Indonesia, Go Open Source

Revisi sejak 25 Juni 2007 03.42 oleh Borgx (bicara | kontrib) ({{rapikan}})

Indonesia, Go Open Source ! (IGOS) merupakan semangat/upaya bersama dalam rangka memperkuat infrastruktur teknologi informasi nasional dengan memanfaatkan perkembangan infrastruktur informasi global melalui pengembangan dan pemanfaatan open source software (OSS), yang ditandai dengan : Deklarasi Bersama Indonesia, Go Open Source! oleh 5 Kementerian, yaitu Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Departemen Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Hukum dan HAM yang didukung oleh stakeholder TI nasional (perguruan tinggi, vendor, pengembang lokal, komunitas dsb).

Sasaran yang dapat diharapkan dengan adanya Program IGOS ini antara lain: 1.Memberikan lebih banyak alternatif piranti lunak yang dapat digunakan oleh masyarakat secara legal dan terjangkau, sehingga tingkat penetrasi komputer di Indonesia dapat meningkat. 2. Peningkatan kemampuan riset pengembangan teknologi informasi nasional, khususnya bidang pengembangan perangkat lunak, yang terkait dengan kapasitas institusi litbang, pendidikan maupun peningkatan kemampuan SDM. 3. Penciptaan kompetisi bidang pengembangan piranti lunak skala nasional sehingga dapat menjadikan industri teknologi informasi Indonesia sebagai andalan sebagai salah satu pemain di percaturan global, sehingga dapat meningkatkan peluang kesempatan kerja bidang teknologi informasi.

Untuk mencapai sasaran tersebut diatas beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai pendekatan pelaksanaan dalam mengimplentasikan kegiatan tersebut antara lain: 1. Pelaksanaan program secara bertahap dan berkesinambungan dengan tetap pada orientasi pada pencapaian target. 2. Pemerintah berperan sebagai pendorong dengan cara memberikan contoh sebanyak mungkin penggunaan OSS di instansi pemerintah, yaitu memberikan keteladanan pemerintah dalam menggunakan piranti lunak yang legal termasuk penggunaan OSS 3. Pendekatan yang tidak mewajibkan untuk semua implementasi (tidak ada pemihakan), tetapi memberikan dorongan untuk penggunaan OSS seluas-luasnya. 4. Keterlibatan bersama seluruh stakeholder dan komunitas TI dalam implementasi program.

Untuk itu, pencapaian sasaran sesuai dengan target yang diharapkan di atas, dilaksanakan melalui beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Tahapan pencanangan dan konsolidasi program 2. Tahapan penguatan infrastruktur pendukung 3. Tahapan peningkatan kepedulian dan akses masyarakat 4. Tapahan penguatan jejaring stakeholder ABG+C (institusi pendidikan, sektor bisnis, pemerintah, dan komunitas) 5. Tahapan penguatan industri OSS nasional 6. Tahapan tinggal landas OSS nasional