Universitas Nasional

universitas di Indonesia
Revisi sejak 22 Juli 2007 22.46 oleh -iNu- (bicara | kontrib)

Universitas Nasional (disingkat UNAS) adalah [[perguruan tinggi|Perguruan Tinggi] Swasta (PTS) tertua di Jakarta dan kedua tertua di Indonesia. Didirikan pada tanggal 15 Oktober 1949 atas prakarsa tokoh-tokoh terkemuka yang berhimpun dalam Perkumpulan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (PMIK).

Pendirian UNAS saat itu ditujukan untuk menampung lulusan SLTA di Jakarta yang tidak mau memasuki Universitas Van Indonesia milik Pemerintah Kolonial-Belanda. Di tengah revolusi fisik perjuangan kemerdekaan, UNAS juga menjadi "benteng terdepan" perjuangan rakyat Indonesia di Jakarta. Atas dedikasi tersebut, maka pada lustrum UNAS yang kedua, 1959, Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno menganugerahkan gelar "Universitas Perjuangan".[butuh rujukan]

Fakultas

Strata Satu

Fisip

Ekonomi

Sastra

Hukum

Fakultas Hukum UNAS didirikan pada tahun 1984. FH UNAS sempat dipimpin Prof. Baharuddin Lopa serta cendekiawan Muslim, Dahlan Ranuwiharjo, SH. Terdapat ilmu hukum dalam 5 program konsentrasi:

  • Hukum Keperdataan
  • Hukum Ekonomi
  • Hukum Tata Negara (hubungan negara dan masyarakat)
  • Praktisi Hukum
  • Hukum Internasional

Teknik dan Sains

Biologi

  • Program Studi Biologi Umum
  • Biomedik
  • Bio-Industri
  • Biologi umum
  • Biologi Konservasi & Ilmu Lingkungan
  • Biologi Perairan & Kelautan
  • Mahasiswa juga mempunyai wadah untuk menyalurkan dan mengembangkan minat serta membangun profesionalisme dalam suatu disiplin ilmu tertentu melalui Kelompok Studi dengan koordinasi Senat Mahasiswa. Kelompok studi tersebut meliputi:
    • Kelompok Studi Ekologi Perairan (KSP)
    • Kelompok Studi Penyu Laut (KSPL) Chelonia
    • Forum Studi Primata (FSP) Lutung
    • Biological Bird Club (BBC)
    • Biological Diving Club (BDC)
    • Fasilitas

Pertanian

Pasca Sarjana

Akademik

  • Akademik Bahasa Asing
  • Akademik Pariwisata Nasional
  • Akademik Akuntansi Nasional

Perintis

  1. Mr. S. Takdir Alisjahbana
  2. Prof. Sarwono Prawirohardjo
  3. Mr. Prajitno Soewondo
  4. Hazil
  5. Kwari Katjabrata
  6. Dr. Djoehana
  7. R.M. Soebagio
  8. Mr. Adam Bachtiar
  9. Ny. Noegroho
  10. Drs. Adam Bachtiar
  11. Dr. Bahder Djohan
  12. Dr. Leimena
  13. Ir. Abd. Karim
  14. Prof. Dr. Soetopo Tjokronegoro
  15. Mr. Ali Budihardjo
  16. Poerwodarminta
  17. Mr. Soetikno
  18. Jr. TH. A. Resink
  19. DR. Soemitro Djojohadikusumo
  20. Noegroho
  21. Soedjatmiko
  22. H.B. jassin
  23. Mochtar Avin
  24. L. Damais
  25. A. Djoehana
  26. Nona Boediardjo
  27. Nona Roekmini Singgih

Lihat pula

Pranala luar