Sumbertanggul, Mojosari, Mojokerto

desa di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur
Revisi sejak 3 Februari 2016 17.06 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (Uneg-Uneg: perbaikan posisi templat stub)


Sumbertanggul adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.Terdiri atas 5 dusun yaitu Sumberjo, Sumbertanggul, Wonokoyo, Wonosari, dan Glogok.

Sumbertanggul
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMojokerto
KecamatanMojosari
Kode pos
61382
Kode Kemendagri35.16.08.2001 Edit nilai pada Wikidata
Peta
PetaKoordinat: 7°31′38″S 112°31′38″E / 7.52722°S 112.52722°E / -7.52722; 112.52722

Uneg-Uneg

SaNg LoN kependekan dari Sabar, Ngalah, Loman, Neriman. Beralamat di dhamma jaya abadi@yahoo.com, adalah permata yang hanya bisa dicari karena karena permata tidak pernah bisa diciptakan. Sang Lon, membagi artikel pengembangan situs Sumbertanggul untuk memberi warna dalam tiga bagian. Bagian pertama Wacana berupa sekadar usulan perbaikan yang spartan dan konsisten untuk perkembangan Desa Sumbertanggul. Bagian kedua Saran yang yang tidak mengikat kepada siapapun dan hanya bisa dimaknai sekadar guyonan agar tidak menimbulkan keruwetan kepada siapapun. Bagian ketiga adalah informasi yang tidak diminta oleh siapapun, namun penulis berharap bahwa informasi bermanfaat untuk sekadar membantu pencarian.

Wacana Sang Lon: Setiap RT (Rukun Tetangga) bisa mengaplikasikan kegiatan RT yang ada di Lingkungan RT Senari dan RT Samian. Model sederhana yang mungkin bisa ditiru tanpa kelihatan menggurui. Pertemuan bulanan di ke-2 RT tersebut bertujuan untuk menjaga dan menjalin silaturahmi dengan memberi pecutan semangat berupa pembengkaan kas RT dengan cara pengumpulan sejumlah modal usaha dari anggota RT kemudian dikembangkan oleh seluruh anggota dan sisa hasil usaha digunakan untuk memperbesar kas. Sudah kelihatan di RT Samian dimana tiang penerangan, umbul-umbul, iuran kematian telah cukup didanai oleh kas RT. Sungguh sangat membantu ketika suatu saat nanti Pajak Bumi Bangunan bisa dibayar dari kas RT, kemudian warga bisa mengangsurnya sebulan sekali. Kepala Desa bisa memperoleh A+ dari kabupaten dan Pihak Kabupaten pun tidak ragu mengucurkan dana untuk pembangunan Desa Sumbertanggul. Begitu pula sebaliknya, kontribusi desa kepada RT yang bisa berbuat demikian - fee pajak bisa dialihkan ke RT untuk pengembangan usaha. Sebagian dana PUEM (Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat)atau dana pengembangan usaha lainnya, bisa dikembangkan di setiap RT, karena perkumpulan RT yang rutin bisa menjamin keberlangsungan angsuran dan pemerataan usaha di Sumbertanggul.

Wacana Sang Lon: Pelatihan keterampilan pertukangan, mekanik/sopir, fashion/menjahit, kuliner (masakan/kue) dengan cara mengundang instruktur berpengalaman dengan sistem bergulir, diadakan cukup sekali namun para peserta wajib menularkan ilmunya kepada warga lain yang belum memperoleh keterampilan. Dana dari penyewaan sawah jodang, bawon, ganjaran non pamong bisa jadi alternatif penggalian dana untuk pendanaan dengan sistem proporsional berdasarkan jumlah warga yang ikut pelatihan dari 5 dusun di Sumbertanggul.

Wacana Sang Lon: Aliran sungai besar mulai dam Wonokoyo sampai dam Losari adalah sumber daya alam yang belum tergarap. Budidaya ikan keramba (lele, patin, bawal, nila, gurame, mujaer dan ikan konsumsi lain) bisa dikembangkan. Mulai dari Gus Abu sampai Jembatan kuburan cilik bisa dikelola oleh RT Wahyudi, RT Muadi, RT Samian, RT Joko. Mulai dari Jembatan Kuburan Cilik sampai Dam Losari bisa dikelola RT Markatam, RT Joko, RT Makruf, RT Hanto, RT Abdul hadi, RT Munali. Perluasan bidang kerja dan peningkatan hasil bisa menjadikan budidaya ikan keramba sebagai alternatif utama pencarian nafkah sebagian warga.

Wacana Sang Lon: Keterampilan bercocok tanam, cangkul, nggaleng, namping, mbubak, mbrujul, nggaru, ndaut, tandur, dadak, buruh panen, babat damen dan ngasak warga buruh tani bisa dijual ke desa lain yang kekurangan buruh tani. Tehniknya sederhana, buruh tani Sumbertanggul saat sudah selesai masa bercocok tanam dikoordinir desa untuk bekerja di desa lain. Saya yakin Cak Ruwadi dan Darjo sangat paham desa mana yang membutuhkan karena Cak Ruwadi dan Darjo banyak channel untuk itu. Kontribusi desa sekadar membantu uang bensin untuk transportasi, sisanya biar dibagi renteng para buruh tani untuk fee bagi Cak Ruwadi atau Darjo.

Saran Sang Lon: Mengapa Dusun Glogok yang terpencil dengan Kepolo Mistari mampu melunasi PBB tepat waktu dan tiap tahun memperoleh Reward / hadiah dari Kecamatan ? Secara kewilayahan Glogok termasuk dusun terkecil, dengan penduduk homogen dan tingkat kekerabatan yang masih erat. Kenapa kita tidak dengan rendah hati belajar dari sana, agar tiap tahun Kepala Desa tidak dipusingkan dengan urusan pelunasan PBB. Seandainya semua menjadi Sang Lon, lupakan fee PBB yang tidak seberapa diberikan kepada tiap ketua RT di Dusun Sumberjo, Dusun Sumbertanggul, Dusun Wonokoyo dan Dusun Wonosari sebenarnya masalah sedikit teratasi. Biarkan ketua RT yang melaksanakan, mengumpulkan dan menyetorkan toh mereka tidak memperoleh ganjaran.

Informasi Sang Lon: Mushola Ibu Hj. Bin/Pak Said Wonokoyo membutuhkan dana untuk Rehabilitasi.

Saran Sayang Dari Sang Lon: Bagi para adik-adik yang masih duduk di bangku sekolah, memang harus berani berkompitisi di sekolah karenanya dituntut harus rajin belajar. Tidak usah terlalu didramatisir ketidakberdayaan ekonomi orang tua sebagai penyebab semangat melemah, namun sekiranya adik-adik bisa survive tolong perbanyaklah teman dari strata sosial apasaja. belajarlah bergaul dengan semua kalangan. Menyenangkan, suatu saat nanti ketika kompetisi di sekolah berakhir, kita berhadapan dengan kompetisi sebenarnya, "kompetisi berani untuk hidup, bukan berani untuk mati". Ketika itu bukan buku yang harus dibolak-balik, namun silaturahmi yang perlu diperbesar porsinya., tidak sungkan untuk mengaku lemah di hadapan Allah, selalu meminta namun jangan takut menjadi yang terbaik.

Informasi Sang Lon: Beberapa warga yang bisa memberi informasi masyarakat Desa Sumbertanggul adalah Syahid Sulaiman, Munari, Sokeh, Kodim. Biasanya sebelum pemilihan kepala desa dilakukan, mereka banyak diajak bermusyawarah untuk memetakan hasil dukungan suara.