Iwan Irawan Permadi

Revisi sejak 6 Februari 2016 06.42 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (minor cosmetic change)

Iwan Irawan Permadi (lahir 16 Juli 1960) adalah seniman berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa koreografi tari yang dipentaskan di berbagai panggung pertunjukan di Indonesia. Iwan Irawan Permadi merupakan salah satu penerima Anugerah Seni dari Pemerintah Riau (2001) dan Anugerah Sagang pada tahun 2006.[1][2][3][4][5]

Latar belakang

Iwan Irawan PermadiBandung, Jawa Barat, 16 Juli 1960. Awalnya lebih banyak terlibat pada seni teater. Pernah bergabung pada kelompok Teater Roda di Bekasi (Jawa Barat) dan Bandar Teater Jakarta Utara. Belajar menari di Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo, Yogyakarta dan juga dari ahli Zapin Riau, Amrin Sabrin, Tom Ibnur, H.O.K. Nizami Jamil, dan M. Darus Sakai. Pada tahun 1984, ia mendirikan Pusat Latihan Tari Laksemana dengan karya pertamanya, Dramatari Laksamana Hang Tuah, yang dipergelarkan di Gedung Olah Seni Tangkerang (sekarang Taman Budaya Riau). Selain itu, bersama Tom Ibnur menghasilkan karya yang dipentaskan pada pembukaan MTQ Nasional di Pekanbaru, Riau (1994). Iwan Irawan Permadi sering kali mendapat undangan mengikuti festival, expo, serta kompetisi baik di dalam negeri maupun di luar negeri, seperti Festival Tari Tingkat Nasional di Jakarta (1984-1990), International Folklore Festival di Perancis dan Spanyol (1995), International Folklore Festival di Belgia (1996), Hannover World Expo 2000 di Jerman (2000), International Dance Competition di Agrigento, Sisilia, Italia (2001), Bintan Zapin Festival di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (2001), Bintan Arts Festival di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, dan misi kesenian ke Singapura dan Brunei Darusalam (2002). Selain sebagai Artistic Director dan koreografer, ia juga menjabat sebagai Direktur Pasar Tari Kontemporer (PASTAKOM) dan penasihat Dewan Kesenian Riau.

Karya

  • Laksamana Hang Tuah (1984)
  • Perisai (1984)
  • Zikir (1985)
  • Cik Masani/Lancang Kuning (1986)
  • Menyibak Tirai Mengintai Nasib (1987)
  • Sapak (1988)
  • Dua lelaki (1993)
  • Hutan (1993)
  • Tidur Di Bukit Tadah Angin (1994)
  • Tuanku Tambusai (1995)
  • Songsong Arus (1997)
  • Asap (1998)
  • Al Rajul (1999)
  • Sirih Besar (1999)
  • Perjalanan Panjang (1999)
  • Akibat Patih karma Wijaya (2001)
  • Menyibak Langkah dan Mencari Ruang (2005)

Penghargaan

  • Anugerah Sagang (2006)
  • Anugerah Seni dari Pemerintah Riau (2001)
  • Anugerah Seni dari Dewan Kesenian Riau (2001)

Referensi

  1. ^ Situs resmi Taman Ismail Marzuki, diakses 27 Maret 2015
  2. ^ Riau Pos, diakses 27 Maret 2015
  3. ^ Antara Riau, diakses 27 Maret 2015
  4. ^ Riau Kepri, diakses 27 Maret 2015
  5. ^ Petah Melayu, diakses 27 Maret 2015