Situraja, Sumedang
Situraja adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Pusat Kecamatan Situraja terletak 14 kilometer ke arah timur dari ibu kota Kabupaten Sumedang. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Ganeas dan Kecamatan Cisarua di Barat, Kecamatan Paseh di Utara, Kecamatan Cisitu dan Kecamatan Tomo di Timur, Kecamatan Sumedang Selatan di Barat Daya, serta Kecamatan Cibugel di Selatan. Jalan utama yang melewati Kecamatan Situraja adalah Jln. Rd. Umar Wirahadikusumah, mulai dari KM 10 sampai dengan KM 18.
Situraja | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Sumedang | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Entis Sutisna, S.Pd | ||||
Populasi | |||||
• Total | 38,056 jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 32.11.06 | ||||
Kode BPS | 3211070 | ||||
Luas | 54,03 km² | ||||
Kepadatan | 704 jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 15 desa | ||||
|
Yang menarik adalah terdapat beberapa tokoh penting yang merupakan asli keturunan Situraja, diantaranya adalah Rd. Umar Wirahadikusumah (mantan Wapres RI Ke-4), RHA Wiriadinata (mantan Wagub DKI Jakarta 1967-1977), Popong Otje Djundjunan (anggota DPR RI), serta Dra. Ir. Hj. Eni Sumarni, M.Kes (anggota DPD RI).
Untuk potensi ekonomi, Kecamatan Situraja mempunyai beberapa hal yang bisa diandalkan. Beberapa diantaranya adalah Desa Sukatali sebagai sentra produksi buah sawo di Sumedang, Desa Situraja Utara dan Desa Ambit sebagai lahan penanaman kacang tanah Situraja DM1, yang merupakan varietas unggul, terbukti dengan adanya kerja sama dengan PT. Garuda Food, Desa Cijati dan Desa Bangbayang sebagai penghasil sapu ijuk dan sapu uyun , Desa Bangbayang sebagai penghasil gula aren, serta Desa Cikadu dengan potensi perikanannya dan industri rumahan berupa pembuatan makanan ringan opak dan kolontong.
Dalam hal seni budaya, Kecamatan Situraja memiliki kesenian khas, yaitu seni umbul, seni reak, bangreng, dan yang lainnya. Untuk mendukung program "Sumedang Puseur Budaya Sunda" (Sumedang Pusat Budaya Sunda), beberapa seniman bersama warga Kecamatan Situraja berhasil memecahkan rekor MURI untuk peserta tari umbul terbanyak, yaitu sebanyak 2012 orang pada tanggal 20 Mei 2012, yang diklaim sebagai "Hari Kebangkitan Umbul Situraja", yang tentunya bertepatan juga dengan "Hari Kebangkitan Nasional". Di Desa Situraja juga terdapat Padepokan Sunda Mekar, yang mempunyai kegiatan rutin dalam melestarikan budaya Sunda.
Atas segala potensi yang dimilikinya, Kecamatan Situraja termasuk Kecamatan Tipe A di Kabupaten Sumedang. Kecamatan Situraja saat ini tengah berbenah untuk menjadikan Kecamatan Situraja sebagai kecamatan terbaik di Kabupaten Sumedang. Hal ini bukannya tidak mungkin, karena wilayah Situraja merupakan wilayah penyangga Waduk Jatigede. Seiring dengan visi "Situraja Raharja", semakin banyak kemajuan yang dirasakan oleh warganya. Di Kecamatan Situraja menurut data BPS di tahun 2010 terdapat lima desa dengan kategori Desa Perkotaan yang memungkinkan statusnya berubah dari desa menjadi kelurahan, diantaranya Desa Situraja, Desa Situraja Utara, Desa Mekarmulya, Desa Malaka, dan Desa Jatimekar. Pada tahun 2014 ini Kecamatan Situraja merayakan hari jadinya yang ke-104.
Desa
Ambit
Ambit adalah salah satu desa di Situraja yang terdiri dari empat dusun, yaitu Dusun Sukamanah, Dusun Cipeuteuy, Dusun Ambit Tengah, dan Dusun Ambit Kidul.
Bangbayang
Bangbayang adalah sebuah desa yang terletak di gunung sekitar lebih dari 10 KM dari kota Kecamatan. Desa kecil yang terbagi menjadi enam dusun yakni Dusun Sadarayna, Dusun Sindangsari, Dusun Cikepuh, Dusun Sukarasa, Dusun Sukarenah dan Dusun Bangbayang itu sendiri. Mayoritas penduduknya bertani dan buruh. Kini, Desa Bangbayang sudah mengalami banyak kemajuan, bahkan akses jalan sudah bisa menggunakan kendaraan bermotor. Ciri khas oleh-oleh dari Desa Bangbayang yaitu gula aren dan sapu uyun.
Cicarimanah
Cicarimanah sebelumnya merupakan bagian dari Kecamatan Tomo, namun karena alasan kemudahan akses, maka Desa Cicarimanah memutuskan untuk bergabung dengan Kecamatan Situraja.
Cijati
Cijati adalah nama sebuah kampung sekaligus nama desa. Desa Cijati meliputi kampung Cijati Girang, Cigangsa,Warung Limus ,Bunut (Bunut 1 & Bunut 2) , dan Cilengkong
Desa Cijati berbatasan dengan kampung Cigangsa di sebelah Selatan, serta Desa Cikopo dan Cijambe di sebelah Barat. Sebelah Utara dan Timur dibatasi pesawahan. Desa Cijati dikelilingi pesawahan yang dapat ditanami padi dan palawija. Sebagian besar penduduk desa Cijati mencari nafkah dengan cara bercocok tanam atau petani. Beberapa diantaranya menjadi pegawai negeri dan juga pengrajin.
Pengrajin di kampung Cijati banyak menggeluti pembuatan sapu ijuk yakn