Lyla

grup musik Indonesia

Letto merupakan sebuah grup musik Indonesia yang pertama kali dibentuk tahun 2004. Grup musik asal Yogyakarta ini beranggotakan Rafael (Rafael Landry Tanubrata, Yogyakarta 27 Juli 1986) sebagai vokalis, Rangga (Rangga Dewamoela, Yogyakarta, 4 Februari 1987) sebagai gitaris, Bisma (Bisma Karisma, Bantul, 14 Oktober 1986) sebagai bassis, Dicky (Dicky Muhammad Prasetya, Bantul, 18 Juli 1985) sebagai drummer, Reza (Muhammad Reza Anugrah, Yogyakarta, 5 Agustus 1988), sebagai kibordis, dan Ilham (Muhammad Ilham Fauzi, Bantul, 30 Mei 1989) sebagai gitaris. Vokalis Lyla, Rafael, adalah putra penyair Emha Ainun Nadjib. Anggota grup musik ini telah bersahabat sejak masih sekolah di SMU 7 Yogyakarta. Setelah berpisah akibat kesibukan kuliah, mereka akhirnya bertemu kembali dan berkarya bersama. [1]

Lyla
Informasi latar belakang
GenrePop, Rock, Etnik
Tahun aktif2004 - sekarang
LabelMusica Studio's
Situs webhttp://www.lettolink.com/ pLettonic

Album

Album pertama mereka bertajuk "Truth, Cry, and Lie" yang dirilis pada 2006. Namun sebelumnya Letto juga pernah merilis album PILIH 2004, namun saat itu nama grupnya masih Leto (satu T). Album perdana mereka meraih penghargaan kategori 'Album Pendatang Baru' pada ajang SCTV Music Award 2007.

Tak hanya di Indonesia, kepopuleran Letto juga merambah ke Malaysia. Letto meluncurkan album Truth, Cry & Lie di pasar musik Malaysia tanggal 23 Juli 2007. Mereka memutuskan untuk ikut meramaikan dunia musik Malaysia setelah lagu-lagu mereka seperti, "Ruang Rindu" dan "Sandaran Hati" berhasil menduduki tangga teratas di beberapa stasiun radio Malaysia. Album Letto yang pertama ini sebelumnya juga mendapatkan anugerah 'Planet Muzik 2007' sebagai grup musik terbaik di Singapura pada 8 Juni 2007.

Sukses dengan album pertama, Letto meluncurkan album kedua bertajuk "Don't Make Me Sad" yang dirilis pada tanggal 16 Agustus 2007. Dalam album ini, Letto menjagokan lagu "Sebelum Cahaya". Bukan hanya lagunya yang unik, video klipnya juga dibintangi Amanda, seorang model yang tuna rungu. Lirik lagunya berkisah tentang seseorang yang merasa kesepian karena ditinggalkan teman. Sebagian hasil dari penjualan album ini, Letto akan mendedikasikan untuk membuat buku huruf Braille. Musica akan mempromosikan album ini ke Malaysia. Lagu-lagu lain yang menarik untuk disimak dalam album ini di antaranya lagu berbahasa Inggris "Ephemera", "Bunga di malam itu" yang bertutur tentang indahnya pertemuan dengan Sang Nabi Muhammad SAW, dan "Permintaan Hati" yang berirama lebih rancak menghentak.

Album ini hanya mengeluarkan 3 Single, yaitu, Lubang Di Hati, Senyumanmu, dan, Kepada Hati itu. Setelah itu Letto Vakum selam kurang lebih 1 tahun. Album ini terbilang unik karena masih berisi ciri khas dari Letto

Album ke-empat ini diberi judul "Cinta, Bersabarlah...". Secara berseloroh personil Letto mengartikan judul tadi sebagai ungkapan kepada penggemarnya yang mau bersabar karena Letto cukup lama menghilang. "Jadi, kalau mereka mencintai Letto, mereka harusnya bisa bersabar," kata Patub, bercanda.

