Kriptografi
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Kriptografi (atau kriptologi; dari bahasa Yunani κρυπτός kryptós, "tersembunyi, rahasia"; dan γράφειν graphein, "menulis", atau -λογία logi, "ilmu")[1] merupakan keahlian dan ilmu dari cara-cara untuk komunikasi aman pada kehadirannya di pihak ketiga.[2] Secara umum, kriptografi ialah mengenai mengkonstruksi dan menganalisis protokol komunikasi yang dapat memblokir lawan;[3] berbagai aspek dalam keamanan informasi seperti data rahasia, integritas data, autentikasi, dan non-repudansi[4] merupakan pusat dari kriptografi modern. Kriptografi modern terjadi karena terdapat titik temu antara disiplin ilmu matematika, ilmu komputer, dan teknik elektro. Aplikasi dari kriptografi termasuk ATM, password komputer, dan E-commerce.
Kriptografi sebelum pada termodernisasi merupakan sinonim dari enkripisi, konversi dari kalimat-kalimat yang dapat dibaca menjadi kelihatan tidak masuk akal. Pembuat dari pesan enkripsi membagi teknik pemecahan sandi yang dibutuhkan untuk mengembalikan informasi asli jika hanya dengan penerima yang diinginkan, sehingga dapat mencegah orang yang tidak diinginkan melakukan hal yang sama. Sejak Perang Dunia I dan kedatangan komputer, metode yang digunakan untuk mengelola kriptologi telah meningkat secara komplek dan pengaplikasiannya telah tersebar luar.
Kriptografi modern sangat didasari pada teori matematis dan aplikasi komputer; algoritma kriptografi didesain pada asumsi ketahanan komputasional, membuat algoritma ini sangat sulit dipecahkan oleh musuh. Secara teoritis, sangat sulit memecahkan sistem kriptografi, namun tidak layak melakukannya dengan cara-cara praktis. Skema ini oleh karena itu disebut sangat aman secara komputasional; kemajuan teoritis dapat meningkatkan algoritma faktorisasi integer, dan meningkatkan teknologi komputasi yang membutuhkan solusi ini untuk diadaptasi terus-meneus. Terdapat skema keamanan informasi yang benar-benar tidak boleh dapat ditembuh bahkan dengan komputasi yang tak terbatas namun skema ini sangat sulit diimplementasikan.
Teknologi yang berhubungan dengan kriptologi memiliki banyak masalah legal. Di Inggris, penambahan Regulasi Penyelidikan Aksi Wewenang membutuhkan kriminal yang tertuduh harus menyerahkan kunci dekripsinya jika diminta oleh penegah hukum. Jika tidak pengguna akan menghadapi hukum pidana.[5] Electronic Frontier Foundation (EFF) terlibat dalam sebuah kasus di Amerika Serikat yang mempertanyakan jika seorang tersangka harus untuk menyerahkan kunci dekripsi mereka kepada pengak hukum merupakan inkonstitusionil. EFF memperdebatkan bahwa regulasi ini merupakan pelanggaran hak untuk tidak dipaksa mencurigai dirinya sendiri, seperti dalam Amandemen Kelima Konsitusi Amerika.[6]
Algoritma Sandi
algoritma sandi adalah algoritma yang berfungsi untuk melakukan tujuan kriptografis. Algoritma tersebut harus memiliki kekuatan untuk melakukan (dikemukakan oleh Shannon):
- konfusi/pembingungan (confusion), dari teks terang sehingga sulit untuk direkonstruksikan secara langsung tanpa menggunakan algoritma dekripsinya
- difusi/peleburan (difusion), dari teks terang sehingga karakteristik dari teks terang tersebut hilang.
sehingga dapat digunakan untuk mengamankan informasi. Pada implementasinya sebuah algoritmas sandi harus memperhatikan kualitas layanan/Quality of Service atau QoS dari keseluruhan sistem dimana dia diimplementasikan. Algoritma sandi yang handal adalah algoritma sandi yang kekuatannya terletak pada kunci, bukan pada kerahasiaan algoritma itu sendiri. Teknik dan metode untuk menguji kehandalan algoritma sandi adalah kriptanalisa.
