Preman Pensiun

seri televisi Indonesia
Revisi sejak 18 Juli 2015 13.31 oleh 180.214.233.82 (bicara) (EPisode yang di tayangkan)

Preman Pensiun adalah sinetron bergenre drama komedi yang ditayangkan RCTI dan diproduksi oleh MNC Pictures. Ditayangkan Setiap Hari Senin-Jumat pukul 17.00 WIB dan Hari Sabtu-Minggu pukul 16.45 WIB.

Preman Pensiun
GenreDrama
Komedi
Ditulis olehAris Nugraha
SutradaraAris Nugraha
PemeranDidi Petet
Epy Kusnandar
Ikang Sulung
Mat Drajat
Ucup Palentin
Negara asal Indonesia
Bahasa asliIndonesia, (Kadang) Sunda
Jmlh. musim2
Jmlh. episode36 (Season 1)
46 (Season 2) (Hingga 18 Juli 2015)
Produksi
Lokasi produksiBandung
Garut (sekali-kali)
PenyuntingMNC Pictures
Durasi45 menit per episode (Season 1)
60 menit per episode (Season 2)
Rumah produksiMNC Pictures
Rilis asli
JaringanRCTI
Format gambar(SDTV) (480i)
Format audioStereo
Dolby Digital 5.1
Rilis12 Januari 2015-24 Februari 2015 (Season 1)
25 Mei 2015-sekarang (Season 2)

Sinopsis

Serial Komedi Penuh Inspirasi Bahar sebenarnya cuma preman “kecil”, tapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi “backing” para pedagang kaki lima, juga menguasai sebuah pasar dan terminal. Kisah yang akan dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal, meskipun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun.

Masa lalu yang terceritakan dalam dialog adalah bahwa bahwa merantau dari Garut ke Bandung sekitar tahun 1975-1976, ketika dia remaja dan pergi merantau karena keluarganya di kampung sangat miskin. Di Bandung, Bahar remaja mencari nafkah sebagai penjual tahu, leupet dan telor asin di bis sebelum keluar terminal.

Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, cuma pas-pasan, cenderung minim. Dia menerima itu sebagai rejekinya, tapi yang tidak bisa dia terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman. Bahar kemudian berpikir bahwa dari pada dipungut “pajak” lebih baik dia yang memungut pajak.

Kemampuan beladiri yang dipelajarinya karena tradisi di kampung dan tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan, membuat dia kemudian nekad perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang menguasai terminal. Bermula dari cuma sekedar “keset”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.

Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.

Tangan kanannya adalah Muslihat, maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam. Muslihat berhasil ditaklukan hingga tidak sadarkan diri dan baru siuman tiga hari kemudian, di hadapan Bahar dan polisi. Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum, mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secera kekeluargaan.

Muslihat diberinya uang satu juta yang pada waktu merupakan jumlah yang luar biasa. Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh. Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu karena sudah tidak membutuhkannya lagi. Ketika dia pulang ke kampung dengan membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.

Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya. Rasa hormat Muslihat dan kepercayaan Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian.

Season 1

Setelah kematian istrinya, ia menyatakan pensiun menjadi preman. Pernyataan hanya disampaikan kepada tangan kanannya, Muslihat. Alasan ia pensiun dikarenakan sebelum istrinya meninggal, istrinya berujar akan menunggunya di surga. Bahar bepikir, bahwa kalau dia terus menjadi preman, tidak mungkin akan sampai ke sana.

Keputusan Bahar tidak bisa diterima oleh Muslihat. Sebab, pensiunnya Bahar akan menimbulkan hancurnya kemapanan kekuasaan mereka, membuat kelompok-kelompok kecil di bawah mereka akan tercerai-berai, berdiri sendiri-sendiri. Secara bisnis, ini akan merugikan Muslihat yang hanya jadi tangan kanan Bahar dan tidak memiliki kelompok.

Pensiunnya Bahar yang tidak diumumkan itu dimanfaatkan oleh Muslihat untuk mengambil alih kekuasaan dan jatah untuk Bahar sampai kemudian tindakan semua terungkap dan menimbulkan konflik. Para pemimpin kelompok kecil seperti Komar (preman pasar), Jamal (preman terminal), dan Herman (preman jalanan) berebut kekuasaan. Kemudian, Bahar turun kembali untuk membereskan situasi tersebut.

