Daftar peribahasa Indonesia
Daftar ini merupakan daftar peribahasa dan pepatah dalam bahasa Indonesia.
Catatan: Bila Anda temui peribahasa yang belum dimuat di halaman ini,
tolong kerjasamanya untuk memuat peribahasa tersebut di halaman ini (klik 'Sunting').
Dalam waktu singkat akan segera kami cari artinya. Terima kasih.
A
- "Ada air ada ikan."
- "Ada asap ada api."
- "Ada gula ada semut."
- "Ada nyawa, ada rezeki."
- "Ada nyawa, nyawa ikan."
- "Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan."
- "Ada ubi ada talas, ada budi ada balas."
- "Ada udang di balik batu."
- "Ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang."
- "Adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh."
- "Adat air cair, adat api panas."
- "Adat ayam ke lesung, adat itik ke pelimbahan."
- "Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah."
- "Adat diisi lembaga dituang."
- "Adat juara kalah menang, adat saudagar laba rugi."
- "Adat menyabung, adat gelanggang."
- "Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam."
- "Adat pasang berturun naik."
- "Adat periuk berkerat, adat lesung berdedak."
- "Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung."
- "Air beriak tanda tak dalam."
- "Air besar batu bersibak."
- "Air cucuran jatuhnya ke pelimbahan juga."
- "Air diminum serasa duri."
- "Air ditetak takkan putus."
- "Air jernih ikannya jinak."
- "Air mata jatuh ke perut."
- "Air pun ada pasang surutnya."
- "Air susu dibalas dengan air tuba."
- "Air tenang menghanyutkan."
- "Air udik sungai semua teluk diranai."
- "Air yang dingin juga yang memadami api."
- "Air yang tenang jangan disangka tak berbuaya."
- "Anak anjing bolehkah menjadi anak musang jebat."
- "Anak cantik, menantu molek."
- "Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusukan."
- "Anak dipangku, kemenakan (keponakan) dibimbing."
- "Anak harimau tidak akan jadi anak kambing."
- "Anak seorang, penaka tidak."
- "Angan-angan mengikat tubuh."
- "Angan lalu paham tertumbuk."
- "Angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam."
- "Angin yang berputar, ombak yang bersabung."
- "Anjing diberi makan nasi, bilakah kenyang."
- "Anjing ditepuk, menjungkit ekor."
- "Anjing galak, berani babi."
- "Anjing menggongong, kafilah berlalu."
- "Anjing mengulangi bangkai."
- "Anjing menyalak takkan menggigit."
- "Arang habis besi binasa."
- "Arang itu jikalau dibasuh dengan air mawar sekalipun tidak akan putih."
- "Arang tersapu dimuka."
B
- "Bagai air di daun talas."
- "Bagai anjing beranak enam."
- "Bagai anjing melintang denai."
- "Bagai anjing menyalak diekor gajah."
- "Bagai api dengan asap."
- "Bagai aur dengan tebing."
- "Bagai aur diatas bukit."
- "Bagai ayam bertelur di padi."
- "Bagai ayam lepas bertaji."
- "Bagai bara dalam sekam."
- "Bagai bulan kesiangan."
- "Bagai bumi dan langit."
- "Bagai cendawan dibasuh."
- "Bagai diiris dengan sembilu."
- "Bagai disalak anjing bertuah."
- "Bagai duri dalam daging."
- "Bagai getah dibawa ke semak."
- "Bagai inai dengan kuku."
- "Bagai kacang lupa akan kulitnya."
- "Bagai kambing dihela ke air."
- "Bagai katak dalam tempurung."
- "Bagai kena jelatang."
- "Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau."
- "Bagai kucing menjemput api."
- "Bagai kura dengan isi."
- "Bagai melepaskan anjing terjepit."
- "Bagai makan buah simalakama."
- "Bagai meminum air bercacing."
- "Bagai menampung air dengan limas pesuk."
- "Bagai mendapat durian runtuh."
- "Bagai mendapat gunung intan."
- "Bagai menegakkan benang basah."
- "Bagai menggantang anak ayam."
- "Bagai musang berbulu domba."
- "Bagai musuh dalam selimut."
- "Bagai padi makin berisi makin merunduk."
- "Bagai pagar makan tumbuhan."
- "Bagai pelita yang kehabisan minyak."
- "Bagai pinang dibelah dua."
