SMP Negeri 2 Madiun

sekolah menengah pertama di Kota Madiun, Jawa Timur

SMP Negeri (SMPN) 2 Madiun, merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri yang ada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Sama dengan SMP pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMPN 2 Madiun ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas VII sampai Kelas IX

SMP Negeri 2 Madiun
Logo SMP Negeri 2 Madiun
Informasi
Rentang kelasVII, VIII, IX
KurikulumKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Alamat
LokasiJl. H.A. Salim no.31, Pandean, Taman, Kota Madiun, Kota Madiun, Jawa Timur
Situs webSitus resmi
Moto

sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK.

Sekolah ini awalnya berlabel RSBI, namun setelah adanya pembubaran RSBI oleh Mahkamah Konstitusi pada tahun 2013, sekolah ini menjadi sekolah reguler spesial.

Fasilitas

Berbagai fasilitas dimiliki SMPN 2 Madiun untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain :

Jumlah Kelas

seluruh kelas berjumlah 32 buah dan seluruhnya merupakan kelas unggulan dan bertaraf internasional(Sekarang sudah tidak karena RSBI Dihapus).

Kepala Sekolah

SMP Negeri 2 Madiun kini dikepalai oleh bapak Fathurahman

Sejarah

Pada zaman penjajahan Belanda, di Kota Madiun hanya ada sekolah setingkat SMP yakni MULO (Meer Uidgebreide Onderwij) yang berada di Jalan Pengadilan sekarang Jalan Kartini. Pada saat itu persyaratan menjadi siswa SMP (MULO) memang dipersulit, hanya anak orang-orang tertentu saja, misal: wedono, mantri, ningrat, sehingga kesempatan bagi rakyat biasa tidak ada peluang yang dapat diterima walaupun banyak para pemuda yang ingin belajar.

Setelah kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, Pemerintah Kota Madiun berhasil mendirikan suatu SMP baru yang disebut SMP Kota yang gedungnya menempati bekas gedung HCS (Hoolandch Chinnessch School) sekolah yang hanya untuk orang Belanda dan China. Dengan berdirinya SMP Kota tersebut merupakan kebahagiaan bagi masyarakat Madiun, sebab kesempatan untuk menuntut ilmu terbuka. Walaupun belum menampung semua lulusan Sekolah Rakyat (SR) pada waktu itu.

SMP Kota akhirnya diambil oleh kementrian P dan K yang saat itu dijabat oleh Mr. Ali Sastroamijoyo dari tangan Pemerintah Kota, dengan SK No. 5103/B, tanggal 17 Agustus 1946 kemudian diganti nama SMP 2 Madiun yang diresmikan pada tanggal 17 September 1946, dibawah pembinaan yang pertama Bapak SOETJIPTO. Sehingga HUT SMP 2 Madiun selalu diperingati tanggal 17 September setiap tahunnya sampai sekarang.

Pada tahun 1947 terjadi penyerangan Belanda yang dsebut AGRESI BELANDA I pada waktu itu Kota Madiun dibanjiri pengungsi dari Surabaya dan sekitarnya karena Kota Surabaya menjadi sasaran utama dari penyerangan Belanda. Diantara pengungsi juga banyak pelajar yang akhirnya ditampung di SMP 2 Madiun. Dengan semangat para pelajar ingin membela Negara dan Bangsa, maka tergerak membentuk organisasi yang dinamakan IKATAN PELAJAR INDONESIA (IPI) kemudian diadakan konggres pelajar di Malang tahun 1946 berubahlah dari IPI menjadi TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar).

Pada perkembangan selanjutnya oleh Walikota Madiun mengijinkan gedung SMP 2 menjadi markas bagi TRIP maka dari itulah muncul sebutan baru bagi SMP 2 yaitu SMP PERTAHANAN. Dikarenakan sebagian besar siswanya adalah anggota TRIP yang berjiwa patriot untuk mempertahankan kemerdekaan RI, bertempat tinggal, belajar sambil berjuang angkat senjata. Agresi Belanda ke I belum reda, disusul tragedi Nasional tanggal 18 September 1948 yaitu Perebutan Kekuasaan oleh Pemberontakan PKI Muso di Kota Madiun. Situasi Kota Madiun kacau, banyak gangguan dan hambatan, bahkan gedung SMP 2 Madiun kelihatan kosong, kegiatan belajar tetap berjalan walaupun di berbagai tempat.

Pada saat itu para pelajar yang termasuk tentara yang disebut TRIP yang bermarkas di gedung SMP 2 Madiun menjadi incaran juga. Peristiwa ini merupakan catatan yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia, begitu besarnya semangat para pelajar yang berjiwa patriotik, dengan gigih dan berani menentang bahkan mengangkat senjata untuk melawan musuh pengkhianat kesatuan bangsa, mengikis habis terhadap pemberontakan Komunis di Indonesia.

Bahkan di antara pemuda TRIP ada yang gugur tepatnya di halaman SMP 2 Madiun sebagai pahlawan bangsa yaitu MOELJADI pada tanggal 21 September 1948 sedangkan beberapa temannya dibunuh di Desa Kresek Kabupaten Madiun dan untuk mengenangnya diabadikan monumen Perjuangan MASTRIP yang berada di Jalan Mastrip berupa Patung MOELJADI berdiri tegak mengangkat senjata dan Tugu Monumen di halaman SMP 2 Madiun.

Redanya pemberontakan PKI, muncul peristiwa lagi yakni Agresi Belanda II, tepatnya tanggal 19 Desember 1948. Pada saat itu para pemuda benar-benar ingin menunjukkan darma bhaktinya kepada Nusa dan Bangsa ikut angkat senjata. Walaupun mengalami kendala dan kesulitan mereka tetap berjuang sampai titik darah penghabisan sekalipun. Semangat inilah yang harus di warisi oleh generasi sekarang khususnya siswa-siswi SMP Negeri 2 Madiun.

Ekstrakurikuler

  • Videography
  • Judo
  • Renang
  • Tari Tradisional
  • Karawitan
  • Drum Band
  • Karya Ilmiah Remaja (KIR)
  • Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
  • Bola Basket
  • Band
  • Sepak Bola
  • Dance Modern
  • Paduan Suara
  • dll.