Yamato-e
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP41Hillun (bicara). Untuk sementara waktu (hingga selesai), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada mulai. Halaman ini terakhir disunting oleh Lylla08 (Kontrib • Log) 3814 hari 1343 menit lalu. |
Yamato-E adalah sebutan yang diberikan untuk seni lukis Jepang asli.[1] Sebutan ini digunakan untuk membedakan seni lukis yang sudah terpengaruh oleh kebudayaan agama Buddha (Butsuga) dan seni lukis bergaya Tionghoa.[1]. Gaya lukisan ini adalah gaya yang pertama kali berkembang selama periode Heian (794-1185).[2] Gaya tersebut bersifat sekuler dan menggunakan tradisi warna yang kuat.[3] Dalam gaya ini digambarkan cerita dari sastra Jepang dan sejarah.[2] Gambarnya pun menggunakan motif yang terkait dengan empat musim di Jepang.[2]
Setelah periode Heian, istilah Yamato-E berevolusi dalam arti tidak hanya mengandung konten atau pengaturan dalam melukis, tetapi juga lukisan yang menggunakan konvensi formal tertentu.[2] Tokoh atau figur merupakan objek yang umum digunakan dalam gaya ini.[2] Selain itu, fitur lain yang sering diasosiasikan dengan Yamoto-E adalah penggunaan cahaya yang cerah, pigmen tebal, gambar awan besar dan teknik fukinuki yatai (penggambaran bangunan tanpa atap untuk memberikan pandangan sekilas tentang interior yang terlihat dari atas).[2]