Ikan demersal adalah ikan yang hidup dan makan di dasar laut dan danau (zona demersal). Lingkungan mereka pada umumnya berupa lumpur, pasir, dan bebatuan, jarang sekali terdapat terumbu karang.[1] Sehingga berdasarkan definisi ini, ikan demersal dapat ditemukan dari lingkungan pantai hingga zona laut dalam (abyssal zone), dan terbanyak ditemukan di lingkungan dekat punggung laut.

Ikan flounder bersembunyi di bawah pasir berbatu
Ikan hag umumnya merayap di dasar laut atau menggali lubang

Ikan demersal berlawanan dengan ikan pelagis yang hidup dekat dengan permukaan air. Ikan demersal mengandung sedikit minyak (satu sampai empat persen massa tubuhnya), jika dibandingkan dengan ikan pelagis yang dapat mencapai 30 persen.

Istilah demersal berasal dari bahasa latin, demergere yang berarti "tenggelam".

Jenis

Ikan demersal dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu ikan benthic yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di dasar laut, dan ikan benthopelagic yang dapat berenang naik namun tetap berada dekat dengan dasar laut. Ikan benthic memiliki massa jenis yang lebih berat dari air laut sehingga terus tenggelam, sedangkan ikan benthopelagic memiliki kemampuan untuk melayang di air.[2] Sebagian besar ikan demersal merupakan benthopelagic.[1]

Ikan benthic

Ikan benthic berperan sebagai predator penyergap atau senantiasa bergerak menyapu dasar laut mencari makanan[3]

 
Flounder

Ikan pipih seperti flounder dan halibut, setelah dewasa, memiliki mata hanya di satu sisi kepalanya saja. Pada tahap ini, ikan akan senantiasa mengubur dirinya di dalam pasir atau berkamuflase menyerupai lingkungannya sambil menunggu mangsa. Selama bersembunyi, kedua matanya tetap berada di posisi atas. Ikan pipih termasuk golongan ikan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, karena kedua mata dari larva ikan ini berada pada kedua sisi tubuhnya, dan seiring pertumbuhannya, salah satu matanya akan bergerak ke satu sisi tubuhnya. Pola hidupnya pun berubah.[4]

Contoh ikan bentik lainnya yang juga berbadan pipih adalah beberapa spesies dari famili Dasyatidae.

Meski demikian tidak semua ikan benthic berbadan pipih. Ikan hiu kepala martil, ikan Bathypterois grallator, Ipnopidae, dan Myxinidae tidak memiliki tubuh yang pipih. Ipnopidae merupakan satu-satunya ikan benthic yang memakan plankton dengan cara menyaring. Mereka memiliki sirip memanjang untuk "berdiri" di atas dasar laut, dan menghadapkan tubuh mereka berlawanan dengan arah arus air laut sehingga menyaring plankton yang memasuki tubuh mereka.[5]

Ikan benthic telah beradaptasi untuk mengalami kontak langsung dengan dasar laut. Gelembung renang mereka tidak ada atau telah mengecil hingga tidak memiliki fungsi.[6]

Berdasarkan bentuk tubuh dan cara predasinya, ikan benthic dibagi menjadi beberapa jenis:

Penyapu dasar laut

Penyapu dasar laut memiliki bentuk tubu seperti ikan biasa namun dengan kepala yang lebih pipih, mulut yang lebar, dan sirip pektoral yang membesar. Ikan ini berenang tepat di atas dasar laut dan menghisap mangsa yang berada dekat dengan mulutnya. Contoh ikan jenis ini adalah Ictaluridae.[7]

Penjejak dasar laut

Dinamai berdasarkan sirip pelvisnya yang membesar sehingga menyerupai kaki. Ikan ini "berjalan" di dasar laut. Contohnya adalah ikan goby[7]

Ikan bersembunyi

Ikan ini bukan ikan pipih namun menyembunyikan tubuhnya di dasar laut, misal dengan menggali lubang atau bersembunyi di antara bebatuan.[7]

Ikan pipih

Umumnya bersembunyi di bawah pasir atau berkamuflase dengan lingkungan sekitar. Sesuai namanya, ikan ini berbentuk pipih.[7]

Ikan ekor tikus

Ikan ini memiliki kepala yang relatif besar dibandingkan ekornya. Dengan bentuk tubuh yang mengerucut dari kepala ke ekor, sehingga ikan ini dinamai ekor tikus. Bentuk adaptasi seperti ini belum diketahui alasannya, namun sepanjang hidupnya ikan ini hanya memakan bangkai atau invertebrata kecil.[7]

Referensi

  1. ^ a b Walrond C Carl . "Coastal fish - Fish of the open sea floor" Te Ara - the Encyclopedia of New Zealand. Updated 2 March 2009
  2. ^ Bone 2008, hal. 42.
  3. ^ Moyle and Cech, 2004, hal. 588
  4. ^ Fairchild, E.A. and Howell, W.H, E. A.; Howell, W. H. (2004). "Factors affecting the post-release survival of cultured juvenile Pseudopleuronectes americanus" (PDF). Journal of Fish Biology. 65 (Supplementary A): 69–87. doi:10.1111/j.0022-1112.2004.00529.x.  July 17, 2004. Accessed 2009-06-08.
  5. ^ Sulak KJ () "The systematics and biology of Bathypterois (Pisces, Chlorophthalmidae) with a revised classification of benthic myctophiform fishes" Ichthyological Research, 32(4)443-446.
  6. ^ Moyle and Cech, 2004, hal. 13
  7. ^ a b c d e Moyle and Cech, 2004, hal. 14

Bahan bacaan terkait

Pranala luar