Cindy Bernadette (lahir di Singapore pada 22 Januari 1978) merupakan seorang penyanyi, producer film, penulis cerita film dan seorang vocal director yang handal berkebangsaan Indonesia. Dia pernah menjadi anggota grup musik New Voices, sebuah kelompok vokal yang beranggotakan 4 penyanyi wanita. Album pertamanya ialah Cindy dirilis pada tahun 2005 oleh Sony Music Indonesia.

Cindy Bernadette
Cindy Bernadette dalam Java Jazz Festival 2008
Cindy Bernadette dalam Java Jazz Festival 2008
Informasi latar belakang
GenreR&B, pop, jazz
Pekerjaanpenyanyi, penulis lagu, aktris, pengarah vokal, junior director of production LimAnima Production
Instrumenpiano
Tahun aktif2005 - sekarang
LabelSony BMG Music Entertainment (2005)
X-Records (2007)
Catz Records (2009-2012)
Platinum Records (2012-sekarang)
Situs webwww.soundcloud.com/cindybernadette
www.facebook.com/cindybellabernadette

Karier

Cindy Bernadette mengenal musik untuk kali pertama pada usia yang sangat dini, yaitu pada usianya yang ke-5 saat ia mulai mempelajari piano klasik. Walaupun ia sangat menikmatinya, lama-kelamaan ia semakin menyadari bahwa panggilan jiwanya yang sesungguhnya adalah menyanyi. Sejak saat itulah ia mulai, terus dan tidak pernah berhenti bernyanyi dengan sepenuh hatinya. Masa-masa itu ia awali dengan aktif mengikuti paduan suara di gereja dan di sekolah lalu berlanjut menjadi lead vocalist dalam satu R&B group New Voices di New York, USA.

Album pertamanya, “CINDY”, dirilis pada tahun 2005. Single pertamanya adalah lagu “Rintangan”, ia nyanyikan berdua dengan Glenn Fredly. Lagu lain di dalam album tersebut, “Berpesta”, bahkan berhasil menarik perhatian sebuah bank swasta nasional (Bank Mandiri), dan dijadikan sebagai lagu untuk iklan komersial kartu visa mereka. Pada tahun 2007 ia melahirkan sebuah album dengan judul “Wish No 1″ di bawah bendera sebuah indie label “X Records”. Hampir seluruh lagu di dalam album tersebut ia ciptakan dan aransir sendiri, bersama dengan band-nya “The Players”. Single pertamanya “Nikmati Saja Berdua” sukses dan menjadi hit selama berminggu-minggu di hampir semua radio di Indonesia.

Pada tahun 2009 ini Cindy bekerjasama dengan Catz Records dan kembali “mengibarkan” dirinya, sebagai musisi yang lebih lengkap. Ia tidak hanya kembali sebagai seorang penyanyi, tetapi ia juga datang sebagai seorang penulis lagu, penata musik, penata vokal, bahkan sekaligus sebagai seorang produser, lewat jenis musik yang lebih beragam dan komposisi vokal yang lebih matang. Album ini terlahir dari hati, jiwa dan hidupnya. Ketulusan dalam karya-karyanya diharapkan tidak hanya dapat dinikmati hanya oleh indera pendengaran, tetapi juga dapat dinikmati oleh HATI dan dijadikan sebagai suatu semangat dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Cindy pun kembali terbit dan bersinar LEBIH benderang lewat “RISE AND SHINE”.

Album Rise and Shine digarap kurang lebih selama 2 tahun, dan melibatkan musisi-musisi lama seperti Dule dan Gege, arranger Ari Firman, Tanto The Groove, gitaris bandnya Topan Abimanyu, Wizzow, Andre Remix, Zde Koeswojo dari Sydney Australia dan mastering di handle oleh Hok Laij dari Brotherland. Di album ini Cindy membuat sesuatu yang berbeda dari album sebelumnya. Cindy menciptakan lagu” yang lebih fresh, lebih r&b di beberapa lagu upbeat dan terlihat dari kualitas vocalnya yang lebih mature bahwa Cindy lebih menjiwai album ini dari hati, jiwa dan hidupnya sendiri. Cindy Bernadette percaya dengan title album ini Rise and Shine, ia bisa menyentuh hati pendengarnya dan bisa membantu mereka untuk bangkit dari kesedihan dan kegagalan dalam hidup.

