Tendangan Si Madun

seri televisi Indonesia tahun 2012

Tendangan Si Madun merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan di MNCTV. Pemainnya antara lain ialah Yusuf Mahardika, Asrul Dahlan, Shafira dan masih banyak lagi.

Tendangan Si Madun
PembuatMD Entertainment
PemeranYusuf Mahardika
Baron Yusuf Siregar
Udin Nga Nga
Firman Suryana
Asrul Dahlan
Shafira
Penggubah lagu temaMD Music
Lagu pembukaGol, Yusuf Mahardika, Baron Yusuf Siregar, dan Audrey (musim 1-3)
Indra & Ryon (musim 4)
Lagu penutupGol, Yusuf Mahardika, Baron Yusuf Siregar, dan Audrey (musim 1-3)
Indra dan Ryon (musim 4)
Penata musikIndra
Ryon
Negara asal Indonesia
Bahasa asliIndonesia
Jmlh. musim4
Jmlh. episode400 episode (daftar episode)
Produksi
ProduserManoj Punjabi
Dhamoo Punjabi
Lokasi produksiCibubur, Jakarta
Durasi1 Jam
Rilis asli
JaringanMNCTV
Format audioStereo
Dolby Digital 5.1
RilisSenin, 9 Januari 2012 –
Senin, 3 Maret 2014

Pemeran

Sinopsis

Musim 1

Tendangan Si Madun
 
Jmlh. episode133 episode
Produksi
Durasi60 menit (20:00-21:00 WIB)
Rilis asli
RilisSenin, 9 Januari 2012 –
Minggu, 27 Mei 2012

Sinetron yang mengisahkan perjalanan hidup Muhammadun alias Madun 11 tahun (Yusuf Mahardika) dalam memperjuangkan cita-citanya untuk menjadi seorang Pemain sepak bola. Bapaknya, H. Safe’i 40 tahun (Asrul Dahlan) yang guru ngaji keturunan Medan itu sangat ingin anaknya menjadi seorang kyai atau ustadz. Karena itu Safe’i selalu menghalangi upaya Madun menggapai cita-citanya itu. Bagi dia, pilihn untuk Madun hanya satu, yaitu jadi seorang ahli agama. Emaknya Madun, yaitu Kirana (Savira) yang asli Betawi menjadi serba salah. Satu sisi dia harus patuh pada suami yang anti bola,tapi disisi lain diapun tidak ingin menghalangi Madun mewujudkan cita-citanya. Dia tak tega mengekang Madun yang begitu mencintai bola.

Untuk menwujudkan impiannya, Madun menghadapi persaingan dengan Martin 12 tahun (Baron Yusuf), anak Udin 41 tahun Udin Nganga). Martin selalu menjadi penghalang Madun di lapangan. Ambisinya yang sangat ingin bermain bola membuatnya begitu membenci Madun. Udin, yang memang sangat mendukung Martin berupaya sedemikian rupa termasuk mendatangkan pelatih asing untuk anaknya. Udin yang duda itu sangat antipati pada Safe’i. Safe’i baginya adalah musuh bebuyutan. Tapi adik Martin, Zaenab (Audrey Nasution) menyukai Madun. Udin selalu berusaha menjauhkan Zaenab dari Madun. Kedekatan Zaenab dan Madun membuatnya semakin membenci Safe’i. Safe’i dengan sikap tawadu/rendah hati tetap memperlakukan Udin sebagai sahabat.

Martin selalu mendapatkan dukungan serius dari Udin. Udin begitu berambisi agar Martin menjadi pemain professional. Berbagai cara dilakukan untuk mewujudkan mimpinya itu, diantaranya adalah selalu mengganti pelatih Martin jika dinilai gagal. Sementara itu Madun malah mengalami sebaliknya, dia selalu mendapatkan berbagai hambatan dalam mengembangkan bakatnya, terutama dari Safe’i. Safe’i selalu menggunakan berbagai cara untuk menghalangi keinginan Madun. Berhasilkah si Madun menghadapi semua hambatan dan mewujudkan impiannya??

Musim 2

Tendangan Si Madun
 
Jmlh. episode97 episode
Produksi
Durasi60 menit (18:00-19:00 WIB)
Rilis asli
RilisSenin, 16 Juli 2012 –
Minggu, 21 Oktober 2012

Udin (Udin Nganga) dan Syafei (Asrul Dahlan) pernah sama-sama menjadi TKI di Malaysia. Udin menjadi TKI yang sukses, dia menikah dengan perempuan pengusaha di Malaysia. Tetapi kemudian rumah tangganya hancur, sehingga Udin memilih kembali tinggal di Indonesia. Kekayaan Udin melimpah, punya banyak perusahaan, dan dia hidup bersama kedua anaknya Martin (Baron Yusuf) dan ZAENAB (Audrey) di sebuah sudut Jakarta dengan cara pandang, logat bicara, dan tingkah polah layaknya orang Malaysia saja. Kalau menurut Syafei, "Udin itu lebih Malaysia dari orang Malaysia itu sendiri".

