Gerong
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP21Danang (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 2 Juni 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP21Danang (Kontrib • Log) 3827 hari 941 menit lalu. |
Gerong adalah jenis nyanyian Jawa yang dinyanyikan secara bersama dalam musik gamelan.[1] Pada jenis musil tertentu, yang tergolong musil klasik, gerong diiringi dengan seperangkat gamelan kecil memakai kemanak.[1] Gerong dapat digabungkan dengan pesinden.[1] Jika digabung seperti itu, Gerong diupayakan menciptakan nada polifoni.[1] Gerong berbeda dengan penyanyi tunggal perempuan sindhen.[1] Dalam paduan suara, penyanyi Gerong harus bernyanyi bersama, dan umumnya lebih selaras dengan alunan mantap pada bagian gamelan yang mendasar.[1] Sementara itu, bagian vokal untuk keduanya, yaitu para penyanyi laki-laki dan perempuan, dapat dinotasikan dalam tanda sandi atau notasi angka yang disebut dengan notasi kepatihan.[2] Iringan Gerong dalam Sendra Tari Ramayana bermaksud memperkuat iringan gendhing dalam menciptakan suasana tertentu pada setiap adegan.[3] Selain itu, syair yang dinyanyikan dapat memperjelas jalan cerita.[3]
Rujukan
- ^ a b c d e f (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 2 (CES-HAM). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 1121
- ^ American Gamelan Institute Library
- ^ a b (Indonesia)Moehkardi., Sendratari Ramayana Prambanan: seni dan sejarahnya, Kepustakaan Populer Gramedia, 2011, hal. 100