Emil Abbas
Emil Abbas (lahir 16 Desember 1957) adalah seorang pengusaha Indonesia.[1] Dia merupakan pendiri sekaligus pemilik EASCO Holding yang membawahi 30 anak perusahaan. Sebagai sebuah Konglomerasi, EASCO bergerak diberbagai bidang Industri, seperti Perminyakan, Pertambangan, Agro, Perbankan dan Asuransi.
Emil Abbas | |
---|---|
Berkas:Emil Abbas.jpg | |
Lahir | 16 Desember 1957 Guguk, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Pengusaha |
Dikenal atas | Pendiri dan pemilik EASCO Holding |
Suami/istri | Rismaniah |
Anak | - Emilia Emil - Muhammad Candramata Emil - Muhammad Taufan Emil - Sri Indah Permata Emil - Muhammad Khalid Emil |
Bisnis
Emil memulai bisnisnya di Kalimantan Timur pada tahun 1981 dengan mendirikan PT RKS. Usaha ini bergerak dibidang perminyakan berupa Petroleum Offshore Supply Base (POSB) yang menjadi pelabuhan offshore terbesar di Kaltim sampai saat ini, di Pelabuhan ini Emil juga mempunyai PETROCHEM, perusahaan yang memproduksi petroleum chemical untuk kebutuhan Mud Drilling seperti Barium sulfate atau Barite dan Bentonite Pada tahun 1993 dengan modal Rp 2 miliar (terakhir 135 miliar) ia mendirikan lembaga keuangan syariah yang bernama Asuransi Mubarakah (ASM) dan Bank Syariah Ibadurrahman (BSI). Dia-pun tercatat di MURI sebagai pengusaha Nasional Pertama yang mendirikan Asuransi Nasional syariah. Kini perusahaan asuransi itu telah memiliki 30 kantor cabang yang tersebar di 22 provinsi.[2] Emil juga terjun di dunia pendidikan dengan mendirikan International Islamic Education Council (IIEC) yang mengelola beberapa sekolah Islam Internasional seperti International Islamic Boarding School (IIBS) di Cikarang dan International Islamic High School (IIHS) serta International Islamic secondary School (IISS)di Jakarta.[3] Di dunia perminyakan selain mengelola Offshore Supply Base Emil juga mendirikan EASCO dengan equity sebesar 1,5 trilliun sebagai Investment Holding kelompok usahanya untuk menjadi payung investasi berikutnya yang antara lain mengelola beberapa Blok Migas seperti Blok Sukaraja TAC di Sumatera Selatan yag dikelola oleg Easco Sukaraja dan Blok East Sepanjang PSC di utara Lombok yang di kelola oleh Easco East Sepanjang yang merupakan Perusahaan Nasional pertama yang melakukan Explorasi laut dalam, Terakhir Emil melengkapi investasinya di bidang perminyakan dengan mendirikan Abaco Pasifik Indonesia (PMA) untuk merealisasikan investasi sektor hilir berupa Refinery dan Petro Kimia senilai 10 millyard USD. Selain aktif berbisnis, ia juga banyak melakukan kegiatan sosial. Emil menghibahkan tanahnya seluas 300 hektare dari 1000 hektar yang di cadangkan untuk pembangunan Bandara di Payakumbuh, Sumatera Barat.[4]
Keluarga
Emil menikah dengan Rismaniah. Dari pernikahan itu ia dikaruniai lima orang anak, yaitu Emilia Emil, Muhammad Candramata Emil, Muhammad Taufan Emil, Sri Indah Permata Emil, dan Muhammad Khalid Emil.
Referensi
- ^ payakumbuhnews.com Emil Abbas "Suntik" Alis dan Riza
- ^ www.republika.co.id Asuransi Syariah Mubarakah Terima MURI
- ^ Ghaida Halah Ikram, Shalat Hajat Kunci Meraih Kesuksesan, Mizania, 2009
- ^ padangekspres.co.id Bandara Final di Kubangbalambak
Pranala luar
- Profil EASCO Holding
- "Memberikan Kepercayaan kepada Anak Sejak Dini" IKESMA (Payakumbuh 50 Kota), 3 April 2006.