Dasar matematis yang mendasari proses enkripsi dan dekripsi adalah relasi antara dua himpunan yaitu yang berisi elemen teks terang / plaintext dan yang berisi elemen teks sandi/ciphertext. Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi transformasi antara himpunan-himpunan tersebut. Apabila elemen-elemen teks terang dinotasikan dengan P, elemen-elemen teks sandi dinotasikan dengan C, sedang untuk proses enkripsi dinotasikan dengan E, dekripsi dengan notasi D.
Enkripsi :
Dekripsi : atau
Secara umum berdasarkan kesamaan kuncinya, algoritma sandi dibedakan menjadi :
- kunci-simetris/symetric-key, sering disebut juga algoritma sandi konvensional karena umumnya diterapkan pada algoritma sandi klasik
- kunci-asimetris/asymetric-key
Berdasarkan arah implementasi dan pembabakan jamannya dibedakan menjadi :
- algoritma sandi klasik classic cryptography
- algoritma sandi modern modern cryptography
Berdasarkan kerahasiaan kuncinya dibedakan menjadi :
- algoritma sandi kunci rahasia secret-key
- algoritma sandi kunci publik publik-key
Pada skema kunci-simetris, digunakan sebuah kunci rahasia yang sama untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsinya. Sedangkan pada sistem kunci-asimentris digunakan sepasang kunci yang berbeda, umumnya disebut kunci publik(public key) dan kunci pribadi (private key), digunakan untuk proses enkripsi dan proses dekripsinya. Bila elemen teks terang dienkripsi dengan menggunakan kunci pribadi maka elemen teks sandi yang dihasilkannya hanya bisa didekripsikan dengan menggunakan pasangan kunci pribadinya. Begitu juga sebaliknya, jika kunci pribadi digunakan untuk proses enkripsi maka proses dekripsi harus menggunakan kunci publik pasangannya.
algoritma sandi kunci-simetris
Skema algoritma sandi akan disebut kunci-simetris apabila untuk setiap proses enkripsi maupun dekripsi data secara keseluruhan digunakan kunci yang sama. Skema ini berdasarkan jumlah data per proses dan alur pengolahan data didalamnya dibedakan menjadi dua kelas, yaitu block-cipher dan stream-cipher.
Block-Cipher
Block-cipher adalah skema algoritma sandi yang akan membagi-bagi teks terang yang akan dikirimkan dengan ukuran tertentu (disebut blok) dengan panjang t, dan setiap blok dienkripsi dengan menggunakan kunci yang sama. Pada umumnya, block-cipher memproses teks terang dengan blok yang relatif panjang lebih dari 64 bit, untuk mempersulit penggunaan pola-pola serangan yang ada untuk membongkar kunci. Untuk menambah kehandalan model algoritma sandi ini, dikembangkan pula beberapa tipe proses enkripsi, yaitu :
Stream-Cipher
Stream-cipher adalah algoritma sandi yang mengenkripsi data persatuan data, seperti bit, byte, nible atau per lima bit(saat data yang di enkripsi berupa data Boudout). Setiap mengenkripsi satu satuan data digunakan kunci yang merupakan hasil pembangkitan dari kunci sebelum.
