Yesus dan perempuan yang berzina
Yesus dan perempuan yang berzina adalah catatan peristiwa terkenal yang terdapat pada Injil Yohanes dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen, yaitu Yohanes 7:53–8:11. Dalam bahasa Latin dikenal dengan judul Pericope Adulterae[1] atau Pericope de Adultera. Merupakan kisah konfrontasi antara Yesus Kristus dengan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengenai persoalan apakah seorang perempuan, yang kedapatan berzina, harus dihukum mati dengan dilempari batu atau tidak. Yesus membuat orang-orang itu menjadi malu dan satu per satu pergi tanpa melaksanakan penghukuman. Yesus pun membiarkan perempuan itu untuk pergi tanpa dihukum dengan pesan untuk "jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang".[2]
Kisah ini sejalan dengan banyak cerita dalam kitab-kitab Injil dan bertarikh kuno (dirujuk dalam Didascalia Apostolorum, dan nampaknya juga oleh Papias dari Hierapolis), tetapi sejumlah kritikus berargumen[3][4] bahwa bagian itu "bukan merupakan bagian asli naskah Injil Yohanes."[5] Sebaliknya, Konsili Trento menyatakan bahwa Alkitab bahasa Latin Vulgata adalah otektik dan otoritatif.[6] Alkitab Vulgata memuat Yohanes 7:53–8:11 sebagaimana yang ada dalam Alkitab modern sekarang.
Kisah ini dan pesan untuk tidak cepat menghukum jika seseorang tidak suci, serta melaksanakan keadilan dengan kemurahan hati, telah tertanam lama dalam pemikiran Kristen. Baik kata-kata "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu"[7] dan "Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi "[8] telah dipakai secara umum. Frasa pepatah bahasa Inggris "cast the first stone" ("melempar batu pertama") diturunkan dari nas ini.[9] Bagian ini dianggap sebagai konfirmasi kemampuan Yesus Kristus untuk "menulis" (bukan hanya "membaca" saja; dalam masyarakat kuno, lebih banyak orang dapat membaca daripada dapat menulis), bukan hanya diindikasikan dalam kitab-kitab Injil, meskipun kata "εγραφεν" (egrafen) dalam ayat Yohanes 8:8 dapat juga diartikan "menggambar" selain "menulis".[10]
Topik "Yesus menulis di tanah" menjadi umum dalam bidang seni, terutama sejak zaman Renaissance dan seterusnya; "Christ and the Woman Taken in Adultery" lukisan Pieter Bruegel adalah contoh yang terkenal. Ada tradisi abad pertengahan, berasal dari komentar yang dianggap dari Ambrose, bahwa kata-kata yang dituliskan adalah terra terram accusat ("bumi menuduh bumi"), yang ditunjukkan dalam penggambaran sejumlah karya seni, misalnya Codex Egberti. Lagu "The Stones" dari penyanyi Kristen, Ray Boltz, mengidungkan kisah Alkitab ini. Ada usulan spekulatif lain mengenai apa yang tertulis.[11]
Catatan Alkitab
Sumber: Yohanes 7:53–8:11 versi Terjemahan Baru:
7:53 Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya,
8:1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zina.
8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zina.
