Agama Kristen (atau juga Kekristenan) adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran Yesus Kristus atau Isa Almasih. Agama ini percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab. Kata Kristen ini berarti Kristus di dalam; murid-murid Yesus Kristen pertama kali dipanggil Kristen di Antiok (Kisah Para Rasul 11:26).

Agama Kristen termasuk salah satu dari agama Abrahamik yang berdasarkan hidup, ajaran, kematian dengan penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Yesus dari Nazaret ke surga, sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian Baru. Umat Kristen percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam dari Perjanjian Lama (atau Kitab suci Yahudi). Kekristenan adalah monoteisme, yang percaya akan tiga pribadi (secara teknis dalam bahasa Yunani hypostasis) Tuhan atau Tritunggal. Tritunggal dikonsepkan pada Konseli Nicea Pertama (325) dibawah pengaruh Kaisar Romawi Konstantin I.

Orang yang memeluk agama Kristen percaya bahwa Yesus Kristus atau Isa Almasih adalah Tuhan dan Juru selamatnya, dan memegang teguh setiap ajaran yang disampaikan Yesus Kristus. Yesus Kristus sendiri berkata bahwa dirinya adalah Si Jalan dan Kebenaran dan Kehidupan, yaitu, hanya melalui dirinya orang-orang dapat pergi kepada Sang Bapak, menyenangkan hatiNya (Injil Yohanes 14:6).

Penganut agama Kristen juga percaya pada janji Yesus Kristus yang akan datang pada kedua kalinya sebagai Raja dan Hakim akan dunia ini. Sebagaimana agama Yahudi, mereka menjunjung ajaran moral yang tertulis dalam Sepuluh Perintah Tuhan.

Murid-murid Yesus Kristus untuk pertama kalinya disebut Kristen ketika mereka berkumpul di Antiokia (Kisah Para Rasul 11: 26c).

Gereja Kristen mengalami dua kali perpecahan yang besar: yang pertama terjadi pada tahun 1054 antara Gereja Katolik Timur (Ortodoks Timur) dengan Gereja Katolik (Barat) yang berpusat di Roma (Gereja Katolik Roma). Yang kedua terjadi antara Gereja Katolik dengan Gereja Protestan pada tahun 1517 ketika Martin Luther memprotes ajaran Gereja yang dianggapnya telah menyimpang dari kebenaran.

Banyak denominasi Gereja kini menyadari bahwa perpecahan itu justru menyimpang dari pesan Yesus yang mendoakan kesatuan di antara para pengikutnya (lihat Injil Yohanes 17:20-21, "Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.") Doa ini kemudian menjadi dasar dari gerakan ekumenisme yang dimulai pada awal abad ke-20.


Sejarah

Agama Kristen bermula dari kelahiran Yesus Kristus sebagai tokoh utama agama ini. Yesus lahir di kota Betlehem yang terletak di Palestina sekitar 4-8 SM, pada masa kekuasaan raja Herodes. Yesus lahir dari rahim seorang wanita perawan, Maria, yang dikandung oleh Roh Kudus. Sejak usia tiga puluh tahun, selama tiga tahun Yesus berkhotbah dan berbuat mukjizat pada banyak orang, bersama keduabelas rasulnya. Yesus yang semakin populer dibenci oleh orang-orang Farisi, yang kemudian berkomplot untuk menyalibkan Yesus. Yesus wafat di salib pada usia 33 tahun, namun kemudian ia bangkit dari kubur dan naik ke surga.

Setelah wafatnya Yesus Kristus, rasul-rasul mulai menyebarkan ajaran Yesus ke mana-mana, dan sebagai hasilnya, jemaat pertama Kristen, sejumlah sekitar tiga ribu orang, dibaptis. Namun, pada masa-masa awal berdirinya, agama Kristen cenderung dianggap sebagai ‘agama kaum bawah’, yang dengan mudah dikendalikan oleh pemerintah Romawi saat itu. Maka, dalam upaya untuk mempopulerkan ajaran Kristen hingga dapat menjangkau kaum ‘atas’, mulailah para rasul menyebarkan agama Kristen yang sudah 'dimodifikasi' sehingga Kristen menjadi cukup populer di Roma karena dianggap bisa menjangkau semua kalangan.

