Alteaven
Halo, Alteaven. Selamat datang di Wikipedia bahasa Indonesia! | |||
---|---|---|---|
|
Selamat datang
Dan selamat menyunting :) ‑Bennylin 「bicara」 12.50, 26 Mei 2013 (WIB)
Aturra
Apakah itu font buatan Anda sendiri? Saya cari di Google kok tidak ada ya? ‑Bennylin 「mufakat」 14.21, 1 Juni 2013 (WIB)
- Ya memang itu buatan saya, tapi sudah saya sediakan link ke halaman Deviantart yang mempublikasikan font tersebut; http://alteaven.deviantart.com/art/Aturra-Java-365645184. Di halaman tersebut juga disediakan informasi bahwa bagi yang ingin menggunakan font tersebut untuk menghubungi saya. Mungkin karena baru-baru ini dipasang, belum dapat ditemukan di Google search. Jika sudah ber-refrensi begitu tidak apa-apa kan? Alteaven (bicara) 1 Juni 2013 09.16 (UTC)
- Wah maaf, saya belum dengar, maklum baru disini. Kedengarannya menarik tp, ada linknya? Mengenai fontnya, boleh saja sih, tp dipakai buat apa ya kalau boleh tahu? Soalnya font ini tidak seperti Tuladha Jejeg atau JG Aksara Jawa yang bisa dipakai untuk kode Unicode. Aturra dibuat dengan fokus pada desain grafisnya, jadi hal-hal seperti pengkodean tidak dilakukan (selain itu, saya memang ga ngerti. haha._.) Saya biasa insert symbols di word untuk menghasilkan teks berfont ini. Bagaimana? Alteaven (bicara) 2 Juni 2013 15.22 (UTC)
- Ooo.. ya tidak bisa dipakai kalau gitu :D, soalnya Tuladha Jejeg bentuk "wulu"-nya banyak menuai protes... (terlalu besar), jadi mirip "pepet". Kalau untuk Wikipedia Aksara Jawa, silakan pergi ke jv:Pitulung:Aksara Jawa, intinya, situs Wikipedia bahasa Jawa adalah situs pertama yang memungkinkan mengetik aksara Jawa tanpa bantuan software apa pun. ‑Bennylin 「debat」 17.37, 4 Juni 2013 (WIB)
- Apakah anda bisa membantu saya mengembangkannya? Saya pernah mencoba memasukkan kode Unicode Jawa ke Aturra, tapi malah error, semua huruf jadi "panyangga"(-_-"). Saya rasa hal ini terlalu sulit bagi saya yang belajar mandiri... Alteaven (bicara) 4 Juni 2013 10.53 (UTC)
- Wah, terus terang saya bukan pembuat font. Coba Anda hubungi mas Wihananto, pengembang Tuladha Jejeg, di https://sites.google.com/site/jawaunicode/, siapa tahu dia mau membagikan ilmunya... ꦱꦭꦩ꧀ ‑Bennylin 「debat」 15.34, 27 Juni 2013 (WIB)
- Apakah anda bisa membantu saya mengembangkannya? Saya pernah mencoba memasukkan kode Unicode Jawa ke Aturra, tapi malah error, semua huruf jadi "panyangga"(-_-"). Saya rasa hal ini terlalu sulit bagi saya yang belajar mandiri... Alteaven (bicara) 4 Juni 2013 10.53 (UTC)
Sudah saya terima revisinya. Oh iya, apakah Anda tahu perbedaan antara "Mardi Kawi" dan "Sriwedari"? Saya coba cari info itu di mana-mana tapi belum ketemu referensinya, kalau ada, silakan ditambahkan ke artikelnya. Salam. ꦱꦭꦩ꧀ ‑Bennylin 「omong」 22.56, 28 Juni 2013 (WIB)
- [1] ini bukan? Saya ga bisa bahasa Jawa, tp kayaknya "Mardi Kawi" lbh banyak membahas sandhangan non-standar (wulu melik, dirga mure, dll), sementara "Wawaton Sriwedari" membahas tata tulis dan ortografi, sperti penggunaan aksara ganten, gembung yang bisa dipasangkan ke pasangan, dll. Ngomong2, website itu menggunakan å untuk fonem /ɔ/, Emg seperti itu bisa?
- Wah, tapi kok tau banyak tentang aksara Jawa ya, hahaha... eh ada pertanyaan di en:User talk:Alteaven. Trims. ꦱꦭꦩ꧀ ‑Bennylin 「bincang」 20.39, 4 Juli 2013 (WIB)
- Maklum lah, hanya 3/4 Jawa ;D. Jawabannya di Wiki Inggris ya. Alteaven (bicara) 5 Juli 2013 02.33 (UTC)
terima kasih atas "saya kira itu bukan pujian", jika ingin tahu bentuk aslinya silahkan berkunjung ke prasastinya langsung, saya hanya membakukan bentuknya. silahkan berkunjung ke prasasti online : http://tikusprasasti.blogspot.com/
Ttg: Aksara Jawa
Iya, tidak apa-apa, kita sama-sama kembangkan, siapa tahu nanti bisa jadi artikel pilihan :)
- 1. Awalnya karena saya menyunting aksara swara, lalu kurang sreg karena sandhangan swara lebih umum (dengan "ha"), lalu saya gabungkan, ternyata kok malah duplikat dengan bagian sandhangan swara, jadi saya gabungkan, lalu yang sandhangan lainnya ikut saya gabungkan. Mengenai istilah, menurut saya ada 3 sandhangan: swara, sigeging, dan wyanjana, kebetulan saja no. 2 dan 3 itu konsonan, tapi mungkin tidak seharusnya disebut "sandhangan konsonan", karena mencampurkan bahasa jawa dan Indonesia/Inggris, sama halnya dengan "sandhangan vokal". kalau "swara" saya Indonesiakan jadi "suara", sigeging mungkin "akhir suku", dan wyanjana "tengah suku", bagaimana?
- 2. Berkaitan dengan 1, menurut tabel Berkas:Aksara jawa-hindu.jpg, konsonan dan vokal digabungkan, sehingga pembaca mendapat gambaran yang lebih lengkap tentang aksara-aksaranya, tidak hanya sebagian saja (dan bersumber). lagipula itu kan bukan tabel yang diajarkan di sekolah-sekolah modern, jadi itu saya masukkan di bagian "pengantar" tentang aksara. Bagian "konsonan" kan juga sudah ada tabel tersendiri yang lebih familier.
- 3. Saya malah belum baca artikel aksara Bali... tapi menurut saya aksara Jawa ini kan sedang kita kembangkan, jadi tunggu dulu sampai artikelnya stabil, baru di"harmonis"kan dengan yang lain-lain.
Intinya sih, saya percaya sama suntingan Anda. Lakukan apa yang menurut Anda lebih baik untuk artikel aksara Jawa. Apabila ragu-ragu, gunakan juga halaman pembicaraan:aksara Jawa untuk meminta pendapat pengguna-pengguna yang lalin. Saya lihat banyak yang memantau halaman tersebut.