8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Sejarah tekstual
Bagian perikop ini tidak ditemukan dalam sejumlah naskah kuno bahasa Yunani tertua yang masih ada; baik dalam dua naskah papirus abad ke-3 yang merupakan saksi bagi Injil Yohanes - P66 dan P75; atau dari abad ke-4 Codex Sinaiticus dan Vaticanus, meskipun semua empat naskah ini nampaknya mengakui adanya nas ini dengan penandaan diakritik pada lokasi seharusnya. Naskah bahasa Yunani tertua yang memuat perikop ini adalah naskah Latin/Yunani diglot Codex Bezae dari akhir abad ke-4 atau awal ke-5. Demikian pula naskah-naskah bahasa Latin paling kuno memuatnya; 17 dari 23 naskah Latin kuno Yohanes 7-8 memuat sedikitnya bagian perikop ini. Papias (~ tahun 125) merujuk kepada kisah Yesus dan perempuan "yang dituduh melakukan banyak dosa" ditemukan dalam Injil Ibrani (Gospels of Hebrews), yang dianggap merujuk kepada nas ini. Ada pula kutipan pasti mengenai pericope adulterae pada naskah bahasa Suryani dari abad ke-3 Didascalia Apostolorum; meskipun tidak mengindikasi dari Injil Yohanes. "Konstitusi Apostolik" (Constitutions of the Holy Apostles Book II.24 merujuk kepada nas “Dan ketika para tua-tua menempatkan wanita lain yang berdosa di hadapan-Nya, dan memibarkan-Nya menentukan hukuman, dan kemudian pergi, Tuhan kita, Peneliti hati, menanyakan kepada perempuan itu apakah para tua-tua menghukumnya, dan setelah dijawab Tidak, Ia berkata kepadanya: "Karena itu pergilah, karena Akupun tidak menghukum engkau." Book II secara umum bertarikh pada akhir abad ke-3 (Von Drey, Krabbe, Bunsen, Funk).[12] Codex Fuldensis, yang secara positif bertarikh tahun 546 M, memuat pericope adulterae ini. Surat kedua Paus Callistus bagian 6[13] memuat kutipan yang rupanya dari Yohanes 8:11 - "Baiklah ia berjaga agar tidak berbuat dosa lagi, supaya kalimat Injil tinggal dalam dirinya: “Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi.”" Namun surat ini mengutip tulisan-tulisan dari abad ke-8 dan tidak dianggap asli.[14]
Tadinya diyakini bahwa tidak ada Bapa gereja Yunani yang mengutip nas ini sebelum abad ke-12; tetapi pada tahun 1941 sebuah koleksi besar tulisan-tulisan Didymus Si Buta (Didymus the Blind; ~ 313-398) ditemukan di Mesir, memuat rujukan kepada pericope adulterae ditemukan pada "beberapa salinan"; dan sekarang telah dipastikan bahwa nas ini memang ada pada tempatnya yang biasa pada beberapa naskah bahasa Yunani yang dikenal di Aleksandria dan tempat-tempat lain sejak abad ke-4. Yang mendukung antara lain adalah Codex Vaticanus Graecus 1209, yang ditulis di Mesir pada abad ke-4, menandai akhir Yohanes pasal 7 dengan sebuah tanda "umlaut", mengindikasikan bahwa ada bacaan alternatif yang dikenal saat itu.
Hieronimus (atau disebut Jerome) melaporkan bahwa pericope adulterae ditemukan pada tempat biasanya di "banyak naskah Yunani dan Latin" di Roma dan di Latin Barat pada akhir abad ke-4. Ini didukung oleh beberapa bapa gereja dari abad ke-4 dan ke-5 M; termasuk Ambrose, dan Augustinus. Augustinus menulis bahwa nas ini rupanya secara tidak lazim sengaja dihilangkan pada sejumlah naskah dengan tujuan untuk menghindari kesan bahwa Kristus mengizinkan perzinaan:
"Orang-orang tertentu yang imannya kurang, atau bahkan musuh-musuh iman yang benar, takut, aku rasa, jangan-jangan istri-istri mereka harus diberi pengampunan dalam berbuat dosa, membuang dari naskah-naskah mereka tindakan Tuhan mengampuni perempuan yang berzina, seakan-akan Ia yang berkata, Jangan berbuat dosa lagi, telah memberi izin untuk berbuat dosa."[15]
Sejarah kritik tekstual terhadap Yohanes 7:53-8:11
Orang pertama yang secara sistematik menerapkan tanda-tanda kritik pada kritikus-kritikus Aleksandria adalah Origen:[16]
"Dalam kolom Septuaginta [Origen] menggunakan sistem tanda-tanda diakritik yang digunakan untuk kritik-kritik Aleksandria pada naskah-naskah karya Homer, terutama Aristarchus, menandai dengan sebuah obelus di bawah bentuk-bentuk yang berbeda, seperti "./.", disebut lemniscus, dan "/.", disebut hypolemniscus, nas-nas Septuaginta yang tidak ada persamaannya dalam naskah Ibrani, dan menyisipkan, terutama dari Theodotion di bawah sebuah tanda "asterisk" (*), nas-nas yang tidak ditemukan dalam Septuaginta; dalam kedua kasus ini sebuah metobelus (Y) menandai akhir notasi tersebut."
Ada kritikus-kritikus tekstual awal yang mengenal penggunaan dan makna tanda-tanda ini dalam karya-karya Yunani klasik misalnya dari Homer, menafsirkan tanda-tanda ini mengandung makna bahwa bagian (Yohanes 7:53-8:11) merupakan interpolasi ("pengembangan tambahan") dan bukan bagian asli dari Injil.