- "Bagai pungguk merindukan bulan."
- "Bagai semang kehilangan induk."
- "Bagai telur di ujung tanduk."
- "Bagaikan air dengan minyak."
- "Bagaimana bunyi gendang, begitulah tepuk tarinya."
- "Bakar air ambil abunya."
- "Barang tergenggam jatuh terlepas."
- "Bayang-bayang sepanjang badan."
- "Bayang-bayang sepanjang tubuh, selimut sepanjang badan."
- "Bayang-bayang tidak sepanjang badan."
- "Belum besar sudah diambak."
- "Belum beranak sudah ditimang."
- "Belum bergigi hendak mengunyah."
- "Belum dipanjat asap kemenyan."
- "Belum merangkak sudah belajar lari."
- "Berakal ke lutut, berontak ke empu kaki."
- "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian."
- "Beranak menurut kata bidan."
- "Beranak tidak berbidan."
- "Berarak tiada berlari."
- "Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing."
- "Berdiang di abu dingin."
- "Bergantung tiada bertali, bersalai tiada api."
- "Bergantung pada tali rapuh."
- "Bergaduk-gaduk diri, saku-saku diterbangkan angin."
- "Berguru dulu sebelum bergurau."
- "Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi."
- "Berjagung-jagung sementara padi masak."
- "Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah."
- "Berjenjang naik, bertangga turun."
- "Berkerat rotan berpatah arang."
- "Berkering air ludah."
- "Berlayar bernakhoda, berjalan bernan-tua."
- "Bermain air basah, bermain api terbakar."
- "Berniaga diujung lidah."
- "Bersakit-sakit dahulu, baru mati kemudian."
- "Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian."
- "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh."
- "Bersuluh matahari, bergelanggang dimata orang."
- "Bersuluh menjemput api."
- "Bertanam tebu di bibir."
- "Bertangkai boleh dijinjing."
- "Besar diambak tinggi dianjung."
- "Besar pasak dari pada tiang."
- "Biar badan penat asal hati suka."
- "Biar kalah sabung asalkan menang sorak."
- "Biar lambat asal selamat."
- "Biar jatuh terletak, jangan jatuh terempas."
- "Biduk lalu kiambang bertaut."
- "Biduk upih, pengayuh bilah."
- "Binatang tahan palu, manusia tahan kias."
- "Bondong air, bondong ikan."
- "Buah yang manis berulat di dalamnya."
- "Bukan air muara yang ditimba, sudah disauk dari hulunya."
- "Bulan naik matahari naik."
- "Bumi mana yang tiada kena hujan?."
- "Bungkuk sejengkal tidak terkedang."
- "Buruk muka cermin dibelah."
- "Busuk berbau, jatuh berdebuk."
- "Busut juga ditimbun anai-anai."
C
- "Cabik-cabik bulu ayam."
- "Cacat-cacat cempedak, cacat-cacat nak hendak."
- "Cacing menjadi ular naga."
- "Cadik terkedik, bingung terjual."
- "Calak-calak ganti asah, menunggu tukang belum datang."
- "Cencang dua seragai."
- "Cencang putus, tusuk tembuk."
- "Cerdik perempuan melebuhkan, saudagar muda mengutangkan."
- "Cerdik tak membuang kawan, gemuk tak membuang lemak."
- "Condong yang akan menimpa."
D
- "Dahulu bajak daripada jawi."
- "Dahulu timah sekarang besi."
- "Dalam lautan bisa di duga, dalam hati siapa tahu."
- "Dari jung turun ke sampan."
- "Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah."
- "Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri."
- "Datang tidak berjemput, pulang tidak berantar."
- "Daunnya jatuh melayang, buahnya jatuh ke pangkal."
- "Dekat mencari induk, jauh mencari suku."
- "Dia picik seperti ular."
- "Dianjak layu, dibubut mati."
- "Diam-diam penggali berkarat, diam-diam ubi berisi."
- "Diam emas, bicara perak."
- "Diberi kuku hendak mencengkam."
- "Dibilang genap, dipapar ganjil."
- "Diganjur surut bagai bertanam."
- "Digantung tak bertali."
- "Digenggam takut mati, dilepaskan takut terbang."
- "Digila beruk berayun."
- "Diindang ditampi teras, dipilih antah satu-satu."
- "Diindang tidak berantah."