Season 2

Kang Muslihat hidupnya berubah, lebih makmur sejahtera setelah menggantikan posisi Bahar. Ia sekarang sudah bisa membelikan segala keperluan rumah tangga. Beda halnya dengan Komar yang masih sulit membahagiakan istri dan anaknya.

Sementara Bahar hanya di rumah bersama Amin dan Imas karena Kinanti kerja dan pindah ke Jakarta. Bagi Bahar, keluarga adalah yang terpenting setelah ia resmi mengundurkan diri sebagai pimpinan preman.

Jamal bebas dari penjara, kebebasannya menimbulkan konflik baru bagi Kang Mus dan anak-anak buahnya. Jamal berencana untuk balas dendam dengan mengatur Jupri masuk kembali menjadi anak buah Kang Mus. Jamal sangat ambisius untuk menggeser posisi Kang Mus.

Memasuki bulan Ramadhan, Bahar merasa gembira kedatangan cucu dan menantunya. Dari semua anak perempuan Bahar hanya Kinanti yang belum punya pasangan. Kinanti memang belum menikah, salah satu alasannya karena status Bahar seorang boss preman. Kinanti mencari tahu kisah tentang ayahnya melalui Kang Mus dan beberapa narasumber lainnya.

Kisah Preman Pensiun pada season 2 ini juga dibumbui komedi antara Murad, Pipit dan konflik rumah tangga Komar yang tiada hentinya serta kisah Ubed yang sedih karena cintanya pada Dewi bertolak sebelah tangan karena Dewi punya pacar baru. Ubed pun pindah profesi dari pedagang cilok menjadi pedagang kolak. Sementara Saep tetap konsisten menjadi copet walaupun memasuki bulan puasa.

Daftar pemeran

Season 1

Pemeran Peran Keterangan
Didi Petet Kang Bahar (Kepala Preman)
Epy Kusnandar Kang Mus (Muslihat) (Tangan Kanan Kang Bahar)
Ike Muti Euceu (Khadijah) (Istri Kang Bahar)
Tya Arifin Kinanti (Anak Bungsu Kang Bahar)
Sindy Lasmana Kinasih (Anak Sulung Kang Bahar)
Ani Anjaniah Kamilah Kirani (Anak Kedua Kang Bahar)
Ridwan Ghani Adit Pacar Kinanti
Romyan Fauzan Uyan Teman Adit
Soraya Rasyid Imas (Pembantu Kang Bahar)
Sandi Tile Amin (Supir Kang Bahar)
Vina Ferina Esih (Sukaesih) (Istri Kang Mus)
Safira Maharani Farsyah Eneng (Safira) (Anak Kang Mus)
Hj. Isye Sumarni Emak (Mertua Kang Mus)
Nining Yuningsih Ceu Edoh (Tetangga Kang Mus)
Mutiara Dea Wardany Dea (Keponakan Kang Mus)
Mat Drajat Komar (Kepala Preman Pasar) (Anak Buah Kang Mus)
Pangeran Tyson Jony (Preman Pasar) (Anak Buah Komar)
Fadli Iwan Tyson (Preman Pasar) (Anak Buah Komar)
Dicky Satria Jupri (Preman Pasar) (Anak Buah Kang Komar)
Muhammad Jamasari Gobang (Kepala Preman Terminal) (Anak Buah Kang Mus)
Kristiano Purwo Bohim (Preman Terminal) (Anak Buah Gobang)
Abenk Marco Capallera Cecep (Preman Terminal) (Anak Buah Gobang)
Roy Chunonk Maman Suherman (Kepala Preman Jalanan) (Anak Buah Kang Mus) (Hingga Episode 2)
Ikang Sulung Jamal (Kepala Preman Jalanan) Pengganti Maman Suherman)
Andra Manihot Dikdik (Preman Jalanan) (Anak Buah Kang Mus)
Fajar Khuto Ujang Rambo Bojongsoang (Preman Jalanan) (Anak Buah Jamal)
Denny Firdaus Murad Preman Jalanan (Anak Buah Kang Mus) (Anak Buah Dikdik)
Ica Naga Pirmansyah Pitra (Pipit) Preman Jalanan (Anak Buah Kang Mus) (Anak Buah Dikdik)
Isnurul Destyana Bebeb (Istri Kang Komar)
Nendi Nurdin Junaedi (Copet) Bos Copet
Icuk Nugroho Saep (Copet)
Ucup Palentin Ubed (Copet)
Dewi Novitasari Dewi (Copet)
Dany Normansyah Agus (Pedagang Buku di Pasar Palasari)
Cika Kartika Yuyun (Pedagang Cantik di Pasar)
Diza Hanifa Hernawan Diza -
Resti Wulandari Rosita (Resty, Eva, Mike, Yuli, Ratna, Sisca ) (Penipu)
Ridwan Kamil Walikota Bandung (Bintang Tamu Episode 35-36)