"Cinta, Bersabarlah..." menjadi album pertama dimana Letto tidak lagi mempersembahkan komposisi berlirik bahasa Inggris, yang sudah menjadi semacam tradisi di tiga album pertamanya. Kebiasaan macam itu bukan disengaja oleh Letto (sekadar sok-sokan dengan alasan untuk modal 'go international', misalnya), namun karena kebutuhan akan keutuhan keseluruhan presentasi di tiga album pertama memang demikian. [1]

Songlit

Kepopuleran lagu-lagu Letto menginspirasi beberapa orang untuk membuatnya menjadi novel atau yang disebut songlit (lagu yang dinovelkan). Lagu pertama Letto yang dijadikan novel adalah "Ruang Rindu" yang pernah menjadi soundtrack sinetron Intan. Novel Ruang Rindu ditulis oleh Andi Eriawan dan diterbitkan oleh Gagas Media pada bulan Agustus 2007.

Diskografi

Letto memulai debut kariernya sebagai band pada tahun 2003, dan pada tahun 2005 mereka meluncurkan album Truth, Cry, and Lie dengan lima singel yaitu Sampai Nanti, Sampai Mati (2005), Sandaran Hati (2006), Ruang Rindu (2006), Sebenarnya Cinta (2006), dan Truth, Cry, and Lie (2007). Pada tahun 2007, mereka kembali membuat album bertajuk Don't Make Me Sad dengan lima singel yaitu Sebelum Cahaya (2007), Permintaan Hati (2008), Memiliki Kehilangan (2008), Hantui Aku (2008), dan Bunga di Malam Itu (2008). Dan tahun ini pada bulan Februari kemarin mereka kembali merilis album ketiga mereka, yang bertajuk Lethologica dengan dua singel sejauh ini yaitu Lubang di Hati (2009), Senyumanmu (2009), dan Kepada Hati Itu (2009). Letto juga mendapat sertifikat Platinum untuk lagu-lagunya.

Anggota

Nama
panggung
Nama
lahir
Tanggal lahir Tempat lahir Nama
Fansclub
Rafael Rafael Landry Tanubrata 27 Juli 1986 (umur 38) Kota Yogyakarta Raflathahugs
Rangga Rangga Dewamoela 4 Februari 1987 (umur 37) RanggaNizer
Reza Muhammad Reza Anugrah 5 Agustus 1988 (umur 36) RezAlways
Dicky Dicky Muhammad Prasetya 18 Juli 1985 (umur 39) Bantul FanaDicky
Bisma Bisma Karisma 14 Oktober 1986 (umur 38) Bismaniac
Ilham Muhammad Ilham Fauzi 30 Mei 1989 (umur 35) IlhamFever

Album studio

Tahun Judul Posisi Angka Penjualan Album
2006 Truth, Cry, and Lie 1 510.000 kopi
2007 Don't Make Me Sad 2 397.000 kopi
2009 Lethologica 1 100.050 kopi
2011 Cinta... Bersabarlah 313 100.075 Kopi

Lagu studio

Tahun Judul Album
2006 Sampai Nanti, Sampai Mati Truth, Cry, and Lie
2006 Sandaran Hati Truth, Cry, and Lie
2006 Ruang Rindu Truth, Cry, and Lie
2006 Sebenarnya Cinta Truth, Cry, and Lie
2006 Truth, Cry, and Lie Truth, Cry, and Lie
2007 Sebelum Cahaya Don't Make Me Sad
2007 Permintaan Hati Don't Make Me Sad
2008 Memiliki Kehilangan Don't Make Me Sad
2008 Hantui Aku Don't Make Me Sad
2008 Bunga di Malam Itu Don't Make Me Sad
2009 Lubang di Hati Lethologica
2009 Senyumanmu Lethologica
2009 Kepada Hati Itu Lethologica

Referensi

  1. ^ a b History of LE(t)TO, Letto on Wiki. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "test" didefinisikan berulang dengan isi berbeda

Pranala luar

Templat:Lyla