- "Dimana ada kemauan, di sana ada jalan."
- "Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung."
- "Dimana tak ada lang, aku lah lang, kata belalang."
- "Dimana tembilang terentak, disitu cendawan tumbuh."
- "Dimandikan dengan air segeluk."
- "Dipandang dekat, dicapai tak dapat."
- "Disisih sebagai antah."
- "Dikasih hati minta jantung."
- "Duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarah."
- "Duduk sama rendah, tegak sama tinggi."
- "Dunia tak selebar daun kelor."
E
G
- "Gabak dihulu tanda akan hujan."
- "Gajah derum tengah rumah."
- "Gajah dialahkan oleh pelanduk."
- "Gajah ditelan ular lidi."
- "Gajah mati karena gadingnya."
- "Gajah mati tulang setimbun."
- "Gajah sama gajah berjuang, pelanduk mati ditengah-tengah."
- "Gayung bersambut, kata berjawab."
- "Geleng serupa cupak hanyut."
- "Genting menanti putus, biang menanti tembuk."
- "Getah terbangkit kuaran tiba."
- "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari."
H
- "Habis adat dengan kerelaan, hilang adat tegal mufakat."
- "Habis beralur, maka beralu-alu."
- "Habis manis sepah dibuang."
- "Hafal kaji karena diulang, pasar jalan karena ditempuh."
- "Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua."
- "Hemat pangkal kaya."
- "Hendak ulam, pucuk menjulai."
- "Hidup enggan mati tak mau."
- "Hidup seperti anjing dengan kucing."
- "Hidup seperti umang-umang."
- "Hilang geli oleh gelitik, hilang bisa oleh biasa."
I
- "Ijuk tidak bersagar, lurah tidak berbatu."
- "Ikan biar dapat, serampang jangan pukah."
- "Ikan terkilat jala tiba."
- "Ikut hati mati, ikut rasa binasa."
- "Ilmu pengetahuan adalah kekuatan."
- "Ilmu padi, makin berisi, makin merunduk."
- "Inai tertepung, kuku tanggal."
- "Ingin hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai."
- "Isi hati sukar didiamkan."
- "Isi lemak dapat ke orang, tulang bulu pulang ke kita."
- "Itik diajar berenang."
J
- "Jadilah kumbang, hidup sekali di taman bunga, jangan jadi lalat, hidup sekali di bukit sampah."
- "Jadilah orang pandai bagai padi yang merunduk."
- "Jagung tua tak hendak masak."
- "Jalan diasak orang menggalas."
- "Jalan mati lagi dicoba, ini pula jalan binasa."
- "Jalan raya titian batu."
- "Jangat liat kurang panggang."
- "Janji sampai, sukatan penuh."
- "Jatuh ke tilam empuk."
- "Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasai."
- "Jauh di mata, dekat di hati."
- "Jauh panggang dari api."
- "Jawi hitam banyak tingkah."
- "Jelatang di hulu air."
- "Jemuran terkekar, ayam tiba."
- "Jerat halus kelindan sutera."
- "Jerat serupa jerami."
- "Jerih menentang laba."
- "Jika air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang diturut."
- "Jinak-jinak merpati, sudah dekat terbanglah dia."
- "Jual emas beli intan."
- "Jung pecah hiu kenyang."
- "Jung satu nakhoda dua."
K
- "Kacang lupa kulitnya."
- "Kail sejengkal janganlah menduga dalam lautan."
- "Kaki tertarung inai padahannya, mulut terdorong emas padahannya."
- "Kalah jadi abu, menang jadi arang."
- "Kalau di hutan tak ada singa, beruk rabun bisa menjadi raja."
- "Kalau kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga."
- "Kalau tak ada angin bertiup, takkan pokok bergoyang."
- "Kalau tak ingin terlimbur pasang, jangan berumah di tepi laut."
- "Kapal satu nakhoda dua."
- "Karena mulut badan binasa."
- "Karena nila setitik, rusak susu sebelanga."
- "Kasih anak dipertangis, kasih di bini ditinggal-tinggalkan."
- "Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan."
- "Kata banyak, kata bergalau."
- "Kata dahulu bertepati, kata kemudian kata bercari."
- "Ke gunung sama mendaki, ke lurah sama menurun."
- "Kecil-kecil anak, sudah besar menjadi onak."
