Pelita Air
Pelita Air Service adalah maskapai penerbangan nasional di Indonesia.
Flight Charter/publik | |
Didirikan | 1970, Jakarta |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Andjar Wibawangun Presiden Direktur |
Situs web | www.pelita-air.com[1] |
PT PAS memiliki basis udara (air base) di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, dan memiliki Bandar Udara Pondok Cabe (Jakarta Selatan). Kantor pusatnya yang terletak di Jl. Abdul Muis, Jakarta Pusat, memiliki ratusan karyawan yang terdiri dari staf manajemen serta jajaran karyawan udara (air crew) yang terlatih dan dapat diandalkan.
Sejarah
Berdiri pada tahun 1970 dengan nama Permina Air Service, semula Pelita Air difokuskan pada layanan penyewaan pesawat (air charter). Selama beberapa dekade, Pelita Air melayani jasa penerbangan bagi beberapa perusahaan minyak di Indonesia, baik perusahaan asing maupun domestik.
Semula PT. PAS berdiri di bawah naungan Pertamina (BUMN milik pemerintah), untuk memenuhi kebutuhan transportasi internal perusahaan, lalu dikembangkan menjadi maskapai yang menyediakan layanan penyewaan pesawat bagi perusahaan lain sejenis. Sepanjang 1970 - 1990, Pelita Air menjadi jasa layanan penyewaan pesawat bagi pelanggan tertentu saja.
PT PAS kemudian berdiri sendiri, melepaskan dari manajemen Pertamina. Kini Pelita Air berada di bawah manajemen PT. Pelita Air Service (PAS). Pada perkembangannya, di awal dekade 2000-an, Pelita Air mencoba melakukan layanan penerbangan umum domestik dengan nama Pelita AirVenture, tetapi ditutup setelah 2 tahun.
Rute layanan
Beberapa jalur penerbangan domestik telah dilayani dengan pesawat Pelita Air. Misalnya : Pekanbaru - Palembang - Jakarta - Yogyakarta - Surabaya - Makassar - Biak - Sorong - Lubuk Linggau.
Seperti penerbangan carter pada umumnya, rute penerbangan carter Pelita tidak tetap, tetapi beberapa rute carter pesawat yang sudah lama dijalani Pelita dan kliennya adalah:
- Medan-Dumai-Palembang-Jakarta/Halim-Yogyakarta-Surabaya-Makassar-Sorong (dicarter oleh PT Pertamina, dengan pesawat Fokker F100)
- Jakarta/Halim-Pekanbaru-Dumai-Jakarta/Halim (dicarter oleh PT Chevron Pacific Indonesia dengan pesawat Fokker F100)
- Balikpapan-Bontang-Balikpapan (dicarter oleh PT Pupuk Kaltim dengan pesawat Dash-7)
Armada
Tidak seperti maskapai penerbangan lain yang mengandalkan pesawat Boeing/Airbus, Pelita Air menggunakan pesawat-pesawat Fokker dan BAe (British Aerospace). Maskapai ini memiliki beberapa pesawat Fokker 28, Fokker 100, RJ-85, dan beberapa helicopter jenis Bell-412,Bell-430,S-76, Super Puma,Puma dan BO-105 untuk layanan komuter. Hingga kini Pelita Air masih dicarter oleh Sekretariat Negara untuk mengurus aktivitas operasional pesawat kepresidenan RI, sebuah Avro RJ-85. 1 pesawat Dash-7 digunakan untuk keperluan penerbangan PT Pupuk Kaltim.
Armada Pelita saat ini:
- 2 Fokker F100
- 1 Avro RJ-85
- 2 De Havilland Dash 7 (1 dicarter oleh PT Pupuk Kaltim)
- 4 CASA-IPTN NC-212-200
- 1 ATR 72/500
Helikopter/Rotary Wing
- 4 Sikorsky S-76C++
- 3 Bell 412EP
- 3 Bell 430
- 2 MBB-IPTN NBO-105
- 2 Sikorsky S-76A
Untuk saat ini, Pelita Air masih melayani permintaan penyewaan pesawat dari para pelanggannya dahulu, termasuk PT Pupuk Kaltim.