Chen De Xiu
Chen De Xiu (Fujian/Hokkian: Tan Tik Siu ; Indonesia: Rama Moerti) adalah sastrawan, ahli pengobatan, dan seseorang berilmu tinggi semasa hidupnya. Beliau kini dipuja oleh berbagai kalangan, baik oleh warga China maupun penganut kepercayaan Kejawen. Beliau tidak bisa makan daging semenjak kecil dan hidup suci melajang sepanjang hidupnya.[1]
Biografi
Chen De Xiu lahir pada tanggal 11 Juni 1884 (Imlek tanggal 14 bulan 12) di Surabaya. Ia berayah China dan beribu Jawa. Semenjak kecil, Chen De Xiu tidak bisa makan daging dan akan dimuntahkan kembali jika dipaksa. Beliau mahir berbahasa China, Melayu, dan Inggris serta ilmu bela diri.[1]
Chen De Xiu tinggal di Tulungagung setelah kedua orang tuanya meninggal. Saat itu beliau masih berusia 9 tahun. Ia diadopsi oleh seorang penginjil berkebangsaan Belanda kemudian bertapa di gua buatan dari beton di Sumber Agung, Gunung Gamping Selatan. Di sana beliau mengobati masyarakat yang sakit tanpa pernah mau memungut biaya.[1] Seringkali pula di halaman gua rumahnya diadakan pertunjukan Barongsai dan Jaranan.
Rakyat setempat mengisahkan bahwa Kampung Sumber Agung menempati wilayah yang pada awalnya adalah rawa-rawa (Danau Remang) seluas 50 hektar lebih. Chen De Xiu menutup sumber air utama yang mengairi danau tersebut sehingga menjadi kering. Konon beliau menyumbatnya hanya menggunakan seputung rokok yang ia ciptakannya dari sebatang ranting kering. Kini wilayah rawa-rawa yang kering berubah menjadi beberapa desa dan kawasan persawahan. Nama Desa Sumber Agung sendiri merupakan pengingat atas kejadian tersebut, dimana Sumber memiliki arti Mata Air dan Agung memiliki arti Besar.
Beliau pindah menuju Penang, Malaysia, pada saat berumur sekitar 30 tahun hingga akhir hayatnya (tahun 1960an) kemudian diperabukan. Ia dipercaya menempati lokasi Gua One Hundred Bat Cave.
Daftar klenteng
Kelenteng utama yang memuja Chen De Xiu berlokasi di Situs Goa Pendhem Pasetraan Gondo Mayeet Soemberagoeng.
Karya
Sebagai seorang sastrawan, Chen De Xiu telah menghasilkan beberapa karya tulis yang kebanyakan dalam huruf dan aksara Jawa kuno. Banyak karya beliau yang dihasilkan pada saat beliau berdiam di Gunung Wilis. Meskipun sebagian diterbitkan, tetapi hasil karya beliau hanya beredar di kalangan terbatas saja.
Lima mata air
Kelima mata air berikut merupakan mata air yang disakralkan oleh Chen De Xiu. Menurut cerita rakyat setempat, kelima sumber air ini telah membantunya sembuh dari penyakit serta mencapai pembebasan. Hingga kini, para umat selalu melakukan ritual membasuh muka di kelima mata air tersebut.
- Mata Air Utama. Berada tepat di depan klenteng kecil yang berjarak sekitar 200 meter di sisi timur Gua Tan Tik Siu, Sumberagung.
- Mata Air di tengah Kota Banyuwangi, berupa sumur artesis.
- Mata Air di tengah sawah di Pacuh, Ngancar, Kediri.
- Mata Air di Klampok, Sendang, Karangrejo, Tulungagung (lereng Gunung Wilis).
- Mata Air di Durenan, Trenggalek (lereng Gunung Wilis).
Kultus
Inti ajaran dari Chen De Xiu adalah hidup suci dan berlaku benar.
Catatan kaki
Pranala luar
- Photo of Tan Tik Siu
- Photo of Pintu Goa Tan Tik Siu Foto Pintu Gua Sumber Agung
- [1]