Single pertama yang dirilis berjudul Bisa Gila dimana Cindy mengajak Dule untuk featuring. Lirik dalam lagu ini sedikit menggoda dan style Dule dalam rapnya sangatlah cocok untuk membuat lagu ini lebih menggigit. Lagu-lagu yang masuk kandidat untuk single kedua dan ketiga adalah Hati Jiwa Hidup dan Hey. Di Hati Jiwa Hidup, Cindy menceritakan tentang cinta yang tidak bisa tercapai dan di lagu easy listening Hey, Cindy mengajak semua wanita untuk lebih positive dan mampu mengobati sakit hati dari masa lalu dan menjadi lebih kuat.

Album keempat kembali ia lahirkan dan diberikan nama MIRACLES, Cindy selalu melihat kehidupan nya sebagai sebuah Miracles. Lagu-lagu yang ia ciptakan di dalam lebih bernuansa up beat. Di album ini pun Cindy men daur ulang lagu Bahasa Kalbu yang dulu dinyanyikan oleh Titi DJ. Lagu I FALL IN LOVE IN JAKARTA merupakan single pertama dari album Miracles ini.

Di album kelima, Cindy Bernadette berpindah haluan dari Pop Album ke jalur Audiophile Recording. Album yang ia berikan judul ROMANSA diproduseri oleh Pongky Prasetyo dengan Executive Producer Timo Toto. Album ini masih dikeluarkan oleh Disc Tarra Group yang berlabelkan Platinum Records. Sampai saat ini Album Romansa di nobatkan menjadi Best Selling Audiophile Album di Indonesia.

Selain menulis lagi, mendirect vocal, merilis album, Cindy Bernadette kini pun ikut serta dalam sebuah Production House bernama HYPENOTIC.INC bersama dengan sahabatnya Virlan Wana Langgong, Ari Baskara Siregar dan Toni Iskanto, bersama mereka Cindy Bernadette belajar memproduseri pembuatan sebuah video clip, iklan, bahkan film, dan ia dijadikan salah satu pemegang saham dan Junior Director oleh Production House tersebut.

Di awal taun 2013 , Cindy Bernadette dipilih oleh seorang musisi asal Australia, Sydney bernama Ron E Jones untuk berduet di lagu yang ditulis oleh Ron E Jones dengan original title Time Machine lalu disadur ke bahasa Indonesia menjadi "CINTAI AKU LAGI" dan lagu ini sudah mulai memasuki tangga lagu radio-radio di Indonesia. Pembuatan video clip pun Cindy arahkan sendiri di Bali dengan dipantau oleh Virlan Wanna dan dalam video clip ini Cindy meminta sahabatnya Gary Iskak seorang actor senior untuk menjadi model dalam drama music video tersebut.

Di pertengahan tahun 2013, Cindy Bernadette mulai menuliskan script film yang ia sutradarai bersama sutradara wanita Arie Azis dan cinematographer Virlan Wana Langgong. Film ini adalah sebuah Trilogy berdurasi lebih dari 1 jam dan memakan waktu 7 bulan untuk pembuatan dan perampungan script dan tempat-tempat yang mereka pakai untuk shooting adalah Jakarta, Bali, Singapore, Kuala Lumpur, Phuket, Krabi Island dan Istanbul. Film ini rencana akan diikutsertakan dalam International Festival dan juga berharap untuk bisa dirilis di tanah air Indonesia dalam layar lebar dan Asia sekitarnya.

Kehidupan pribadi

Cindy menikahi seorang executive chef asal Jerman bernama Martin Satow di Fullerton Bay Hotel, Singapura, pada hari Sabtu, 6 September 2014, di usianya yang ke-36. Dengan tema Romantic Rustic, decor, susunan acara Cindy lakukan sendiri dengan dibantu beberapa teman wedding team di Singapura. Cincin pernikahan berhiaskan batu sapphire dipilih untuk mewakilkan bulan September yaitu Sapphire Month. Cindy dan Martin bertemu di akhir tahun 2013, Martin Satow pun meminangnya di bulan April 2014.

Diskografi

Album solo

Single

Acara TV

Iklan

  • Bank Mandiri VISA
  • Pocari Sweat Theme Song
  • Teh Bandulan

Referensi