Felt
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP25Cicilia (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 25 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 7 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP65Cicilia (Kontrib • Log) 3883 hari 267 menit lalu. |
Flanel atau sering disebut juga felt adalah jenis kain yang dibuat dari serat wol tanpa ditenun, dibuat dengan proses pemanasan dan penguapan sehingga menghasilkan kain dengan beragam tekstur dan jenis (tergantung bahan pembuatnya).[1] Flanel adalah jenis kain tertua lebih tua dari kain tenun dan rajut. [1] Di Turki, bekas penggunaan kain flanel yang ditemukan diperkirakan berasal dari tahun 6500 SM, jenis kain flanel terumit ditemukan dalam bentuk awetan di Siberia pada tahun 600 M. [1] Legenda di Sumeria, menyatakan bahwa kain flanel pertama kali dibuat oleh Urnamman. [1] Kaum Nomadic di Asia Tengah memanfaatkan kain flanel untuk pembuatan permadani, tenda atau pakaian. [1] Di Barat, kain flanel dipergunakan sebagai media untuk berekspresi di dunia seni tekstil atau seni design.[1] Kain flanel mudah dijumpai di pasaran, dengan harga yang relatif terjangkau. [2] Kain ini memiliki ketebalan dan tekstur yang beragam.[2] Terdapat 2 tipe kain flanel yaitu polos dan bercorak (yaitu memiliki serat-serat dalam warna yang berbeda), umumnya kain yang bercorak relatif lebih mahal. [2] Kelebihan dari kain ini adalah mudah dibentuk dan pada proses penjahitan tidak perlu dilipat seperti kain yang lain. [3]
Kegunaan
Flanel digunakan untuk mengurangi getaran pada panel interior dalam industri otomotif, juga untuk melapisi meja biliar, serta untuk menghasilkan suara bersih pada simbal drum atau piano.[1] Dari pertengahan abad 17 sampai 20, kain flanel atau felt dipergunakan untuk membuat topi bagi para pria. [1] Kain ini mudah dibentuk menjadi apapun, salah satunya adalah membentuk replika makanan yang dapat digunakan sebagai aksesori atau hiasan. [2] Kreasi flanel juga baik dimanfaatkan sebagai souvenir atau tanda terimakasih yang dapat dijadikan buah tangan bagi para undangan pada berbagai acara yang diselenggarakan seperti pernikahan, ulang tahun dan pesta wisuda.[4] Selain itu, kain flanel juga umum digunakan untuk bedongan bayi, lapisan dalam tas atau sebagai lap pengering. [5] Tampil dalam warna-warna yang ceria, kain ini memiliki fungsi dekoratif yang unik dan menarik. [5]
Rujukan
- ^ a b c d e f g h Dwi Retguntari. Flanel, praktis, fungsional, dan bernilai jual. Jakarta: QultumMedia. ISBN 978-979-017-027-8.
- ^ a b c d Linawati. Replika Kue Flanel. Surabaya: Tiara Aksa. ISBN 978-979-012-206-2.
- ^ Eka Yunita (2007). Kreasi Unik Kain Flanel. Depok: Puspa Swara. ISBN 979-3567-32-5.
- ^ Eka Yunita (2008). Kreasi Flanel untuk Souvenir. Depok: Puspa Swara. ISBN 978-979-1133-74-6.
- ^ a b Chastine. Kreasi Mini dari Kain Felt. Jakarta: Kawan Pustaka. ISBN 978-979-757-284-6. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "flanel4" didefinisikan berulang dengan isi berbeda