Kabupaten Tabalong

kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia
Revisi sejak 17 Februari 2014 03.31 oleh Ezagren (bicara | kontrib)


Kabupaten Tabalong adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Tanjung. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.496 km² dan berpenduduk sebanyak 218.954 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Motto kabupaten ini ialah Saraba Kawa dalam bahasa Banjar yang berarti Serba Sanggup.

Kabupaten Tabalong
Daerah tingkat II
Motto: 
Saraba Kawa (Bahasa Banjar: Serba Sanggup)
Semboyan: Kawa Ba'ucap, Kawa Manggawi, Kawa Manyandang
Slogan:Bersinar
Peta
Peta
Kabupaten Tabalong di Kalimantan
Kabupaten Tabalong
Kabupaten Tabalong
Peta
Kabupaten Tabalong di Indonesia
Kabupaten Tabalong
Kabupaten Tabalong
Kabupaten Tabalong (Indonesia)
Koordinat: 2°09′53″S 115°22′56″E / 2.16473568°S 115.38221327°E / -2.16473568; 115.38221327
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Selatan
Tanggal berdiri1 Desember 1965
Dasar hukumUU No. 8 Tahun 1965
Ibu kotaTanjung
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 12
  • Kelurahan: 131
Pemerintahan
 • BupatiRachman Ramsyi
Luas
 • Total3,496 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 ((2010))
 • Total218.954
 • Kepadatan61/km2 (160/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
6309 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0526
Kode Kemendagri63.09 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 405.082.029.000.-
Situs webhttp://www.tabalongkab.go.id/

Sejarah

 
Kantor Bupati Tabalong di Kota Tanjung

Sejarah menurut garis waktu

 
Gedung DPRD Tabalong di Mabuun, Kota Tanjung.

Sejarah Pembentukan Kabupaten

 
Pendopo Bupati Tabalong di Pembataan, Kota Tanjung

Pada tanggal 15 Maret 1958, atas permufakatan orang-orang terkemuka di Tanjung yang diprakarsai oleh Baharuddin Akhmid yang waktu itu menjabat Asisten Wedana di Kecamatan Tabalong Selatan, maka dibentuklah Panitia sementara Penuntutan Daerah Swatantra Tingkat II Tabalong yang disusun kepengurusannya sebagai berikut:

  • Penasihat: Baharuddin Akhmid
  • Ketua: Juhri
  • Wakil Ketua: A. Salman
  • Sekretaris: Usnan As
  • Wakil Sekretaris: Abdullah Khairul
  • Bendahara: H. Baderi
  • Pembantu Umum: As'ad
  • Anggota-anggota : A. Syamsi, H.A. Sudani dan M. Salman

Setelah Panitia Sementara terbentuk, untuk kepentingan perjuangan serta terjadinya beberapa mutasi terhadap Pegawai Negeri yang sudah duduk dalam kepanitian, maka komposisi dan personalia panitia penuntut mengalami beberapa kali perubahan hingga sampai pada Panitia V, dimana orang-orang yang mempunyai andil besar dan pernah menjadi Panitia Penuntut adalah sebagai berikut:

  • Abdussyukur
  • Amir Hasan
  • A. Sajeli
  • Basuni Ulita
  • A. Husaini
  • Juhrani
  • Majedi Effendi
  • Abdurahman Hamud
  • H. Baderi
  • H. Juhri Taher
  • H. Alikurdi Almas
  • Kadirman
  • H. Abdul Gani
  • Syahrap
  • H. Kurdi
  • Yahya Z.
  • H. Imansyah
  • Hiskia Tiro
  • H. Basuni (Kepala Desa)
  • Idar
  • Masran

Tak luput pula peran media massa dan RRI Banjarmasin selalu menginformasikan segala kegiatan masyarakat Tabalong dengan kekompakan perjuangan panitia dalam segala bidang, akhirnya pada tanggal 5 Mei 1959 dalam sidang pleno terbuka DPRD Hulu Sungai Utara telah memutuskan menyetujui sepenuhnya tuntutan rakyat Tabalong agar Kewedanaan Tabalong dapat dijadikan Daerah Swatantra Tingkat II Tabalong dengan ibukota Tanjung yang terkenal dengan resolusi pada tanggal 5 Mei 1959 Nomor 2/II DPRD-1959 yang isinya selain menyetujui juga mendesak Pemerintah Pusat agar tuntutan dimaksud dapat dikabulkan. Perjuangan kearah yang diinginkan terlihat adanya titik terang, langkah semakin jelas, maka diperkuat lagi kedudukan panitia untuk melancarkan arus perjuangan, maka Panitia sebelumnya disempurnakan lagi dengan Panitia VI sebagai berikut:

  • Ketua Umum: Juhri
  • Ketua I: M. Salman
  • Ketua II: Maslan
  • Penulis I: Usnan As
  • Penulis II: Abdullah
  • Bendahara: Norbek
  • Pembantu-pembantu: Semua Camat dalam Kewedanaan Tabalong dan semua anggota DPRD Hulu Sungai Utara yang tinggal di Kewedanaan Tabalong
  • Seksi Politik: H. Baijuri Y, Ruminto dan kawan-kawan
  • Seksi Bangunan: Anang Basar, Donarian dan kawan-kawan
  • Seksi Perencanaan: Abdurrahman Projakal dan kawan-kawan
  • Seksi Penerangan: A. Syamsi dan Hamidhan Baseri
  • Seksi Organisasi: Makmod Asnawi, Hamad dan kawan-kawan

Panitia ini telah berusaha dengan sekuat tenaga dan dana uang ada, mengadakan hubungan dengan pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan DPRD GR-nya, serta tokoh-tokoh politik dan ormas yang diwakili dalam DPRD-GR Provinsi Kalimantan Selatan, agar dapat dukungan dari mereka atas tuntutan ini.

