Perkutut Jawa
Terancam
CRSingkatan dari Critical (Kritis)
ENSingkatan dari Endangered (Genting)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
 
NTSingkatan dari Not Threatened (Tidak terancam)
Aman
LCSingkatan dari Least-Concern (Aman)

Risiko Rendah  (IUCN 3.1)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
G. striata
Nama binomial
Geopelia striata
(Linnaeus, 1766)

Merbuk atau perkutut (Geopelia striata, familia Columbidae) adalah sejenis burung berukuran kecil, berwarna abu-abu yang banyak dipelihara orang karena keindahan suaranya. Dalam tradisi Indonesia, terutama Jawa, burung ini sangat digemari. Perkutut masih berkerabat dekat dengan tekukur biasa, dederuk Jawa, dan merpati.

Ciri Morfologis

  1. Burung perkutut bertubuh kecil. Panjangnya berkisar antara 20-25 cm.
  2. Kepalanya membulat kecil, berwarna abu-abu.
  3. Paruhnya panjang meruncing dengan berwarna biru keabu-abuan.
  4. Mata burung perkutut bulat dengan iris berwarna abu-abu kebiru-biruan.
  5. Lehernya agak panjang dan ditumbuhi bulu-bulu halus.
  6. Bulu disekitar dada dan leher membentuk pola garis melintang berwarna hitam dan putih.
  7. Bulu yang menutupi badan perkutut berwarna kecokelatan.
  8. Pada bulu sayap terdapat garis melintang berwarna cokelat tua.
  9. Bulu ekornya yang juga berwarna cokelat agak panjang.
  10. Jari-jari perkutut berjumlah 8 dengan kuku-kuku yang runcing. Jadi jumlah jari sebelah kaki adalah 4.
  11. Tiga dari empat jarinya ada di depan dan sebuah jari di belakang.
  12. Jari-jari perkutut berguna untuk bertengger.

Penyakit

Pilek pada perkutut bisa dicegah, kalau kondisi badan burung terjaga dan pemilik merawat burungnya dengan baik. Usahakan jarangan membiarkan perkutut di luar rumah, kalau cuaca sedang jelek (banyak turun hujan, udara dingin dan lembap, angin bertiup kencang dan suhu udara berubah-ubah secara mendadak). Saat cuaca buruk, biarkan perkutut berada dalam ruangan yang hangat di rumah. Baru kalau cuaca cerah dan udara tidak begitu berangin kencang, burung perkutut digantung untuk menikmati hangatnya sinar matahari. Dalam cuaca yang baik, perkutut tahan digantang sehari penuh, karena ia memang menyukai panas matahari. Dengan memperhatikan kehendak satwa itu dalam perawatannya, niscaya perkutut akan selalu terjaga kesehatannya dan jauh dari penyakit pilek. Perkutut yang sehat, bulunya rapat, sayap melekat pada tubuh, lincah, mata bersinar, dan rajin manggung. [[1]]

Galeri