) untuk Microchip hewan peliharaan dan digunakan oleh seluruh dunia.

Chip 128 kHz

Diperkenalkan pada tahun 2007 dan dapat terbaca oleh banyak scanner walaupun tidak semua scanner. Biasanya, dalam penggunaan pada hewan lebih baik jika dikonsultasikan dulu dengan Dokter Hewan


Lokasi dan Tujuan Implan Microchip pada Hewan

Lokasi ditanamnya Microchip dalam tubuh hewan tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya. Biasanya, pada Anjing dan Kucing, Microchip ditanamkan pada kulit belakang leher antara bahu, tepatnya di garis tengah punggung. Berbeda lagi denganKuda, Microchip ditanam di sisi kulit leher, sedangkan pada Burung, Microchip ditanamkan pada otot dada. Saat ini, sudah banyak jenis hewan yang dalam tubuhnya sudah ditanamkan Microchip, sepert Burung Beo, Kambing, Domba, Babi, Kelinci, Rusa, Penguin, Ular, Buaya, Kura-kura, Katak, Ikan, Simpanse, Gajah, Bison, bahkan Ikan Paus. Penanaman Microchip pada hewan-hewan tersebut, mempunyai maksud yang berbeda-beda. Pada Hewan Ternak penanaman Microchip bertujuan untuk melihat masa subur untuk bereproduksi dan masa panen. Pada Hewan Liar, penanaman Microchip bertujuan untuk meneliti agresifitas dan cara mereka hidup di alam liar dan bagaimana cara mereka berinteraksi serta menanggapi rangsangan dari luar. Sedangkan pada Hewan Peliharaan microchip berguna untuk menyimpan Database tentang hewan dan dapat melacak keberadaan hewan peliharaan.

Keamanan Microchip pada Hewan

Penanaman Microchip pada hewan dapat dikatakan sangat mudah. Karena, prosesnya tidak melalui proses bedah atau operasi kecil. Penanaman dapat dilakukan oleh dokter hewan dengan proses yang hanya seperti Vaksinasi biasa. Reaksi dari hewanpun tidak akan mengganggu aktivitasnya. Karena bentuk Microchip yang sangat kecil, keberadaannya dalam tubuh hewan tidaklah mengganggu dan tidak menimbulkan rasa sakit.

Referensi


[[1]]

[[2]]

[[3]]

[[4]]

[[5]]

[[6]]

[[7]]