Algoritma-algoritma sandi kunci-simetris
Beberapa contoh algoritma yang menggunakan kunci-simetris:
- DES - Data Encryption Standard
- blowfish
- twofish
- MARS
- IDEA
- 3DES - DES diaplikasikan 3 kali
- AES - Advanced Encryption Standard, yang bernama asli rijndael
Algoritma Sandi Kunci-Asimetris
Skema ini adalah algoritma yang menggunakan kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan dekripsinya. Skema ini disebut juga sebagai sistem kriptografi kunci publik karena kunci untuk enkripsi dibuat untuk diketahui oleh umum (public-key) atau dapat diketahui siapa saja, tapi untuk proses dekripsinya hanya dapat dilakukan oleh yang berwenang yang memiliki kunci rahasia untuk mendekripsinya, disebut private-key. Dapat dianalogikan seperti kotak pos yang hanya dapat dibuka oleh tukang pos yang memiliki kunci tapi setiap orang dapat memasukkan surat ke dalam kotak tersebut. Keuntungan algoritma model ini, untuk berkorespondensi secara rahasia dengan banyak pihak tidak diperlukan kunci rahasia sebanyak jumlah pihak tersebut, cukup membuat dua buah kunci, yaitu kunci publik bagi para korensponden untuk mengenkripsi pesan, dan kunci privat untuk mendekripsi pesan. Berbeda dengan skema kunci-simetris, jumlah kunci yang dibuat adalah sebanyak jumlah pihak yang diajak berkorespondensi.
Fungsi Enkripsi dan Dekripsi Algoritma Sandi Kunci-Asimetris
Apabila Ahmad dan Bejo hendak bertukar berkomunikasi, maka:
- Ahmad dan Bejo masing-masing membuat 2 buah kunci
- Ahmad membuat dua buah kunci, kunci-publik dan kunci-privat
- Bejo membuat dua buah kunci, kunci-publik dan kunci-privat
- Mereka berkomunikasi dengan cara:
- Ahmad dan Bejo saling bertukar kunci-publik. Bejo mendapatkan dari Ahmad, dan Ahmad mendapatkan dari Bejo.
- Ahmad mengenkripsi teks-terang ke Bejo dengan fungsi
- Ahmad mengirim teks-sandi ke Bejo
- Bejo menerima dari Ahmad dan membuka teks-terang dengan fungsi
Hal yang sama terjadi apabila Bejo hendak mengirimkan pesan ke Ahmad
- Bejo mengenkripsi teks-terang ke Ahmad dengan fungsi
- Ahmad menerima dari Bejo dan membuka teks-terang dengan fungsi
Algoritma -Algoritma Sandi Kunci-Asimetris
- Knapsack
- RSA - Rivert-Shamir-Adelman
- Diffie-Hellman
Fungsi Hash Kriptografis
Fungsi hash Kriptografis adalah fungsi hash yang memiliki beberapa sifat keamanan tambahan sehingga dapat dipakai untuk tujuan keamanan data. Umumnya digunakan untuk keperluan autentikasi dan integritas data. Fungsi hash adalah fungsi yang secara efisien mengubah string input dengan panjang berhingga menjadi string output dengan panjang tetap yang disebut nilai hash.
Sifat-Sifat Fungsi Hash Kriptografi
- Tahan preimej (Preimage resistant): bila diketahui nilai hash h maka sulit (secara komputasi tidak layak) untuk mendapatkan m dimana h = hash(m).
- Tahan preimej kedua (Second preimage resistant): bila diketahui input m1 maka sulit mencari input m2 (tidak sama dengan m1) yang menyebabkan hash(m1) = hash(m2).
- Tahan tumbukan (Collision-resistant): sulit mencari dua input berbeda m1 dan m2 yang menyebabkan hash(m1) = hash(m2)
Algoritma-Algoritma Fungsi Hash Kriptografi
Beberapa contoh algoritma fungsi hash Kriptografi:
- ^ Liddell and Scott's Greek-English Lexicon. Oxford University Press. (1984)
- ^ Rivest, Ronald L. (1990). "Cryptology". Dalam J. Van Leeuwen. Handbook of Theoretical Computer Science. 1. Elsevier.
- ^ Bellare, Mihir; Rogaway, Phillip (21 September 2005). "Introduction". Introduction to Modern Cryptography. hlm. 10.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamahac
- ^ "UK Data Encryption Disclosure Law Takes Effect". Pcworld.com. 2007-10-01. Diakses tanggal 2012-01-28.
- ^ Leyden, John (2011-07-13). "US court test for rights not to hand over crypto keys". Theregister.co.uk. Diakses tanggal 2012-01-28.