Gajah Mada (seri televisi)
Gajah Mada adalah sebuah sinetron yang ditayangkan di MNCTV.
Gajah Mada | |
---|---|
Pembuat | MD Entertainment |
Sutradara | Dedy Mercy |
Pemeran | Rafael Putra Ismy Zora Vidyanata Chicco Jericho Barry Prima Adam Farrel Anne.J.Coto Ryana Dea Ratu Felisha Adhi Pawitra Chilla Irawan |
Penggubah lagu tema | Ryon |
Lagu pembuka | Gajah Mada, Regina "Idol" |
Lagu penutup | Gajah Mada, Regina "Idol" |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Indonesia |
Jmlh. episode | 185[butuh rujukan] |
Produksi | |
Produser | Dhamoo Punjabi Manoj Punjabi |
Lokasi produksi | Jakarta, Indonesia |
Durasi | 1 - 2 Jam |
Rilis asli | |
Jaringan | MNCTV |
Format audio | Stereo Dolby Digital 5.1 |
Rilis | Senin, 20 Mei 2013 – Minggu, 1 Desember 2013 |
Pemain
- Rafael Putra Ismy sebagai Gajah Mada
- Zora Vidyanata sebagai Lailan Manggrani
- Adam Farrel sebagai Kebo Ireng
- Barry Prima sebagai Eyang Wungkuk Hanuraga
- Anne.J.Coto sebagai Nyi Klowi
- Chicco Jericho sebagai Nambi
- Marcellino Sembara sebagai Jawangkati & Jatinawang
- Ryana Dea sebagai Ratu Majapahit (Dara Pethak)
- Ratu Felisha sebagai Ratu Majapahit (Dara Jingga)
- Rikas Harsa sebagai Raja Majapahit (Prabu Kertarajasa)
- Bayu Septi Wiguna sebagai Ranggalawe
- Adhi Pawitra sebagai Halayuda
- Ferdi Ali sebagai Sempana
- Chilla Irawan sebagai Gondowati
- Daniel Shivaei sebagai Raden Adityawarman
- Raihan Khan sebagai Pangeran Garbapati
- Raja Fikram sebagai Tanca
- Arief Asyhari Nilman sebagai Sulogendro
- George Rudy sebagai Ki Patiraga
Pemain pendukung
Sinopsis
Kelahiran Gajah Mada (Rafael Putra Ismy) ditandai dengan petir dan halilintar, suatu pertanda kalau ia akan menjadi orang besar. Jawangkati (Marcellino), ayah Gajah Mada, adalah seorang pendekar sakti pemimpin Prajurit Majapahit. Ia menginginkan anaknya kelak nanti menjadi seorang pemimpin dan ksatria Majapahit. Namun ia harus gugur di medan perang saat Majapahit berhasil memenangkan pertempuran dengan pasukan Kerajaan Tartar dari negeri Cina. Hanya Gada Ruja Pala, senjata sakti milik Jawangkati, yang tertinggal untuk anaknya. Lailan Mangrani (ZORA VIDYANATA), istri Jawangkati, sedih mengetahui suaminya harus gugur di medan laga. Tetapi kesedihannya itu terobati dengan kelahiran Gajah Mada.
Lailan tidak menghendaki anaknya menjadi ksatria hingga ia melarang Gajah Mada belajar kanuragan. Alasan Lailan melarang Gajah Mada menjadi ksatria, karena dia tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya lagi. Gajah Mada diam - diam berguru kanuragan kepada Eyang Wungkuk Hanuraga (Barry Prima), hingga Gajah Mada mahir ilmu kanuragan dan beladiri. Seorang anak mantan punggawa bernama Kebo Ireng (ADAM FARREL) suka mencelakai dan mengganggu orang karena sifatnya selalu membela kebenaran dan yang lemah, Gajah Mada selalu berhasil menghadapinya.
Eyang Wungkuk mengajarkan berbagai macam ilmu kanuragan dan ilmu budi pekerti yang sangat luhur. Gajah Mada gemar membantu setiap orang, ia pun sering membela temannya yang teraniaya. Hal ini membuat Geram Nyai Klowi (Anne J.Coto), seorang wanita sakti yang sering membuat keonaran di desa Mada. Kedua pengikut Nyai Klowi, Carubawor dan Bajulbali, berhasil dikalahkan oleh Gajah Mada saat ia merampok beberapa warga desa. Nyai Klowi penguasa hutan larangan itu kemudian memerintahkan siluman ular penunggu sungai, Ragir Kuning, agar menyerang desa Mada dan mencari tumbal di sana. Rupanya ular kuning raksasa itu itu kewalahan menghadapi Gajah Mada.
Nyai Klowi kemudian memerintahkan kembali ular Kuning raksasa itu untuk mengerahkan pasukannya menyerang desa Mada, dan menghancurkan keluarga Gajah Mada. Puluhan ular besar kemudian masuk desa Mada yang mengakibatkan warga meninggal karena di makan ular, tak luput Ibunda Gajah Mada. Ia juga diserang oleh Ular kuning raksasa itu ketika sedang menyiram bunga di taman. Gajah Mada yang mengetahui Ibunya di makan ular, langsung mengejar Ular kuning raksasa itu. Gajah Mada berhasil menyelamatkan ibunya dan warga lainya. Setiap saat Gajah Mada selalu tampil menjadi pembela kebenaran dan mengalahkan angkara murka.
Pranala luar
- (Indonesia) Sinopsis Gajah Mada