- "Kecil teranja-anja besar terbawa-bawa, tua berubah tidak."
- "Kecundang lebih bagai kebaji."
- "Ke gunung tak dapat angin."
- "Kejujuran bertahan sangat lama."
- "Keluar mulut harimau, masuk mulut buaya."
- "Kena tendang biarlah dengan kaki berkasut, kena tampar biarlah dengan jari yang bercincin."
- "Kemana angin deras, kesitu condongnya."
- "Kemarau setahun dihapuskan hujan sehari."
- "Kepala boleh panas, tetapi hati harus tetap dingin."
- "Kepala sama hitam, isi hati siapa tahu."
- "Ketika gagak putih, bangau hitam."
- "Kilat cermin sudah ke muka, kilat beliung sudah ke kaki."
- "Kuah tercucur ke nasi, nasi akan dimakan juga."
- "Kuat ikan karena insang, kuat burung karena sayap."
- "Kura-kura dalam perahu."
L
- "Lain biduk kalang diletak."
- "Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya."
- "Laksana apung-apung dipermainkan gelombang."
- "Laksana garam dengan asam."
- "Lancar kaji karena diulang, lancar jalan karena ditempuh."
- "Lebih baik mati berkalang tanah, dari pada hidup bercermin bangkai."
- "Lebih baik satu burung di tangan dari pada sepuluh burung di pohon."
- "Lempar batu sembunyi tangan."
- "Lembah juga yang dituruti air."
- "Lidah tak bertulang."
- "Lubuk alam tepian bumi."
- "Luka di kaki, sakit seluruh badan."
- "Lunak gigi daripada lidah."
M
- "Makan hati berulam jantung."
- "Malang bagai ayam, padi masak makan kehutan."
- "Malu bertanya, sesat di jalan."
- "Manusia merencanakan, Tuhan menentukan."
- "Masakan ada ayam memantangkan jemuran."
- "Masuk tak genap, keluar tak ganjil."
- "Mati rusa karena jejaknya."
- "Mati satu tumbuh seribu."
- "Meletakkan api dibubungan."
- "Memagar kelapa condong."
- "Memahat di dalam garis."
- "Memancing di air keruh."
- "Memang lidah tidak bertulang."
- "Membasuh muka dengan air liur."
- "Membawa garam ke laut."
- "Membeli kerbau bertuntun."
- "Membubuhkan arang dimuka orang."
- "Menabur bijan ke tasik."
- "Menangguk di air keruh."
- "Menang jadi arang, kalah jadi abu."
- "Menahan jerat ditempat genting."
- "Menaikkan air ke gurun."
- "Menari di ladang orang."
- "Mencabik baju didada."
- "Mencari jejak diair."
- "Mencencang berlandasan, melompat bersitumpu."
- "Mencencang memampas, membunuh membangun."
- "Mencoreng arang di muka sendiri."
- "Mencubit paha sendiri barulah paha orang lain."
- "Menepak nyamuk menjadi daki."
- "Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri."
- "Mengadu ujung jarum."
- "Menggenggam erat, membuhul mati."
- "Menggenggam tak tiris."
- "Mengharap burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan."
- "Mengharapkan hujan turun, air di tempayan ditumpahkan."
- "Menjemur sementara hari panas."
- "Menjilat air liur sendiri."
- "Menjerit bagai kucing biang."
- "Menjual petai hampa."
- "Menuhuk kawan seiring menggunting dalam lipatan."
- "Menunggu ara hanyut."
- "Menunjukkan ilmu kepada orang menetek."
- "Menyelam sambil minum air."
- "Merajuk air diruang, hendak karam ditimba juga."
- "Mulut bicara, badan binasa."
- "Mulutmu harimaumu."
- "Musuh jangan diadang, selisih jangan dicari."
N
- "Nang benar yang berdiri sendirinya."
- "Nasi sama ditanak, kerak dimakan seorang."
- "Nasi sudah menjadi bubur."
- "Nasi tak dingin, pinggan tak retak."
- "Nasib sabut terapung, nasib batu tenggelam."
- "Neraca palingan bungkal, hati palingan Tuhan."
- "Neraca yang palingan, bungkal yang piawai."
- "Niat hati nak getah bayan, sudah tergetah burung serindit."
- "Nibung bangsai bertaruk muda."
