Kota Pontianak
| ||
Visi: "Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkungan Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Bertaraf Internasional" | ||
[[[Hari jadi]]: | 23 Oktober 1771 | |
Wali kota: | Dr. H. Buchary Abdurrahman | |
Wilayah - Total: | 107,82 km² | |
Kecamatan - Jumlah: | 5 Kecamatan | |
Kelurahan - Jumlah: | 24 kelurahan | |
Penduduk -Jumlah: | 516.737 jiwa (tahun 2004) | |
Suku bangsa: | Melayu, Dayak, Tionghoa, dan suku-suku lain seperti Batak, Minang, Jawa, Bugis. | |
Agama: | Islam (65%), Buddha & Kong Hu Cu (23,2%), Protestan (4%), Katolik (2,8%), Hindu (0,4%), dan aliran kepercayaan (4,6%). | |
Bahasa: | Bahasa Indonesia, bahasa Melayu, bahasa Dayak, bahasa Tiociu, bahasa Khek, dll. | |
Zona waktu: | WIB | |
Lagu kedaerahan: | Cik Cik Periuk |
Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat.
Kota ini terkenal sebagai Kota Khatulistiwa karena terdapat Tugu Khatulistiwa yaitu monumen yang dibangun pada tempat yang tepat dilalui garis lintang nol derajat bumi. Selain itu Kota Pontianak juga dilalui Sungai Kapuas sebagai sungai terpanjang di Indonesia. Sungai Kapuas membelah kota Pontianak, simbolnya diabadikan sebagai lambang Kota Pontianak.
Makanan khas Pontianak adalah antara lain Asam Pedas, dan Kwetiau. Selain itu juga dikenal Jeruk Pontianak dan minuman Lidah Buaya(Alloe vera)
Sejarah
Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie pada hari Rabu tanggal 23 Oktober 1771 bertepatan dengan tanggal 14 Radjab 1185 Hijriah, yang ditandai dengan membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal. Tempat tersebut kemudian diberi nama Pontianak.
Tahun 1192 Hijriah (Hijriah sanah 1192 delapan hari bulan Sja'ban hari Isnen), Syarif Abdurrahman Alkadrie dinobatkan menjadi Sultan Kerajaan Pontianak. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Mesjid Raya Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Istana Kadariah, yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.
Adapun Sultan yang pernah memegang tampuk Pemerintahan Kesultanan Pontianak adalah Syarif Abdurrahman Alkadrie (1771-1808), Syarif Kasim Alkadrie (1808-1819), Syarif Osman Alkadrie (1819-1855), Syarif Hamid Alkadrie (1855-1872), Syarif Yusuf Alkadrie (1872-1895), Syarif Muhammad Alkadrie (1895-1944), Syarif Thaha Alkadrie (1944-1945), Syarif Hamid Alkadrie (1945-1950)
Pemerintahan
Kronologis Pemerintahan Kota Pontianak, berdasarkan Besluit Pemerintah Kerajaan Pontianak tanggal 14 Agustus 1946 No. 24/1/1940 PK yang disahkan/Goedgskeurd de Resident der WesteraMeeling Van Borneo (Dr. J VAN DER SWAAL) menetapkan Syahkota pertama adalah R. SOEPARDAN,
Selanjutnya berdasarkan penetapan Pemerintah Kerajaan Pontianak diangkat ADS. HIDAYAT, dengan jabatan BURGERMESTER Pontianak sampai tahun 1950.
Berdasarkan Undang-Undang Pemerintah Kerajaan Pontianak tanggal 16 September 1949 No. 40/1949/KP, memutuskan bahwa Keputusan Pemerintah Kerajaan Pontianak bertanggal 14 Agustus 1946 No. 24/1/1946/KP dirubah dan diperhatikan kembali. Undang-Undang Pemerintah Kerajaan Pontianak 40/1949/KP membentuk Pemerintah Kota Pontianak dengan Walikota pertama ditetapkan NY. ROHANA MUTHALIB,
Sesuai dengan perkembangan Tata Pemerintahan, dengan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953, bentuk Pemerintahan LANDSCHAP GEMEENTE ditingkatkan menjadi KOTA PRAJA Pontianak.
Selanjutnya perkembangan Pemerintah Kota Praja Pontianak berubah dan sebutannya yaitu dengan berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1957 Penetapan Presiden No.6 Tahun 1959 dan Penetapan Presiden No.5 Tahun 1960, Instruksi Menteri Dalam Negeri No.9 Tahun 1964 dan Undang Undang No. 18 Tahun 1965, maka berdasarkan Surat Keputusan DPRD-GR Kota Praja Pontianak No. 021/KPTS/DPRD-GR/65 tanggal 31 Desember 1965, nama Kota Praja Pontianak diganti menjadi KOTAMADYA PONTIANAK.
Kemudian dengan Undang-Undang No.5 Tahun 1974, maka sebutan/nama Kotamadya Pontianak berubah menjadi KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PONTIANAK.
Dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah di Daerah merubah sebutan untuk Pemerintah Tingkat II Pontianak menjadi sebutan Pemerintah Kota Pontianak.
Adapun nama-nama Kepala Wilayah yang pernah memerintah di Kota Pontianak adalah sebagai berikut :
No. | Nama | Status Wilayah | Tahun Pemerintahan |
1 | R. Soepardan | Syahkota Pontianak | 1947-1948 |
2 | Ads. Hidayat | Burgemester Pontianak | 1948-1950 |
3 | Ny. Rohana Muthalib | Burgemester Pontianak | 1950-1953 |
4 | Soemartoyo | Kotapraja | 1953-1957 |
5 | A. Muis Amin | Kotapraja/Kotamadya Pontianak | 1957-1967 |
6 | Siswoyo | Kotamadya Pontianak | 1967-1973 |
7 | Muhammad Barir ,SH. | Kotamadya Daerah Tingkat II Pontianak | 1973-1978 |
8 | T.B. Hisny Halir | Kotamadya Daerah Tingkat II Pontianak | 1978-1983 |
9 | H. A. Majid Hasan | Kotamadya Daerah Tingkat II Pontianak | 1983-1993 |
10 | R.A. Siregar, S.Sos | Kotamadya Daerah Tingkat II Pontianak | 1993-1999 |
11 | dr. H. Buchary Abdurrahman | Kota Pontianak | 1999-sekarang |
Daftar Kecamatan
Pranala luar
- (Indonesia) Situs Web Resmi Pemerintah Kota Pontianak