Selama abad ke-16, para sarjana Eropa Barat – baik Katolik maupun Protestan – berusaha memulihkan sebagian besar naskah Yunani Perjanjian Baru yang benar, daripada bersandar pada terjemahan bahasa Latin Vulgata. Pada waktu ini, ditemukan bahwa sejumlah naskah kuno yang memuat Injil Yohanes tidak memuat Yohanes 7:53-8:11 secara inklusif; dan juga beberapa naskah yang memuat ayat-ayat ini mengandung tanda-tanda kritik, biasanya tanda lemniscus atau asterisk. Juga dicatat bahwa, dalam leksionari gereja Yunani, bacaan Injil untuk hari Pentakosta adalah dari Yohanes 7:37 sampai 8:12, tetapi melompati hampir 12 ayat perikop ini.
Dimulai dengan Lachmann (di Jerman, 1840), muncul perdebatan lebih kuat mengenai perikop ini sampai ke periode modern, dan pendapat-pendapat yang muncul dibawa ke dunia bahasa Inggris oleh Samuel Davidson (1848–1851), Tregelles (1862),[17] dan lain-lain; argumen menentang ayat-ayat ini mendapat ekspresi dan bentuk akhir dalam Hort (1886). Yang menentang keotentikan ayat-ayat ini sebagai bagian dari Injil Yohanes pada abad ke-20 antara lain adalah Cadbury (1917), Colwell (1935), dan Metzger (1971).[18]
Henry Alford dan F. H. A. Scrivener berspekulasi bahwa nas ini ditambahkan oleh Yohanes pada edisi kedua Injilnya, bersama Yohanes 5:3,4 dan Yohanes 21. Sebaliknya, banyak pakar mendukung kuat bahwa Yohanes adalah pengarang ayat-ayat ini, dan mengajukan argumen-argumen serta kontra-analisis. Kelompok kritikus-kritikus ini misalnya adalah pakar-pakar seperti Nolan (1865), dan Burgon (1886); dan pakar modern Hoskier (1920), O.T. Fuller (1978), Pickering (1980), Hodges & Farstad (1985), Pierpont, serta Robinson (2005).
Sekarang, hampir semua terjemahan modern memuat Pericope de Adultera pada Yohanes 7:53-8:11; meskipun ada beberapa yang memasukkannya dalam tanda kurung, dan/atau memberi catatan mengenai saksi-saksi yang tertua dan dapat dipercaya.
Pengarang
Argumen menentang Yohanes sebagai pengarang
Uskup J.B. Lightfoot menulis bahwa ketiadaan nas ini dalam naskah-naskah paling kuno, dikombinasi dengan munculnya ciri-ciri yang dianggap tidak lazim untuk Injil Yohanes, bersama-sama menyiratkan bahwa nas ini merupakan interpolasi (pengembangan tambahan). Namun, ia menganggap kisah ini sebagai sejarah otentik.[19] Akibatnya, berdasarkan pernyataan Eusebius bahwa tulisan-tulisan Papias memuat kisah "seorang perempuan yang dituduh secara palsu di hadapan Tuhan telah berbuat banyak dosa" (H.E. 3.39), ia berpendapat bahwa bagian ini aslinya merupakan tulisan Papias' Interpretations of the Sayings of the Lord ("Penafsiran perkataan-perkataan Tuhan), dan memasukkannya ke dalam koleksi fragmen Papias. Bart D. Ehrman menilai dalam Misquoting Jesus, bahwa nas ini mengandung banyak kata dan frasa yang tidak lazim dalam Injil Yohanes.[20] Namun, Michael W. Holmes menunjuk bahwa tidak pasti "bahwa Papias mengenal kisah tersebut tepat dalam bentuk semacam ini, sebagaimana sekarang rupanya ada paling sedikit dua kisah yang independen mengenai Yesus dan perempuan berdosa di antara orang Kristen pada dua abad pertama berdirinya gereja, maka bentuk tradisional yang ditemukan di banyak naskah Perjanjian Baru rupanya merupakan konflasi dua versi kuno, pendek dan independen dari insiden tersebut."[21] Kyle R. Hughes berpendapat bahwa satu dari versi-versi kuno ini rupanya sangat mirip dalam bentuk dan isinya dengan materi khusus dari Injil Lukas (disebut sumber "L"), menunjukkan bahwa inti tradisi ini nampaknya berakar dalam ingatan orang Kristen paling awal, meskipun bukan berarti pasti dari Yohanes).[22]
Argumen mengakui Yohanes sebagai pengarang
Ada rujukan nyata rujukan terhadap pericope adulterae dari gereja Kristen primitif dalam naskah bahasa Suryani Didascalia Apostolorum. (II,24,6; ed. Funk I, 93.) Zane C. Hodges dan Arthur L. Farstad mendukung bahwa Yohanes adalah pengarang perikop ini.[23] Mereka mengemukakakan beberapa titik kesamaan antara gaya tulisan perikop ini dengan gaya penulisan bagian lain dari Injil Yohanes. Mereka menunjukkan bahwa detail pertemuan ini sesuai benar dalam konteks ayat-ayat sebelum dan sesudahnya. Mereka berargumen bahwa adanya perikop ini dalam sebagian besar naskah, meskipun tidak dalam beberapa yang paling tua, merupakan bukti keotentikannya.