- "Nyamuk mati gatal tak lepas."
O
- "Obat jauh penyakit hampir."
- "Oleng seperti cupak hanyut."
- "Ombak yang kecil jangan diabaikan."
- "Ombaknya kedengaran tapi pasirnya belum kelihatan."
- "Orang berdendang dipentasnya, orang beraja dihatinya."
- "Orang karam dilaut, awak karam didarat."
- "Orang kaya suka dimakan, orang elok selendang dunia."
- "Orang muda menanggung rindu, orang tua menanggung ragam."
- "Orang penggamang mati jatuh, orang pencemas mati hanyut."
P
- "Padi masak, jagung mengupih."
- "Panci mengatakan belanga hitam."
- "Panas mentari di kepala orang banyak, panas hati dirasa sendiri."
- "Panas mentari setahun, dihapuskan hujan sehari."
- "Pandai berminyak air."
- "Patah hilang berganti."
- "Patah tongkat, berjermang."
- "Payah dilamun ombak, tercapai juga tanah tepi."
- "Pelanduk ditengah cerang."
- "Pelanduk lupakan jerat, jerat tak melupakan pelanduk."
- "Pencegahan lebeih baik daripada pengobatan."
- "Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna."
- "Pikir itu pelita hati."
- "Pindah ke negeri cacing."
- "Pinjaman kayu ara."
- "Pipit berperang lawan garuda."
- "Potong kambing, nangka makan."
- "Pucuk dicinta ulam tiba."
- "Pukat sudah terijuk."
R
S
- "Sambil menyelam minum air."
- "Sambil menyuruk, galas lalu."
- "Satu orang makan nangka, semua kena getahnya."
- "Sayang akan garam sececah, kerbau seekor dibusukkan."
- "Seayun bagai berbuai."
- "Sebab buah dikenal pohonnya."
- "Sebagai anjing terpanggang ekor."
- "Sebagai melihat asam."
- "Sebagai gagak pulang ke benua."
- "Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi."
- "Sedepa jalan kemuka, setelempap jalan kebelakang."
- "Sedia payung sebelum hujan."
- "Sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain."
- "Segan bergalah, hanyut serantau."
- "Seguru, seilmu, jangan mengganggu."
- "Sejelek-jelek pemimpin pasti punya anak buah, sebaik-baik pemimpin pasti punya musuh."
- "Sejengkal jadi sehasta."
- "Sekali air besar, sekali tepian berubah."
- "Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya."
- "Sekali membuka pura, dua tiga utang terbayar."
- "Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui."
- "Sekali tepuk dua lalat."
- "Sekerat ular, sekerat belut."
- "Selama air hilir, selama gagak hitam."
- "Seidas bagai benang, sebentuk bagai cincin."
- "Seiring bertukar jalan."
- "Seorang makan cempedak, semua kena getahnya."
- "Sepandai pandai tupai meloncat, jatuh juga."
- "Seperti anai-anai bubus."
- "Seperti anak ayam kehilangan induk."
- "Seperti anjing berebut tulang."
- "Seperti anjing berjumpa pasir."
- "Seperti anjing bercawat ekor."
- "Seperti anjing dengan kucing."
- "Seperti anjing digosok kepala, menjungkit ekor."
- "Seperti anjing mengunyah tulang."
- "Seperti antah ditepi gantang, masuk tak genap keluar tak ganjil."
- "Seperti api dalam sekam."
- "Seperti api makan ladang kering."
- "Seperti aur ditarik sungsang."
- "Seperti ayam beranak itik."
- "Seperti ayam dimakan tungau."
- "Seperti ayam gadis bertelur."
- "Seperti ayam mengarang telur."
- "Seperti ayam pulang ke pautan."
- "Seperti ayam termakan rambut."
- "Seperti Belanda minta tanah."
- "Seperti biduk dikayuh hilir."
- "Seperti bulan dipagar bintang."
- "Seperti bujang jolong bekerja, gadis jolong bersubang."
- "Seperti buku gaharu."
- "Seperti cacing kepanasan."
- "Seperti cendawan dimusim hujan."
- "Seperti Cina karam."
- "Seperti Cina kebakaran jenggot."
- "Seperti ditempuh gajah lalu."
- "Seperti elang menyongsong angin."
- "Seperti gergaji bermata dua."
- "Seperti gunting makan diujung."
