Metode deduksi
Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan ). Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang matematika untuk membuat turunan-turunan rumus yang lebih simpel.
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d0/Noun_project_3067.svg/150px-Noun_project_3067.svg.png)
Contoh-contoh penalaran deduksi
Premis 1: Semua manusia pasti mati Premis 2: Socrates adalah manusia Kesimpulan: Socrates pasti mati
Premis 1: Semua manusia memiliki hidung Premis 2: Joni adalah manusia Kesimpulan: Joni memiliki hidung
Premis 1: Semua manusia berkaki dua Premis 2: Saya adalah manusia Kesimpulan: Saya berkaki dua
Premis 1: Jika saya orang Indonesia, maka saya orang Asia Premis 2: saya orang Indonesia Kesimpulan: saya orang asia
Premis 1: y = 3x + 5 Premis 2: x=2 Kesimpulan: y = 11[1]
Salah kaprah penggunaan deduksi
Contoh salah kaprah penggunaan metode deduksi dalam kehidupan detektif dilakukan oleh Sherlock Holmes dalam setiap pembuktian kasus. Karena Sherlock Holmes sebenarnya tidak menggunakan deduksi 100%, sama seperti sains. [1]