Clonorchiasis
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP21Danang (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 21 Juni 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP21Danang (Kontrib • Log) 3855 hari 289 menit lalu. |
Clonorchiasis adalah penyakit menahun yang menyerang bagian saluran antara hati dan empedu, disebabkan oleh cacing-cacing clonorchis sinensis[6]
Clonorchiasis | |
---|---|
Informasi umum | |
Spesialisasi | Penyakit menular, medical parasitology, helminthologist |
Manusia terinfeksi melalui makanan ikan tawar mentah yang mengandung kista cacing tersebut.[6] Siklus: Cacing dewasa meletakkan telur-telurnya di dalam saluran empedu yang dikeluarkan tubuh melalui kotoran.[6] Cacing tersebut mempunyai dua tuan-rumah-antara.[6]
Gejala penyakit clonorchiasis agak sulit dideteksi karena kebanyakan orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala.[6] Gejala yang terjadi nyaris terjadi pada penyakit-penyakit biasa, antara lain termasuk: perut tidak nyaman atau sakit, diare.[4] Namun pada penderita clonorchiasis yang telah parah, ia akan mengalami pelemahan fisik dan berat badannya akan menurun drastis.[4] Gejala sebagian besar berupa sakit ringan, termasuk hilangnya nafsu makan, mual, diare dan sensasi tekanan perut atau sakit; jarang terjadi obstruksi saluran empedu. Hal ini dapat menyebabkan penyakit kuning diikuti oleh sirosis, pembesaran dan pelunakan hati, asites progresif dan edema; kolangitis, chloelithiasis, dan pankreatitis dapat berkembang dari infeksi kronis; faktor risiko yang signifikan untuk pengembangan cholangiocarcinoma.[2] Penularan penyakit ini telah diketahui di China bagian tenggara, tetapi kemudian menyebar ke seluruh negeri antara lain terjadi di Jepang, Taiwan, Korea, Laos, Kamboja dan Vietnam.[2] Penyandang penyakit ini palin tinggi di antara mereka yang berusia lebih dari 40; kasus biasanya didokumentasikan di Amerika Utara, terutama diimpor oleh imigran Asia.[2]
Rujukan
- ^ WaiSays: About Consuming Raw Fish Diakses pada 14 April 2009
- ^ a b c d For Chlonorchiasis: Public Health Agency of Canada - Clonorchis sinensis - Material Safety Data Sheets (MSDS) Diakses pada 14 April 2009
- ^ For Anisakiasis: WrongDiagnosis: Symptoms of Anisakiasis Diakses pada 14 April 2009
- ^ a b c For Diphyllobothrium: MedlinePlus > Diphyllobothriasis Updated by: Arnold L. Lentnek, MD. Diakses pada 14 April 2009
- ^ For symptoms of diphyllobothrium due to vitamin B12-deficiency University of Maryland Medical Center > Megaloblastic (Pernicious) Anemia diakses pada 14 April 2009
- ^ a b c d e (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 2 (CES-HAM). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 684