Hasri Ainun Besari

Ibu Negara Indonesia ke-3
Revisi sejak 13 Desember 2014 05.51 oleh Agungaprian (bicara | kontrib)

dr. Hj. Hasri Ainun Besari biasa dipanggil Hasri Ainun Habibie (Lahir di Semarang, Jawa Tengah, 11 Agustus 1937, Meninggal di München, Jerman pada 22 Mei 2010) adalah Istri dari Presiden Indonesia Ketiga BJ. Habibie. Ia menjadi Ibu Negara Indonesia ketiga dari tahun 1998 hingga tahun 1999.[1]

Hasri Ainun Habibie
Berkas:Hasri Ainun Besari.jpg
Ibu Negara Indonesia 3
Masa jabatan
13 Mei 1998 – 20 Oktober 1999
PresidenBacharuddin Jusuf Habibie
Informasi pribadi
Lahir
Hasri Ainun Besari

(1937-08-11)11 Agustus 1937
Belanda Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Meninggal22 Mei 2010(2010-05-22) (umur 72)
Jerman München, Jerman
KebangsaanIndonesia Indonesia
Jerman Jerman (kehormatan)
Suami/istriBacharuddin Jusuf Habibie
AnakIlham Akbar Habibie
Thareq Kemal Habibie
Orang tua
  • R. Mohamad Besari (ayah)
  • Sadarmi Besari (ibu)
AlmamaterUniversitas Indonesia
ProfesiDokter
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan awal

Hasri Ainun Besari adalah anak keempat delapan bersaudara R. Mohamad Besari dan istrinya, Sadarmi. Arti nama Hasri Ainun adalah mata yang indah. Ia mendapatkan gelar dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1961 dan bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Menikah dengan BJ Habibie

Ainun menikah dengan teman SMA nya, Rudy Habibie, pada tanggal 12 Mei 1962 dan menghabiskan bulan madu di Yogyakarta, diakhiri di Ujung Pandang. Pernikahan mereka dikaruniai 2 anak, Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie, dan 6 cucu.

Wafat

Hasri Ainun menderita kanker Ovarium dan pada tanggal 24 Maret 2010, Hasri Ainun Habibie masuk ke rumah sakit Ludwig-Maximilians-Universitat, Klinikum Grosshadern, München, Jerman dan telah menjalani sembilan kali operasi. [2][3] Empat dari sembilan operasi tersebut merupakan operasi utama sedangkan sisanya merupakan eksplorasi.[4]

Pada tanggal 22 Mei 2010 pukul 17.35 waktu München, Jerman, Ainun meninggal dunia setelah melewati masa kritis sekitar 1 hari dimana hidupnya ditopang oleh alat.[5] Jenazah Hasri Ainun Habibie diberangkatkan tanggal 24 Mei 2010 dari Jerman dan tiba di Jakarta pada tanggal 25 Mei 2010 kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata hari itu juga.[6]

Referensi

Gelar kehormatan
Didahului oleh:
Siti Hartinah
Tutut Soeharto (Plt.)
Ibu Negara Republik Indonesia
1998-1999
Diteruskan oleh:
Sinta Nuriyah