Kembar siam
Kembar siam adalah keadaan anak kembar di mana tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin perempuan.
Istilah kembar siam berawal dari pasangan kembar siam terkenal Chang dan Eng Bunker (1811-1874) yang lahir di Siam (sekarang Thailand). Kasus kembar siam tertua yang tercatat adalah Mary dan Eliza Chulkhurst dari Inggris yang lahir di tahun 1100-an.
Di Indonesia banyak juga kasus kembar siam. Di antaranya Anandya Yoris Safadia dan Anindya Yoris Safadia, asal Jawa Tengah. Bayi kembar siam Anandya Yoris Safadia dan Anindya Yoris Safadia yang dilahirkan 1 Juni 1998 lalu dengan bagian tengah dada dan perut berdempet (thoraco-abdominopagus). Organ kedua bayi tersebut terpisah. Bagian tubuh yang menyatu hanya lapisan dalam dinding perut (peritoneum) dan lemak usus (omentum). Sedangkan jantung, hati, usus, dan organ dalam perut lainnya terpisah.
Pemisahan kedua putri Muhammad Jumain dan Yuli Astuti ini berlangsung selama 1,5 jam di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dokter Kariadi Semarang, pada 25 Mei 1999, dan berakhir sukses. Anggota tim dokter yang terlibat antara lain Prof Dr dr H Faik Heyder, dr H Yulianto, dr FX Soetoko dan dr Karsono.
(khairulid@yahoo.com)