Syafei nasibnya kurang beruntung, dia gagal mendulang ringgit. Syafei kembali ke Indonesia dan hidup bersama dengan anaknya Madun (Yusuf Mahardika) dan istrinya Kirana (Savira). Syafei sehari-hari narik mikrolet yang sudah jadi miliknya sendiri. Usaha narik angkotnya semakin berkembang dan Syafei berencana kredit mikrolet untuk disewakan. Sedangkan Kirana membantu ekonomi keluarga dengan memberikan kredit kecil-kecilan untuk ibu-ibu pengajian. Udin dan Syafei tinggal satu kampung, Udin tidak menyukai Syafei dan selalu merendahkan Syafei. Hal ini berimbas kepada Martin yang tidak menyukai dan selalu meremehkan Madun. Apalagi sekarang ini, meskipun Martin menetap di Indonesia, dia menjadi salah satu andalan timnas junior Malaysia. Sedangkan Madun pemain bola kampung yang berharap menjadi pemain Timnas Indonesia dan pemain kelas dunia.

Madun terus berusaha untuk menjadi pemain Timnas Junior Indonesia. Usahanya menjadi pemain bola mendapat restu Syafei. Tetapi Udin berkomentar, "Biarpun seribu Madun jadi pemain timnas Indonesia, tak akan mampu mengalahkan timnas junior Malaysia yang diperkuat Martin."

Madun dan Martin berada di sekolah yang sama. Madun mendapat beasiswa karena kecerdasannya. Martin semakin tidak menyukai Madun karena Anisa (Haviva Rifda), anak perempuan cantik yang ditaksirnya, lebih suka main sama Madun ketimbang dengannya. Emaknya Anisa, Mpok Kokom (Tata Sivek) berharap Anisa main sama Martin, anak orang kaya, daripada dengan Madun yang menurutnya miskin.

MPOK Kokom juga tidak menyukai Kirana. Sifat iri dan dengki Kokom terhadap Kirana tak pernah diambil hati oleh Kirana. Kirana selalu bersabar dan iklhas mendapat perlakuan nyindir dari Kokom. Kokom sudah sejak dulu menyukai Syafei, tetapi akhirnya Syafei memperistri Kirana. Mungkin hal itulah yang membuat Kokom membenci Kirana. Bahkan sampai sekarang Kokom diam-diam masih memendam perasaan suka terhadap Syafei.

Persaingan Madun dan Martin semakin hari semakin sengit. Sekarang ini Martin pun membuat sebuah tim yang terdiri dari anak-anak Jiran yang tinggal di Jakarta, mereka menamakannya Tim Jiran. Selanjutnya baik Tim Madun maupun Tim Jiran mengikuti berbagai laga uji coba dan kompetisi antar tim.

Tim Jiran dan Tim Madun (Garuda Emas) mengikuti kompetisi Manchester Cup. Tim yang ikut kompetisi tersebut adalah Garuda Emas (Indonesia), Jiran FC (Malaysia), Singa (Singapura), Gajah Putih (Thailand), Azkals (Filipina), Timor FC (Timor Leste), dan Sultan (Brunei Darussalam).

Musim 3

Tendangan Si Madun
 
Jmlh. episode118 episode
Produksi
Durasi90 menit (19:00-20:30 WIB)
Rilis asli
RilisSenin, 21 Januari 2013 –
Minggu, 19 Mei 2013

Madun (Yusuf Mahardika) anak berbakat memiliki kemampuan bermain bola yangnyaris tak tertandingi oleh anak-anak seusianya. Cita-citanya menjadi pemain bola professional tidak direstui Syafei (Ashrul Dahlan), ayahnya. Dia menentang keras hobi dan cita-cita Madun tersebut. Bagi Syafei bermain bola hanya buang-buang waktu, akibatnya Madun selalu sembunyi-sembunyi jika menyalurkan hobinya ini. Martin (Baron Yusuf) memiliki hobi yang sama seperti Madun. Dialah yang banyak membantu Madun dalam segala hal yang berkaitan dengan bola. Ayah Martin, Udin Nganga, seorang kaya yang sangat hobi bermain bola. Udin (Udin Nganga) mendukung upaya Martin dengan cara membiayai segala kebutuhan klub bola yang didirikan oleh Martin dan Madun. Mereka punya lawan utama, yaitu Aris - Anak Lurah (Wafda Volume). Tim Mardun (Martin-Madun) dan Tim Aris selalu bersaing. Sayangnya persahabatan Madun dan Martin kandas ditengah jalan karena Martin kecewa publik lebih percaya kepada kemampuan Madun. Akhirnya Martin keluar dari Tim dan membentuk Tim Baru. Tim lama Martin yang sempat ditinggalkannya akhirnya dikelola oleh Madun. Martin dan Madun akhirnya menjadi seteru. Kini terjadi persaingan segitiga antara Tim Madun, Tim Martin dan Tim Aris.