Bukti naskah
Baik Novum Testamentum Graece (NA27) dan United Bible Societies (UBS4) memberikan teks kritik untuk perikop ini tetapi menandai dengan [[tanda kurung persegi ganda]], mengindikasikan bahwa perikop ini dianggap sebagai tambahan di waktu kemudian.[24] Namun, UBS4 memberi penilaian { A } akan rekonstruksinya terhadap perkataan perikop ini, artinya "secara virtual sudah pasti" untuk merefleksikan naskah asli pada "tambahan" (addition).
- Memuat perikop. Codex Bezae (abad ke-5), Codex Basilensis A. N. III. 12 (abad ke-8), Codices abad ke-9: Boreelianus, Seidelianus I, Seidelianus II, Cyprius, Campianus, Nanianus, juga Tischendorfianus IV dari abad ke-10, Codex Petropolitanus; Minuscule 28, 318, 700, 892, 1009, 1010, 1071, 1079, 1195, 1216, 1344, 1365, 1546, 1646, 2148, 2174; the Byzantine majority text; ℓ 79, ℓ 100 (John 8:1-11), ℓ 118, ℓ 130 (8:1-11), ℓ 221, ℓ 274, ℓ 281, ℓ 411, ℓ 421, ℓ 429 (8:1-11), ℓ 442 (8:1-11), ℓ 445 (8:1-11), ℓ 459; mayoritas Vetus Latina (Latin kuno), Vulgata (Codex Fuldensis), beberapa naskah Suryani, naskah Koptik dari dialek Bohairik, beberapa naskah Armenia, dan terjemahan-terjemahan Etiopia; Didascalia (abad ke-3), Didymus Si Buta (~313–398), Ambrosiaster (abad ke-4), Ambrose (wafat tahun 397), John Chrysostom (wafat tahun 407), Jerome (wafat tahun 420), Augustinus (wafat tahun 430).
- Tidak memuat perikop. Papyri 66 (~ 200) dan 75 (awal abad ke-3); Codices Sinaiticus dan Vaticanus (abad ke-4), juga nampaknya Alexandrinus dan Ephraemi (abad ke-5), Codices Washingtonianus dan Borgianus juga dari abad ke-5, Regius dari abad ke-8, Athous Lavrensis (~800), Petropolitanus Purpureus, Macedoniensis, Sangallensis dan Koridethi dari abad ke-9 dan Monacensis dari abad ke-10; Uncials 0141 dan 0211; Minuscules 3, 12, 15, 21, 22, 32, 33, 36, 39, 44, 49, 63, 72, 87, 96, 97, 106, 108, 124, 131, 134, 139, 151, 157, 169, 209, 213, 228, 297, 388, 391, 401, 416, 445, 488, 496, 499, 501, 523, 537, 542, 554, 565, 578, 584, 703, 719, 723, 730, 731, 736, 741, 742, 768, 770, 772, 773, 776, 777, 780, 799, 800, 817, 827, 828, 843, 896, 989, 1077, 1080, 1100, 1178, 1230, 1241, 1242, 1253, 1333, 2193 and 2768; the majority of lectionaries; some Old Latin, the majority of the Syriac, the Sahidic dialect of the Coptic, the Gothic, some Armenian, Georgian mss. of Adysh (9th century); Diatessaron (2nd century); apparently Clement of Alexandria (died 215), other Church Fathers namely Tertullian (died 220), Origen (died 254), Cyprian (died 258), Nonnus (died 431), Cyril of Alexandria (died 444) and Cosmas[[{{{1}}}|{{{1}}}]] (mati 550).
