Pembicaraan:Ulama Minangkabau
Ini adalah halaman pembicaraan untuk diskusi terkait perbaikan pada artikel Ulama Minangkabau. Halaman ini bukanlah sebuah forum untuk diskusi umum tentang subjek artikel. |
|||
| Kebijakan artikel
|
||
Cari sumber: "Ulama Minangkabau" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · HighBeam · JSTOR · gambar bebas · sumber berita bebas · The Wikipedia Library · Referensi WP |
Subjudul Ulama Besar
Saya pikir bagaimana kalau subjudul tersebut kita tulis ulang, dengan pembagian per era, misalnya 1800-an s/d 1900-an, dan era kontemporer (abad 20 dst)? Jadinya nanti lebih berbentuk prosa daripada daftar, dan menghilangkan pengulangan yg sudah ditulis sebelumnya (misalnya Datuk ri Bandang & Syekh Burhanuddin Ulakan). Bagaimana pendapat yang lain? Salam, Naval Scene (bicara) 19 Juni 2013 06.13 (UTC)
- Setuju saja Dinda Naval Scene. Modifikasi sajalah sebaik-baiknya. Terima kasih, salam. ~Jay rang Koto 19 Juni 2013 18.32 (UTC)
- Sudah diurutkan secara kronologis dan diubah menjadi berbentuk paragraf. Mungkin bahasanya masih perlu disunting lagi agar lebih menghindari kata-kata bersayap dan gaya bercerita naratif. Bagaimana pendapat yang lain? Salam, Naval Scene (bicara) 21 Juni 2013 13.39 (UTC)
- Bagaimana kalau 'reformis' diganti 'pengusung puritanisme'? RahmatdenasMengecat 23 Juni 2013 03.46 (UTC)
- Saya rasa sebetulnya boleh-boleh saja. Hanya saja buku rujukan Djohan Effendi menyebut istilah "reformis" tsb 5x, sedangkan istilah puritanisme dia nisbatkan ke organisasi Persis dan al-Irsyad. Artikel ensiklopedia kan perlu merujuk pada suatu sumber, bukan interpretasi atas sumber. Nah, kalau Bung Rahmat ada rujukan tambahan lain yg mendukung, bisa saja ditambahkan dan dipakaikan istilah "puritanisme" tsb. Salam, Naval Scene (bicara) 24 Juni 2013 03.32 (UTC)
- Bagaimana kalau 'reformis' diganti 'pengusung puritanisme'? RahmatdenasMengecat 23 Juni 2013 03.46 (UTC)
Info tambahan?
Terpancing komentar Bung Rahmat di atas, bagaimana kalau kita tambahkan keterangan tentang konflik ulama kelompok "golongan muda" vs. "golongan tua"? Satu hal lagi yg terpikir, bagaimana dgn fenomena menarik di Minangkabau tentang "PKI lokal Islami" & "Haji Datuk Batuah"? Hmm.. tapi mungkin yg terakhir ini agak out-of-topic, ya? Bagaimana pendapat yang lain? Salam, Naval Scene (bicara) 24 Juni 2013 03.39 (UTC)
- Boleh saja, itu kan termasuk sejarah ulama Minangkabau yang patut ditambahkan juga. Justru itu dapat dijadikan keunikan tersendiri dari artikel ini karena mengupas sisi lain sejarah keulamaan di Ranah Minang. SpartacksCompatriot lapak stensil 24 Juni 2013 06.15 (UTC)
- Langsung eksekusi saja, pak. Kalau terkait PKI lokal, sumbernya masih terbatas. Oh ya, jangan lewatin pula, ada artikel Islam di Sumatera Barat. RahmatdenasMengecat 24 Juni 2013 09.59 (UTC)
Gambar
Aslmlkm Dinda Ichsan. Kelihatannya sudah makin lengkap saja isi artikelnya. Tapi gambar paling atas tampaknya kurang pas ya?!. Apa Dinda bisa ganti gambarnya sama gambar yang lebih mengena?. Begitu dulu pendapat dari saya, maaf kalau ada yang kurang. Terima kasih Dinda, salam sejahtera. ~Jay rang Koto 30 Juni 2013 08.31 (UTC)
- Gambar seroman ini mungkin: http://hmasoed.files.wordpress.com/2012/01/group-ulama-national-businees.jpg?w=930&h=662 (sumber)? RahmatdenasMengecat 30 Juni 2013 09.32 (UTC)
- Haa iya tu Nanda, masuakkan sajalah dulu dek Nanda, malakik dapat nan lebih rancak, he he. ~Jay rang Koto 30 Juni 2013 09.45 (UTC)