Saat itu, kepercayaan yang berkembang di Romawi adalah paganisme, di mana terdapat konsep ‘balas jasa langsung’. Namun dengan gencarnya para rasul menyebarkan ajaran Kristen, perlahan agama ini mulai berkembang jumlahnya, sehingga pemerintah Romawi semakin terancam oleh keberadaan agama Kristen. Romawi pun berusaha menekan, dan bahkan melarang agama Kristen, karena umat Kristen saat itu tidak mau menyembah Kaisar, dan hal ini menyulitkan kekuasaan Romawi. Selain itu, paganisme dan ramalan-ramalan yang sejak zaman Republik sudah dipakai sebagai alat-alat propaganda dan pembenaran segala tingkah laku penguasa atau alasan kegagalan penguasa, sudah tidak efektif lagi dengan keberadaan agama Kristen. Maka, di masa-masa ini, banyak umat Kristen yang dibunuh sebagai usaha pemerintah Romawi untuk menumpas agama Kristen. Penyebar utama agama Kristen pada masa itu adalah Rasul Paulus, yang paling gencar menyebarkan ajaran Kristen ke berbagai pelosok dunia.

Pada masa inilah, datang masa-masa kegelapan (192-284), mulai dari Kaisar Commodus hingga Kaisar Diocletian. Pada masa inilah orang-orang masa itu kehilangan kepercayaan terhadap konsep balas jasa langsung yang dianut di Paganisme, sehingga agama Kristen pun semakin diminati. Hingga akhirnya pada tahun 313, Kaisar Konstantinus melegalkan agama Kristen dan bahkan minta untuk dipermandikan, dan 80 tahun setelahnya, Kaisar Theodosius melarang segala bentuk paganisme dan menetapkan agama Kristen sebagai agama negara.

Kemenangan yang menembangkan agama Kristen itu, mendatangkan juga kerugian-kerugian yang baru disadari bertahun-tahun setelahnya. Sejak saat itu, Gereja menumpas agama-agama palsu dan membuka pintu bagi orang-orang yang berbondong-bondong minta dipermandikan. Gereja tidak lagi dibatasi pada orang-orang beriman yang dipermandikan setelah bertobat dan diuji. Keuntungan dalam jumlah berakibat adanya kerugian dalam mutu. Kaisar-kaisar “Kristen” tidak berbeda dengan pendahulu mereka, dan bahkan menguasai Gereja, mengangkat dan mengendalikan para uskup.

Ketika Kerajaan Romawi runtuh dan tercerai-berai, Gereja Kristen tetap bertahan. Pada masa-masa inilah, hal-hal keduniawian semakin merasuk dalam Gereja Kristen. Uskup-uskup menumpuk kekayaan, dan banyak terjadi korupsi dalam gereja. Bahkan terjadi Perang Salib, sejarah kelam Kristen yang hingga kini masih banyak disesali. Perang Salib adalah perang agama antara Kristen dan Islam, yang diawali oleh agama Kristen yang ingin menguasai Yerusalem.

Sementara itu, bagian timur dari Kerajaan Romawi, bertahan sebagai Gereja yang disebut Yunani atau Ortodoks, yang mewartakan kabar gembira di Rusia dan memisahkan diri dari belahan barat yang diiduduki oleh orang-orang brbar dan berada di bawah pimpinan Gereja Roma. Pemisahan ini terjadi pada tahun 1504.

Sementara itu, pada tahun 1460 penemuan percetakan oleh Gutenberg membuat Kitab Suci terjangkau bagi semua orang. Sebelumnya, Kitab Suci tidak bisa dimiliki oleh semua orang. Kitab Suci hanya dibacakan di Gereja dan menjadi sumber kotbah. Sementara itu, lembaga Gereja yang semakin mementingkan kepentingan duniawi membuat banyak umat Kristen kecewa dan memprotes serta menuntut pembaharuan. Mereka berpikir bahwa satu-satunya cara mendatangkan pembaharuan dalam Gereja ialah dengan memberikan Kitab Suci kepada semua orang, sehingga umat dapat mengetahui pesan asli Kitab Suci dan mengoreksi kesalahan dan kebiasaan jahat yang telah berakar dalam diri mereka.

Namun, setelah Martin Luther menerjemahkan Kitab Suci menjadi bahasa Jerman, pengikut-pengikutnya mulai memiliki pandangan yang berbeda-beda akan Kitab Suci tersebut, lalu berkelahi antar sesamanya dan membuat gereja tandingan. Inilah yang membuat agama Kristen Protestan sekarang banyak terbagi-bagi lagi menjadi denominasi-denominasi lagi.


Cabang-cabang utama

Agama Kristen termasuk banyak tradisi agama yang bervariasi berdasarkan budaya, dan juga kepercayaan dan aliran yang jumlahnya ribuan. Selama dua milenium, Kekristenan telah berkembang menjadi tiga cabang utama:

Selain itu ada pula berbagai gerakan baru seperti Bala Keselamatan, Gereja Advent, Pentakostalisme, Gerakan Karismatik, serta berbagai aliran yang muncul pada akhir abad ke-19 maupun abad ke-20, dll. (lihat Denominasi Kristen).

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Link FA ru-sib:Христьянсво