- Perikop lebih pendek dimuat (Yohanes 8:3-11). ℓ 4, ℓ 67, ℓ 69, ℓ 70, ℓ 71, ℓ 75, ℓ 81, ℓ 89, ℓ 90, ℓ 98, ℓ 101, ℓ 107, ℓ 125, ℓ 126, ℓ 139, ℓ 146, ℓ 185, ℓ 211, ℓ 217, ℓ 229, ℓ 267, ℓ 280, ℓ 282, ℓ 287, ℓ 376, ℓ 381, ℓ 386, ℓ 390, ℓ 396, ℓ 398, ℓ 402, ℓ 405, ℓ 409, ℓ 417, ℓ 422, ℓ 430, ℓ 431, ℓ 435 (8:2-11), ℓ 462, ℓ 464, ℓ 465, ℓ 520 (8:2-11).
- Perikop lebih pendek tidak termuat. Minuscule 759 memuat Yohanes 7:53-8:2 tetapi tidak memuat 8:3-11.
- Mempertanyakan perikop. Menandai dengan tanda asterisk (*) atau obeli (÷). Codex Vaticanus 354 (S) dan sejumlah Minuscule: 4, 8, 14, 18, 24, 35, 83, 95 (questionable scholion), 109, 125, 141, 148, 156, 161, 164, 165, 166, 167, 178, 179, 200, 202, 285, 338, 348, 363, 367, 376, 386, 407, 443, 478, 479, 510, 532, 547, 553, 645, 655, 656, 661, 662, 685, 757, 758, 763, 769, 781, 797, 801, 824, 825, 829, 844, 845, 867, 873, 897, 922, 1073, 1092 (later hand), 1187, 1189, 1443 and 1445 include entire pericope from 7:53; the menologion of Lectionary 185 includes 8:1ff; Codex Basilensis (E) includes 8:2ff; Codex Tischendorfianus III (Λ) and Petropolitanus (П) also the menologia of Lectionaries ℓ 86, ℓ 211, ℓ 1579 dan ℓ 1761 memuat 8:3 dst. Minuscule 807 adalah sebuah naskah dengan sebuah Catena, tetapi hanya pada Yohanes 7:53-8:11 tanpa catena. Merupakan ciri khas naskah-naskah Byzantine muda untuk mengikuti sub-tipe Family Kr, bahwa perikop ini ditandai dengan sejumlah obeli; meskipun Maurice Robinson berpendapat bahwa tanda-tanda ini dimaksudkan untuk mengingatkan para pembaca (lector) bahwa ayat-ayat ini perlu dilompati dari pembacaan leksion Injil pada hari Pentakosta, bukan untuk mempertanyakan keotentikan nas.
- Perikop lebih pendek dipertanyakan (8:3-11). Ditandai dengan tanda asterisk (*) atau obeli (÷). 707
- Perikop direlokasi tempatnya. Family 1, minuscules 20, 37, 135, 207, 301, 347, dan hampir semua terjemahan Armenia menempatkan perikop setelah Yohanes 21:25; Family 13 menempatkannya setelah Lukas 24:53; suatu korektor untuk Minuscule 1333 menambahkan Yohanes 8:3–11 setelah Lukas 24:53; dan Minuscule 225 memasukkan perikop ini setelah Yohanes 7:36. Minuscule 129, 135, 259, 470, 564, 831, 1076, 1078, dan 1356 menempatkan Yohanes 8:3-11 after Yohanes 21:25. 788 dan Minuscule 826 menempatkan perikop setelah Lukas 21:38
- Ditambahkan oleh penulis kemudian. Codex Ebnerianus, 284, 431, 461, 470, 578, 2174.
