Pelagra
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP89Siti (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 16 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP89Siti (Kontrib • Log) 3868 hari 1255 menit lalu. |
Pelagra adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan niasin.[1] Penyakit pelagra memiliki karakteristik 3D yaitu dermatitis, demensia, serta diare.[1] Penderita penyakit pelagra apabila kulitnya tetpapar sinar matahari maka akan meradang.[1] Peradangan tersebut memiliki bentuk pola simetris selanjutnya radang tersebut akan menjadi pecah-pecah dan luka.[1] Peradangan karena kekurangan niasin ini juga dapat terjadi di bagian mukosa mulut serta saluran cerna.[1] Apabila menyerang bagian sistem syaraf makan dapat menyebabkan penderitanya menjadi resah, sulit tidur pusing hilang ingatan bahkan sampai depresi berat.[1] Penyakit pelagra juga dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya.[1]
Penyakit pelagra terdiri dari 2 jenis yaitu pelagra primer dan pelagra sekunder.[2] Pelagra primer adalah penyakit pelagra yang penyebab utamanya adalah karena kukurangan niasin tanpa penyebab lain.[2] Penyakit pelagra sekunder adalah penyakit akibat kekurangan niasin karena menderita suatu penyakit lain.[2] Penyakit yang biasanya dapat menyebabkan pelagra sekunder adalah tumor karsinoid, diare berkepanjangan, sirosis hati, dan kolitis ulserativa.[2] Orang yang mengkonsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat terjangkit pelagra.[2]
Penyakit pelagra efektif diobati dengan menggunakan niacin intravena atau nicotimade.[2] Supaya penderita dapat pulih dengan sempurna maka diperlukan pengaturan makanan untuk mengkonsumsi banyak makanan yang mengandung protein tinggi.[2] Penderita pelagra sebaiknya melindungi kulitnya dari sengatan sinar matahari, bisa juga menggunakan tabir surya.[2]