Dari adanya kegiatan tersebut serta kerja sama yang harmonis, maka dalam sidang istimewa DPRD-GR Kalimantan Selatan telah menyetujui tuntutan rakyat Tabalong, Tapin dan Tanah Laut masing-masing dijadikan Daerah Swantantra Tingkat II.

DPRD-GR Provinsi Kalimantan Selatan mengeluarkan Resolusi yang ditujukan ke Pemerintah Pusat, memohon Pemerintah Pusat dapat menyetujui dan selanjutnya melahirkan Daerah Tingkat II. Panitia dalam usahanya memperjuangkan ketingkat Pusat telah menghubungi Gubernur Kalimantan Selatan (waktu itu) Haji Maksid, untuk memohon nasihat dan petunjuk serta doa restu untuk berangkat ke Jakarta oleh Gubernur diberikan Petunjuk-petunjuk dan sekaligus merestui keberangkatan Panitia menemui Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, serta Pejabat-pejabat Tinggi lainnya guna menyampaikan hasrat Rakyat Tabalong dimaksud.

Berangkatlah Juhri dan Usman, masing-masing selaku ketua Umum dan sekretaris Panitia dan pula oleh Muhyar Usman selaku wakil dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam waktu yang relatif singkat, rombongan Panitia telah dapat diterima oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah IPIK Gandamana dalam percakapan akhir beliau mengatakan, bahwa pada prinsipnya saya dapat menyetujui tuntutan ini dan akan diajukan pada Sidang DPR-GR yang akan datang.

Sebagai realisasi dari kunjungan Panitia, oleh DPR-GR telah mengutus ketua Komisi B, yaitu I.S. Handoko Wijoyo untuk meninjau ketiga calon Daerah Tingkat II dimaksud, dalam kunjungan ke Tabalong I.S. Handoko Wijoyo mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk tidak menyetujui tuntutan Rakyat Tabalong ini.

Pada tanggal 5 September 1964 Kewadenaan Tabalong telah ditingkatkan statusnya menjadi Daerah Persiapan Tingkat II Tabalong dengan Kepala Kantor Usman Dundrung Bekas Wedana Barabai.

Lahirnya Undang-undang Noor 8 Tahun 1965 Tanggal 14 juni 1965 yang mendorong daerah pesiapan Tingkat II Tabalong ini ditingkatkan lagi menjadi Daerah Otonomi Tingkat II Tabalong yang menjalankan roda pemerintahan sendiri baik eksekutif maupun legislatif dan untuk ini juga Pemerintah tetap dipercayakan kepada Usman Dundrung.

Pada tanggal 1 Desember 1965 pukul 11.00 pagi bertempat di lapangan Giat Kota Tanjung oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Dr. Soemarno Sosro Atmodjo dengan disaksikan puluhan ribu rakyat Tabalong dan Pejabat-pejabat tinggi Kalimantan Selatan lainnya, maka papan nama yang diselubungi kain bludru hijau dengan untaian sutra kuning keemasan, telah dibuka dengan resmi oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah dan dibalik selubung yang terbuka itu terpampang kalimat bersenjarah yang berbunyi, "DAERAH TINGKAT II TABALONG DIRESMIKAN 1 DESEMBER 1965″.

Kondisi dan sumber daya alam

Geografi

Secara geografis, Kabupaten Tabalong berada di bagian utara provinsi Kalimantan Selatan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian selatan, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di utara.

Keanekaragaman hayati

Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi oleh pemerintah.

Sumber Daya Alam

Kabupaten Tabalong memiliki sumber daya alam yang kaya, mulai dari hasil tambang, perkebunan, hingga pertanian dan beberapa di antaranya menjadi komoditas unggulan. Hasil tambang yang dominan di kabupaten ini adalah batu bara, sedangkan komoditas perkebunan dan pertanian yang menjadi unggulan adalah kelapa sawit, kakao, dan karet.[2][3]

Tokoh Kelahiran Tabalong

Beberapa tokoh terkenal hingga ke tingkat nasional yang lahir di daerah ini adalah:

Didahului oleh:
Kawedanan Tabalong
Diteruskan oleh:
tidak ada

Pranala luar

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Iskandar, Salman. 99 Tokoh Muslim Indonesia. PT Mizan Publika. ISBN 9797526828. ISBN 978-979-752-682-5
  2. ^ Kabupaten Tabalong dalam www.migas.bisbak.com. Diakses pada 6 Januari 2014
  3. ^ Profil Kabupaten Tabalong. BKPM. Diakses pada 6 Januari 2014