Season 2

Pemeran Peran Keterangan
Didi Petet Kang Bahar Hingga Episode 16
Epy Kusnandar Kang Mus (Muslihat) Kepala Preman
Ikang Sulung Jamal Memisahkan diri dari Kang Mus
Tya Arifin Kinanti Anak kang Bahar
Sindy Lasmana Kinasih (Anak Sulung Kang Bahar)
Ani Anjaniah Kamilah Kirani (Anak Kedua Kang Bahar)
dr.Subiyanto Bakti (Suami Kinasih,Menantu Kang Bahar)
Letnan TNI Jefry Ardiyanto Sudirman (Suami Kirani,Menantu Kang Bahar)
Daanish Kiara (Anak Kinasih dan dr.Bakti,Cucu Kang Bahar)
Cleo Keo (Anak Kinasih dan dr.Bakti,Cucu Kang Bahar)
Romyan Fauzan Uyan Teman Kinanti
Reza Bukan Rizky Savalas Mulai Episode 39 (Kepala Preman)
Soraya Rasyid Imas Pembantu kang Bahar
Sandi Tile Amin Supir Kang Bahar
Vina Ferina Esih Istri Kang Mus
Safira Maharani Farsyah Eneng (Safira) Anak Kang Mus
Hj. Isye Sumarni Emak Mertua Kang Mus
Nining Yuningsih Ceu Edoh Pembantu Kang Mus
Mutiara Dea Wardany Dea Keponakan Kang Mus
Mat Drajat Komar Kepala Preman Pasar (Anak Buah Kang Mus)
Pangeran Tyson Jony Mantan Preman Pasar (Mantan Anak Buah Komar) (Security)
Fadli Iwan Tyson Preman Pasar (Anak Buah Komar)
Dicky Satria Jupri Preman Pasar (Anak Buah Komar)
Muhammad Jamasari Gobang Kepala Preman Terminal (Anak Buah Kang Mus)
Kristiano Purwo Bohim Preman Terminal (Anak Buah Gobang)
Abenk Marco Capallera Cecep Preman Terminal (Anak Buah Gobang)
Isnurul Destyana Bebeb (Istri Kang Komar)
Cika Kartika Yuyun Pedagang di Pasar
Diza Hanifa Hernawan Diza Langganan cilok Ubed
Fajar Khuto Ujang Rambo Bojongsoang Anak Buah Jamal
Resti Wulandari Siska Anak Buah Jamal
Andra Manihot Dikdik Kepala Preman Jalanan (Anak Buah Kang Mus)
Denny Firdaus Murad Preman Jalanan (Anak Buah Kang Mus) (Anak Buah Dikdik)
Ica Naga Pirmansyah Pitra (Pipit) Preman Jalanan (Anak Buah Kang Mus) (Anak Buah Dikdik)
Nendi Nurdin Junaedi Copet
Icuk Baros Saep Copet
Ucup Palentin Ubed Mantan Copet
Dewi Novitasari Dewi Mantan Copet
Aditya Peratama Putra Arman (Copet) Mantan anak Buah Saep
Robert O Blake Turis Amerika (Sekaligus Duta Besar Amerika Serikat) Bintang Tamu Episode 21

Pranala luar