- "Seperti ikan dalam air."
- "Seperti ikan dalam belanga."
- "Seperti itik mendengarkan guntur."
- "Seperti itik pulang petang."
- "Seperti jamur dimusim hujan."
- "Seperti janggut pulang ke dagu."
- "Seperti jentayu rindukan hujan."
- "Seperti katak dalam tempurung."
- "Seperti katak hendak jadi lembu."
- "Seperti kerbau dicucuk hidungnya."
- "Seperti menggantang asap."
- "Seperti menggenggam bara, terasa hangat dilepaskan."
- "Seperti meniup api diatas air."
- "Seperti negeri dialahkan garuda."
- "Seperti nyawa ayam."
- "Seperti pinang dibelah dua."
- "Seperti pipit menelan jagung."
- "Seperti rusa masuk kampong."
- "Seperti sirih pulang ke gagangnya."
- "Seperti telur di ujung tanduk."
- "Seperti ular dicubit ekor."
- "Seperti ular kena palu."
- "Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga."
- "Sepuluh jung masuk pelabuhan, anjing bercawat ekor jua."
- "Sesak alam tempat diam, tak berbumi tempat tegak."
- "Setajam-tajam pisau, masih lebih tajam lidah."
- "Setali tiga uang."
- "Setinggi-tingginya bangau terbang, akhirnya ke pelimbahan juga."
- "Sia-sia menggiring angin, terasa ada tertangkap tidak."
- "Siapa cepat boleh dapat, siapa kemudian putih mata."
- "Siapa yang kena cubit, itulah yang merasa sakit."
T
- "Tahan jerat sorong kepala."
- "Tahu di angin turun naik."
- "Tahu di angin berkisar."
- "Tak ada api, masakan ada asap."
- "Tak ada gading yang tak retak."
- "Tak ada guruh bagi orang pekak, tak ada kilat bagi orang buta."
- "Tak ada rotan, akarpun jadi."
- "Tak air telang dipancung, tak emas bungkal diasah."
- "Tak berorang diair."
- "Tak bisa menari dikatakan lantai yang berjungkit."
- "Tak kenal maka tak sayang."
- "Takkan dua kali orang tua kehilangan tongkat."
- "Takkan lari gunung dikejar."
- "Telah dapat gading bertuah, tanduk kerbau mati terbuang."
- "Telah dijual maka dibeli."
- "Tangan mencencang bahu memikul."
- "Terajak pada orang yang enggan."
- "Terapung tak hanyut, terendam tak basah."
- "Teras terunjam, gubal melayang."
- "Tercacak seperti lembing tergadai."
- "Tercengang puar bergerak andilau."
- "Tercekau pada ikan bersengat."
- "Tergolek pada tempat yang datar."
- "Terkatung macam biduk patah kemudi."
- "Terpeluk biawak sial."
- "Terpijak benang arang, hitam telapak."
- "Tertumbuk biduk dikelokkan, tertumbuk kata dipikiri."
- "Tertumpang biduk tiris."
- "Tiada beban dicari beban, pergi ke pulau batu digalas."
- "Tiada berorang di air."
- "Tiada kuning oleh kunyit, tiada hitam oleh arang."
- "Tiada membesarkan air."
- "Tidak berhati berjantung."
- "Tidak biduk karam sebelah."
- "Tidak dirauk menjeriau."
- "Tidak ingat badan celaka, ingat amat badan binasa."
- "Tidak tahu antah terkunyah."
- "Tidak terindang dedak basah."
- "Tidur berulam air mata."
- "Tinggi kayu ara dilangkahi, rendah bilang-bilang disuruki."
- "Tong kosong nyaring bunyinya."
- "Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi."
- "Tuah anjing, celaka kuda."
U
- "Udang hendak mengatai ikan."
- "Udang tak tahu dibungkuknya."
- "Ular bukan, ikanpun bukan."
- "Umur baru setahun jagung, darah baru setampuk pinang."
- "Untung ada, tuah tidak."
- "Untung sabut terapung, untung batu tenggelam."
- "Untung sepanjang jalan, malang sekejap mata."
- "Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak."
- "Upah bidan pun tak terbayar."
Y
- "Yang dijolok tidak dapat, penjolok tinggal diatas."
- "Yang dikandung berceceran, yang dicari tiada dapat."
- "Yang secupak takkan jadi segantang."