Perikop ini tidak pernah dibaca sebagai bagian pengajaran untuk hari Pentakosta (Yohanes 7:37-8:12), tetapi dikhususkan untuk peringatan atau festival orang-orang kudus (para santo atau santa) seperti Theodora, 18 September, atau Pelagia, 8 Oktober.[25]
Beberapa varian tekstual
8:3 – επι αμαρτια γυναικα ] γυναικα επι μοιχεια – D
8:4 – εκπειραζοντες αυτον οι ιερεις ινα εχωσιν κατηγοριαν αυτου – D
8:5 – λιθαζειν ] λιθοβολεισθαι – K Π
8:6 – ενος εκαστου αυτων τας αμαρτιας – 264
8:6 – μη προσποιουμενος – K
8:7 – ανακυψας ] αναβλεψας – Κ Γ ] U Λ f13 700
8:8 – κατω κυψας – f13
8:8 – ενος εκαστου αυτων τας αμαρτιας – U, 73, 95, 331, 413, 700
8:9 – και υπο της συνειδησεως αλεγχομενοι εξρχοντο εις καθ' εις – K
8:9 – εως των εσχατων – U Λ f13
8:10 – και μηδενα θασαμενος πλην της γυναικος – K
8:11 – τουτο δε ειπαν πειραζοντες αυτον ινα εχωσιν κατηγοριαν κατ αυτου – M
Lihat pula
- Bagian-bagian Alkitab lain yang dipertanyakan keasliannya
- Comma Johanneum
- Bagian penutup panjang Injil Markus
- Matius 16:2b–3
- Lukas 22#Ayat 43-44: Pergumulan Kristus di taman Getsemani
- Yohanes 5:3b-4: Interpolasi
- Doksologi pada Doa Bapa Kami: "Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai selamanya. Amin"
- Lukas 22:19b-20: Institusi Ekaristi
- Artikel lain-lain
- Daftar ayat Alkitab yang tidak disertakan dalam terjemahan Alkitab bahasa Inggris modern
- Yohanes 21
- Kritik Tekstual
- Lukisan Rembrandt: "Kristus dan perempuan yang berzina"
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Imamat 20, Ulangan 22, Yohanes 7, Yohanes 8
Referensi
- ^ Dieja "peˈrikope aˈdulterai" dalam Latin klasik.
- ^ Yohanes 8:11
- ^ "NETBible: John 7". Bible.org. Diakses tanggal 2009-10-17. See note 139 on that page.
- ^ Keith, Chris (2008). "Recent and Previous Research on the Pericope Adulterae (John 7.53—8.11)". Currents in Biblical Research. 6 (3): 377–404. doi:10.1177/1476993X07084793.
- ^ 'Pericope adulterae', dalam FL Cross (ed.), The Oxford Dictionary of the Christian Church, (New York: Oxford University Press, 2005).
- ^ "Council of Trent Session 4, Dec. 1". Diakses tanggal 2011-01-13.
- ^ Antara lain, Britni Danielle, "Cast the First Stone: Why Are We So Judgmental?", Clutch, Feb 21, 2011
- ^ Antara lain, Mudiga Affe, Gbenga Adeniji, and Etim Ekpimah, "Go and sin no more, priest tells Bode George", The Punch, 27 Feb 2011.
- ^ The Phrase Finder
- ^ Penggunaan dalam arti "menggambar" tidaklah lazim, nampaknya tidak ditemukan dalam LXX, tetapi tercantum dalam Liddell & Scott's Greek-English Lexicon (8th ed., NY, 1897) s.v. γραμμα, halaman 317 kolom 2, mengutip (antara lain) Herodotus (berkali-kali) termasuk 2:73 ("Aku tidak melihat satupun kecuali dalam satu ilustrasi") & 4:36 ("menggambar peta"). Lihat pula, Chris Keith, The Pericope Adulterae, the Gospel of John, and the Literacy of Jesus (2009, Leiden, Neth., Brill) page 19.
- ^ Asal mula ide ini sejak lama merupakan misteri dan sering diperdebatkan, sampai pada tahun 2008 Tommy Wassermann menemukan bahwa khotbah Jacques de Voragine merujuk asal mula kata-kata itu pada Ambrose (ini jauh setelah kata-kata itu mulai digunakan dalam seni) - lihat Knust, Jennifer; Wasserman, Tommy, "Earth accuses earth: tracing what Jesus wrote on the ground", Harvard Theological Review, October 01, 2010
- ^ The Early church Fathers Volume 7 by Philip Schaff (public domain) pp. 388-390, 408
- ^ Clontz, T.E. and J., "The Comprehensive New Testament", Cornerstone Publications (2008), p. 571, ISBN 978-0-9778737-1-5
- ^ The Early church Fathers Volume 8: The Twelve Patriarchs, Excerpts and Epistles, The Clementia, Apocrypha, Decretals, Memoirs of Edessa and Syriac Documents, Remains of the First - by Philip Schaff (public domain) pp. 607, 618
- ^ "Sed hoc videlicet infidelium sensus exhorret, ita ut nonnulli modicae fidei vel potius inimici verae fidei, credo, metuentes peccandi impunitatem dari mulieribus suis, illud, quod de adulterae indulgentia Dominus fecit, auferrent de codicibus suis, quasi permissionem peccandi tribuerit qui dixit: Iam deinceps noli peccare, aut ideo non debuerit mulier a medico Deo illius peccati remissione sanari, ne offenderentur insani." Augustine, De Adulterinis Conjugiis 2:6–7. Dikutip dalam Wieland Willker, A Textual Commentary on the Greek Gospels, Vol. 4b, p. 10.
