Orang Hakka
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Orang Hakka yang berada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, merupakan salah satu cabang suku Han yang memiliki ciri khas dan penyebaran serta pengaruh paling luas diseluruh dunia. Di Tiongkok sendiri, orang Hakka menyebar sampai ke provinsi-provinsi lebih jauh seperti Provinsi Sichuan, Chongqing dan Guangxi. Sedangkan diseluruh dunia, boleh dikatakan hampir dimerata tempat dapat ditemukan jejak orang Hakka.
Mulai pada masa pemerintahan Dinasti Song, penduduk di pusat Tiongkok (utara) mulai melakukan transmigrasi secara besar-besaran ke daerah selatan. Mulai dari daerah Gàn Selatan, Min Barat sampai Méizhou, akhirnya membentuk suatu kelompok suku tersendiri, suku Kéjia (secara harafiah berarti keluarga tamu). Kemudian orang Kéjia (Hakka) memakai Méizhou sebagai pusat, mulai menyebar lagi keseluruh wilayah Tiongkok lainnya.
Daerah asal orang Hakka secara garis besar dapat dibagi menjadi empat daerah utama, yakni : Méizhou, Gànzhou, Tingzhou dan Huizhou. Sedangkan daerah Shibi yang berbatasan dengan Shicheng Provinsi Jiangxi, di Kabupaten Ninghua, Provinsi Fujian merupakan daerah pusat pembentukan orang Hakka, dan mendapat julukan sebagai Tanah Leluhur Orang Hakka.
Méizhou berada di daerah Timur Laut Provinsi Guangdong, timur berbatasan dengan Provinsi Fujian, selatan berbatasan dengan Chaozhou, Jieyang dan Shanwei di Provinsi Guangdong. Meizhou juga dinobatkan sebagai ibukota orang Hakka. Gànzhou biasa disebut dengan singkatan sebagai Qian. Gànzhou berada dalam wilayah Provinsi Jiangxi, dan merupakan pintu utama masuk ke Provinsi Jiangxi dari tenggara. Selain itu Gànzhou juga diapit oleh Provinsi Fujian, Guangdong dan Hunan.
Daerah Tingzhou, atau lebih umum seharusnya disebut daerah Min Barat, merupakan daerah pemukiman orang Hakka di bagian barat dari Provinsi Fujian, mencakup daerah seperti Tingzhou, Changting, Liancheng, Wuping, Shanghang, Yongding, Ninghua, Qingliu dan Mingxi. Selain itu, di Meizhou yang mayoritas orang Guangfu juga terdapat banyak orang Hakka.
Orang Hakka mengunakan bahasa mereka sendiri yang disebut sebagai bahasa Ke atau bahasa Hakka. Bahasa Hakka merupakan salah satu dari tujuh bahasa daerah utama dalam bahasa suku Tionghua.
Tempat tinggal orang Hakka sangat unik, yang dikenal dengan sebutan Tulou (rumah tanah). Tulou ini terdiri dari berbagai jenis bentuk, ada yang berbentuk bulat, persegi empat, bentuk U, setengah bulat, bentuk segi delapan seperti bentuk bagua dan sebagainya.