Radio Kita

Revisi sejak 9 Juni 2007 07.53 oleh Borgx (bicara | kontrib) ({{rapikan}})

Berawal pada tahun 1985, Ethnic Community Council (ECC) pada negara bagian Victoria sepakat mengusulkan bahwa hadiah terbaik bagi komunitas etnis di Victoria adalah dengan mendirikan sebuah stasiun radio bagi masyarakat komunitas etnis. Siaran radio ini diharapkan akan dapat menjangkau sekaligus memperkaya keragaman etnis masyarakat.

Untuk mewakili komunitas etnis Indonesia, ECC meminta Ikatan Warga Indonesia di Victoria (IKAWIRIA) untuk menjajagi pendapat warga Indonesia di Victoria berkaitan dengan pengadaan siaran radio program Bahasa Indonesia. Ibu (alm) Lieke Slamet, ketua IKAWIRIA saat itu bersama dengan sekretaris IKAWIRIA, ibu Ratna Idrus segera mengadakan pertemuan yang menghasilkan keputusan bahwa masyarakat Indonesia di Victoria menyambut baik kehadiran program siaran radio berbahasa Indonesia. Ibu Dr Tuti Gunawan yang aktif mempromosikan siaran radio Bahasa Indonesia kemudian terpilih menjadi anggota Council of the Ethnic Public Broadcasting Association of Victoria.

Siaran program radio Bahasa Indonesia pertama mengudara melalui radio 3EA, yang kemudian menjadi radio 3ZZZ. Bapak M. Slamet dengan tepat memilih nama “Radio Kita” untuk program siaran Bahasa Indonesia. Radio Kita, yang memperingati ulang tahunnya setiap tanggal 1 Agustus 1988 memang bernafaskan semangat kebersamaan dan persaudaraan yang Bhineka Tunggal Ika. Sejak awal berdirinya, Radio Kita sepenuhnya dikelola oleh anggota masyarakat Indonesia di Victoria secara sukarela dan bergotong-royong.

Siaran yang berawal dengan tiga jam setiap minggunya, yaitu pada hari Kamis pukul 2 - 3 sore dan hari Jumat, pukul 8 - 9 malam, perlahan berkurang jam siarnya. Sejak tahun 1999 hingga sekarang, Radio Kita mengudara setiap hari Jumat selama satu jam, pukul 8 - 9 malam. Penurunan jumlah jam siar ini terkait dengan perubahan kebijakan subsidi Pemerintah, yang mengharuskan setiap program siaran untuk memiliki 40 anggota dan menyediakan dana sebesar A$ 1.000 per tahun untuk dapat mengudara selama satu jam setiap minggu. Penggalangan dana ini diselenggarakan melalui Radiothon.

Para penyiar sukarela yang bergilir setiap minggunya mewakili berbagai ragam profesi, yang semakin memperkaya keanekaragaman isi program. Selain mengudara melalui radio, Radio Kita juga aktif berkontribusi pada kegiatan kemasyarakatan, di antaranya melalui penyelenggaraan seminar, lomba olah vokal, lomba pembacaan berita, serta tak ketinggalan bakti sosial menggalang dana untuk berbagai kegiatan kemanusiaan.