Bandar Udara Internasional Kualanamu
Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandar udara untuk Kota Medan, Indonesia yang merupakan bagian dari MP3EI, yang menggantikan Bandar Udara Internasional Polonia yang telah berusia lebih dari 70 tahun. Lokasinya merupakan bekas area perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, terletak di Kuala Namu, Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Bandara Kuala Namu diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatera dan sekitarnya. Bandara ini adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bandara ini resmi beroperasi pada tanggal 25 Juli 2013.
Bandar Udara Internasional Kuala Namu Kuala Namu International Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Berkas:Kuala-Namu.jpg | |||||||||||
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Indonesia | ||||||||||
Pengelola | PT Angkasa Pura II | ||||||||||
Melayani | Medan, Sumatera Utara | ||||||||||
Lokasi | Deli Serdang, Sumatera Utara | ||||||||||
Dibuka | 25 Juli 2013 | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
|
Sejarah
Latar belakang pembangunan
Pemindahan bandara ke Kuala Namu telah direncanakan sejak tahun 1991. Dalam kunjungan kerja ke Medan, Azwar Anas, Menteri Perhubungan saat itu, berkata bahwa demi keselamatan penerbangan, bandara akan dipindah ke luar kota.
Persiapan pembangunan diawali pada tahun 1997, namun krisis moneter yang dimulai pada tahun yang sama kemudian memaksa rencana pembangunan ditunda. Sejak saat itu kabar mengenai bandara ini jarang terdengar lagi, hingga muncul momentum baru saat terjadi kecelakaan pesawat Mandala Airlines pada September 2005 yang jatuh sesaat setelah lepas landas dari Polonia. Kecelakaan yang merenggut nyawa Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin tersebut juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah bandara meninggal dunia akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan pemukiman. Hal ini menyebabkan munculnya kembali seruan agar bandara udara di Medan segera dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai. Selain itu, kapasitas Polonia yang telah melebihi batasnya juga merupakan salah satu faktor direncanakannya pemindahan bandara.
Rencana pembangunan selama bertahun-tahun terhambat masalah pembebasan lahan yang belum terselesaikan. Hingga Juni 2006, baru 1.650 hektar lahan yang telah tidak bermasalah (telah diselesaikan sejak 1994), sementara lahan yang dihuni 71 kepala keluarga lainnya masih sedang dinegosiasikan, namun pada November 2006 dilaporkan bahwa Angkasa Pura II telah menyelesaikan seluruh pembebasan lahan.[1]
Fasilitas dan infrastruktur
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Tahap I bandara dapat menampung 8,1 juta penumpang dan 10.000 pergerakan pesawat per tahun,[2] sementara setelah selesainya tahap II bandara ini rencananya akan menampung 25 juta penumpang per tahun.
Luas terminal penumpang yang akan dibangun adalah sekitar 6,5 hektar dengan fasilitas area komersial seluas 3,5 hektar dan fasilitas kargo seluas 1,3 hektar. Bandara International Kuala Namu memiliki panjang landas pacu 3.750 meter yang cocok untuk didarati pesawat sebesar Boeing 747, dan mempunyai 8 garbarata. Walaupun fasilitasnya belum terpasang, bandara ini sanggup didarati oleh pesawat penumpang terbesar di dunia saat ini yaitu Airbus A380. Bandara ini juga adalah bandara keempat di Indonesia yang bisa didarati Airbus A380 selain Bandara Hang Nadim, Bandara Soekarno-Hatta, dan Bandara Ngurah Rai.
Operasi
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Pada tanggal 25 Juli 2013, bandara ini resmi beroperasi dan Bandara Polonia ditutup untuk penerbangan komersial dan hanya akan dipakai untuk penerbangan militer oleh TNI-AU.
Perkembangan
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Pada akhir November 2011, bandara ini telah 70% selesai dan direncanakan selesai 100% pada tahun 2012 termasuk jalan raya nontol, jalur kereta api, dan jalan raya tol yang akan dibangun setelahnya.[3]
Pada awal 2013, perkembangannya telah mencapai 95%. Pada 10 Januari 2013, bandara ini melakukan percobaan sistem navigasi dan teknis. Bandara ini dibuka secara resmi pada 25 Juli 2013 setelah sebelumnya rencana pembukaan pada Maret 2013 dibatalkan.[4]
Maskapai penerbangan
Terminal penumpang
Terminal kargo
Maskapai | Tujuan |
---|---|
Cardig Air | Jakarta-Soekarno Hatta |
Cargo Garuda Indonesia | Abu Dhabi, Jakarta-Soekarno Hatta |
MASkargo | Kuala Lumpur |
Transmile Air Services | Kuala Lumpur |
Transportasi Darat
Kereta Api
Pembangunan Tahap I disertai pula oleh pembangunan jalur kereta api dari Stasiun Araskabu di Kecamatan Beringin ke bandara yang berjarak sekitar 450 meter. Stasiun Aras Kabu sendiri terhubung ke Stasiun Medan dengan jarak 22,96 km. Diperkirakan jarak tempuh dari Medan hingga Kuala Namu berkisar 30 menit. Stasiun ini sudah jadi dan siap dioperasikan pada tanggal 25 Juli. Harga tiket kereta api Kuala Namu-Medan PP adalah Rp80.000,-. Kereta api yang dipakai adalah KRDE buatan INKA. Direncanakan pada bulan September akan datang kereta dari Korea Selatan yang akan dilengkapi wi-fi service. Kereta api ini dioperasikan oleh PT Railink yang merupakan perusahaan patungan PT Angkasa Pura II dan PT Kereta Api Indonesia. Kereta api ini merupakan kereta api bandara pertama di Indonesia.
Bus
Bandara ini akan dilayani bus Damri dari dan ke Kota Medan dengan waktu tempuh sekitar 60 menit.
Mobil
Terdapat jalan arteri yang menghubungkan Kota Medan dan Bandara. Jalan Tol Medan-Kuala Namu saat ini sedang dalam tahap pembuatan. Direncanakan jalan tol ini akan selesai pada tahun 2014. Jalan tol ini adalah bagian dari jalan tol Trans-Sumatera.
Insiden
- Pada hari Sabtu 18 Mei 2013, sebuah pesawat Boeing 737-400 Malaysia Airlines yang seharusnya mendarat di Bandara Polonia, nyaris mendarat di Bandara Kuala Namu. Pesawat ini belum sempat mendarat, akan tetapi roda pesawat sudah dikeluarkan. Begitu pilot sadar bahwa bandaranya salah, ia langsung menerbangkan pesawat kembali. Pesawat ini mendarat di Bandara Polonia dengan selamat.
Rujukan
- ^ "Pemprovsu akan Terus Awasi Tahapan Pembangunan Bandar Udara Kuala Namu", Analisa, 8 November 2006
- ^ "VP to lay down corner stone of Kuala Namu airport development", ANTARA, 19 Juni 2006
- ^ "Kuala Namu masih terkendala (Indonesian)". December 6, 2011.
- ^ Kuala Namu International Airport Hits a New Roadblock. Retrieved February 16, 2013.
- ^ https://wftc3.e-travel.com/plnext/garuda-indonesia/Override.action