- ^ Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge. Vol II: Basilica – Chambers, I. Greek Version 1. LXX, ~ 4, Hexapla of Origen
- ^ S. P. Tregelles, An Introduction to the Critical Study and Knowledge of the Holy Scripture (London 1856), pp. 465-468.
- ^ Bruce M. Metzger, A Textual Commentary on the Greek New Testament, Deutsche Bibelgesellschaft, Stuttgart 2001, pp. 187-189.
- ^ "The passages which touch Christian sentiment, or history, or morals, and which are affected by textual differences, though less rare than the former, are still very few. Of these, the pericope of the woman taken in adultery holds the first place of importance. In this case a deference to the most ancient authorities, as well as a consideration of internal evidence, might seem to involve immediate loss. The best solution may be to place the passage in brackets, for the purpose of showing, not, indeed, that it contains an untrue narrative (for, whencesoever it comes, it seems to bear on its face the highest credentials of authentic history), but that evidence external and internal is against its being regarded as an integral portion of the original Gospel of St. John." J.B. Lightfoot, R.C. Trench, C.J. Ellicott, The Revision of the English Version of the NT, intro. P. Schaff, (Harper & Bro. NY, 1873) Online at CCEL (Christian Classic Ethereal Library)
- ^ Bart D. Ehrman in Misquoting Jesus, (HarperCollins. NY, 2005), p. 65
- ^ Michael W. Holmes in The Apostolic Fathers in English (Grand Rapids: Baker Academic, 2006), p. 304
- ^ Kyle R. Hughes, "The Lukan Special Material and the Tradition History of the Pericope Adulterae," Novum Testamentum 55.3 (2013): 232-251
- ^ "If it is not an original part of the Fourth Gospel, its writer would have to be viewed as a skilled Johannine imitator, and its placement in this context as the shrewdest piece of interpolation in literary history!" The Greek New Testament According to the Majority Text with Apparatus: Second Edition, by Zane C. Hodges (Editor), Arthur L. Farstad (Editor) Publisher: Thomas Nelson; ISBN 0-8407-4963-5
- ^ Dalam pemerian penggunaan tanda kurung persegi ganda tersebut, UBS4 menyatakan bahwa tanda tersebut "mengapit nas-nas yang dianggap tambahan kemudian kepada teks, tetapi ada bukti kekunoan dan nilai pentingnya."
- ^ F. H. A. Scrivener, A Plain Introduction to the Criticism of the New Testament (1894), vol. II, p. 367.
Pranala luar
- Pericope Adulterae in Manuscript Comparator — allows two or more New Testament manuscript editions' readings of the passage to be compared in side-by-side and unified views (similar to diff output)
- The Pericope de Adultera Homepage Site dedicated to proving that the passage is authentic, with links to a wide range of scholarly published material on both sides about all aspects of this text, and dozens of new articles.
- Jesus and the Adultress, a detailed study by Wieland Willker.
- Concerning the Story of the Adulteress in the Eighth Chapter of John, list marginal notes from several versions, extended discussion taken from Samuel P. Tregelles, lists extended excerpts from An Account of the Printed Text of the Greek New Testament (London, 1854), F.H.A. Scrivener, A Plain Introduction to the Criticism of the New Testament (4th edition. London, 1894), Bruce Metzger, A Textual Commentary on the Greek New Testament (Stuttgart, 1971), Raymond E. Brown, The Gospel According to John (i-xii), in the Anchor Bible series (Garden City, New York: Doubleday, 1966).
- The Woman Taken In Adultery (John 7:53-8:11), in defense of the pericope de adultera by Edward F. Hills, taken from chapter 6 of his book, The King James Version Defended, 4th edition (Des Moines: Christian Research Press, 1984).
- David Robert Palmer, John 5:3b and the Pericope Adulterae