Musim 4

Tendangan Si Madun
 
Jmlh. episode51 episode
Produksi
Durasi60 menit (20:00-21:00 WIB)
Rilis asli
RilisKamis, 9 Januari 2014 –
Senin, 3 Maret 2014

Madun (Yusuf Mahardika) anak berusia 12 tahun ini, sehari hari tinggal bersama ibunya, Bu Marni (Elma Theana). Madun bekerja sebagai Pembersih di lapangan Futsal milik Pak Darmawan (Chairul Yusuf) dan Ibu Shinta (Tessa Kaunang). Suatu hari Pak Darmawan dan Bu Shinta yang menginginkan tanah milik Panti Asuhan, sengaja menagih hutang ibu Panti demi mendapatkan tanah tersebut. Karena upayanya gagal, lalu mereka memutuskan mengadakan pertandingan sepak bola antara tim Pak Darmawan bersama anaknya, Juki (Richard Ivander), melawan tim Panti Asuhan. Saat pertandingan berlangsung, tim Panti Asuhannyaris kalah. Melihat itu Madun tidak rela, karena tidak ingin Panti Asuhan di ambil paksa oleh Pak Darmawan, Maka diam diam ia menyamar menjadi pemain bola bertopeng demi membantu tim panti Asuhan, hingga akhirnya meraih kemenangan.

Pak Darmawan tidak rela menerima kekalahan itu, lalu diam diam melakukan perjanjian lagi dengan Bang Jebret (Bemby Putuanda) untuk mengadakan ulang pertandingan dengan iming iming jika tim panti kembali memenangkan pertandingan, dia akan merelakan Panti Asuhan sekaligus juga akan memperbaiki fasilitas panti asuhan. Bang Jebret yang tergiur diam diam menyetujui usul Pak Darmawan tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan Ibu Panti. Bang Jebret juga berharap tim panti akan kembali mendapat bantuan dari Pemain Bertopeng alias Madun.

Tanpa disangka, Bu Marni yang tahu Madun dekat dengan Panti Asuhan menjadi cemas. Dia takut rahasianya terbongkar, kalau Madun bukan anak kandungnya, melainkan anak yang diambil dari panti asuhan. Bu Marni pun akhirnya meminta ke Madun untuk berjanji tidak lagi berhubungan dengan tim Panti dan juga tidak lagi bermain bola. Madun yang tidak bisa melihat Ibunya sedih itu menyetujui perjanjian tersebut, walau sebenarnya bingung dan sedih bila tidak boleh bermain bola lagi, lalu bagaimana dengan nasib tim Panti? Maka Madun pun dengan berat hati menolak ketika Dodo bersama timnya meminta bantuannya untuk bergabung bertanding melawan tim Pak Darmawan.

Dalam kebingungannya itu dia bertemu seorang Kakek Tua, yang kemudian banyak mengajarinya teknik bermain bola. Sampai akhirnya Madun tahu kalau ternyata kakek itu sedang mencari cucunya yang hilang karena diambil oleh lawan tanding anaknya sesama pemain sepak bola. Tanpa di ketahui oleh kakek tua kalau sebenarnya cucu yang dicarinya itu adalah Madun.

Sementara itu Tim Juki dan Pak Darmala yang tidak mau kalah lagi dari tim Panti, memanggil seorang pelatih bernama David, yang ternyata adalah musuh dari Anaknya Kakek Tua yang tak lain adalah bapak kandung Madun. Pelatih David dulu selalu dikalahkan oleh Ayah Madun, yang membuatnya menjadi dendam, lalu mencelakai Ayah Madun hingga lumpuh. Tidak hanya itu, dia jugalah yang sudah menculik Madun dan membuangnya ke Panti Asuhan. Saat Pelatih David tahu kalau ternyata Madun adalah anak musuh bebuyutannya, dia pun berencana untuk mencelakai Madun.

Penghargaan

Tahun Award Kategori Hasil
2012 Panasonic Gobel Awards 2012 Program Drama Seri Nominasi
2013 Panasonic Gobel Awards 2013 Program Drama Seri Menang
2014 Panasonic Gobel Awards 2014 Program Drama Seri Nominasi

Lihat pula

Pranala luar