Pepaya Callina adalah salah satu varietas pepaya hasil pemuliaan oleh tim Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB yang beranggotakan Prof.Dr.Ir. Sriyani Sujipriyati, MS.; Endang Gunawan,SP.,MSi.; Kusuma Darma,SP.,MSi.;Ahmad Kurniawan dan Hidayat. Namun, di pasaran pepaya ini lebih dikenal dengan sebutan "pepaya california" sehingga tidak heran banyak orang terkecoh dan mengira bahwa "pepaya california" ini termasuk buah impor.

Karakteristik Varietas

Nama lain dari pepaya IPB 9 adalah Callina. Bobot buah antar 1.2-1.5 kg, panjang buah 23-24 cm dengan diameter buah 9.2-9.5 cm. Kulit buah berwarna hijau lumut bertekstur mulus dan daging buah yang tebal berwarna jingga, rasanya manis, dengan tingkat kemanisan 10.1-11.2 oBriks. Bentuk buahnya silindris seperti peluru. Mempunyai daya simpan lama (lebih dari 1 minggu). Pepaya IPB 9, perawakannya rendah dan mempunyai umur tanaman genjah, berbunga pada umur empat bulan setelah bibit dipindahkan ke lahan, dan bisa dipetik buahnya pada umur 8.5 bulan setelah tanam.

Mengapa Pepaya Tipe Kecil

Masyarakat di perkotaan, terutama pada konsumen buah di pasar modern, tergolong masyarakat yang datang dari ekonomi menenagah ke atas yang mempertimbangkan aspek kesehatan dalam mengonsumsi buah. Artinya, ada dorongan-dorongan tertentu dalam pola konsumsi mereka yang menentukan pilihan buah pepaya yang sesuai selera.

a. Mengurangi Kontak tangan Pepaya berukuran besar membutuhkan bantuan tangan orang lain untuk membersihkannya. Situasi ini membuka peluang terjadinya kontak dengan lebih banyak orang hingga buah pepaya siap disantap. Bagi keluarga di perkotaan, khususnya ekonomi menengah atas, faktor higienis buah saat dikonsumsi terbilang perkara penting. Alasannya, orang makan buah karena ingin sehat. Tentunya, sebisa mungkin buahnya pun harus higienis.

Dengan ukuran yang kecil, seorang anggota keluarga tidak perlu repot mengupas kulit atau meminta bantuan pembantu untuk membersihkan buah pepaya. Cukup dengan membelah buah dan berbekal sendok, pepaya siap dinikmati. Cara ini lebih higienis dan mengurangi kontak tangan yang lebih banyak. Jadi, bukan hal yang sukar di jawab, jika anda menemukan pepaya tipe kecil hanya di supermarket atau toko buah modern.

b.Kapasitas maksimal konsumsi Selain dari sisi kebersihan, pepaya tipe kecil diketahui lebih sesuai dengan kapasitas konsumsi buah seseorang. Kemampuan rata-rata manuasia mengonsumsi buah yakni 200-300 gram bahan segar untuk sekali makan. Bayangkan, jika membeli pepaya besar yang bobotnya bisa lebih dari 2 kg, yang ada malah buah harus masuk ke lemari pendingin. Tentu perlakuan ini akan mengurangi kesegaran buah.

c. Soal warna dan rasa Ada kecenderungan di masyarakat kita, mengasosiasikan daging buah pepaya yang berwarna kuning sebagai pepaya makanan burung. Belum lagi soal rasa setelah mengkonsumsi buah tersebut alias after taste pepaya . Hawaii memiliki warna buah dan after taste seperti pepaya burung. Karena itu ukuran saja tida cukup. Warna daging dan cita rasa buah pun adalah kriteria yang disyaratkan pasar.

Memperhatikan pergeseran tren konsumsi pepaya di masyarakat dan kecenderungannya di pasar modern (supermarket), sejak tahun 2005 Pusat kajian Buah Tropika (PKBT)-IPB, mencoba mendorong pepaya-pepaya unggul hasil pemuliaannya untuk bersaing di pasar buah nasional. Pepaya yang dirilis pun mengakomodasi permintaan pasar dengan spesifikasi buah yang kecil sampai sedang, berwarna jingga hingga merah, manis, wangi, tidak memiliki after taste, serta untuk sekali makan dan cocok dikonsumsi menggunakan sendok.

Dengan mengetahui tren konsumsi pepaya, mereka yang ingin ataupun baru mencari peluang bisnis, baik terhadap target konsumen maupun target pasar penjualan. Hal inipun akan berdampak pada orientasi produksi di lapangan.

dikutip dari : AgroMedia, Sobir, PhD (Kepala Pusat Kajian Holtikultura Tropika-IPB)

Pranala Luar

  • Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB ([1])
  • Galeri ([2])
  • Pengaruh Perlakuan Bahan Pengisi Kemasan terhadap Mutu Fisik Buah Pepaya Varietas IPB 9 (Callina) Selama Transportasi ([3])