Saksi Kunci
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
Saksi Kunci adalah buku yang ditulis oleh Metta Dharmasaputra. Buku ini menceritakan liputan investigasi yang dilakukan Metta Dharmasaputra untuk mengungkapkan kasus manipulasi pajak yang dilakukan Asian Agri Group. Buku yang penulisannya membutuhkan waktu lebih dari enam tahun ini juga bercerita mengenai kisah nyata perburuan Vincentius Amin Sutanto yang menjadi whistleblower dalam kasus ini.
Berkas:Cover Asian Agri-cut.jpg | |
Pengarang | Metta Dharmasaputra |
---|---|
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Subjek | Jurnalisme Investigasi Skandal Pajak |
Penerbit | Tempo (majalah) |
Tanggal terbit | 2013 |
Jenis media | Soft Cover |
Halaman | 446 |
ISBN | ISBN 978-602-14105-0-9 |
Buku ini sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul Key Witness.
Deskripsi
Dari tempat persembunyiannya Vincentius Amin Sutanto mengungkap sebuah rahasia besar; manipulasi pajak Asian Agri Group. Menurut bekas pengawas keuangan belasan perusahaan sawit milik Sukanto Tanoto, salah satu orang terkaya di Indonesia, itu jumlah pajak yang diselewengkan mencapai Rp 1,1 triliun, yang kemudian membengkak menjadi Rp 1,3 triliun. Inilah skandal pajak terbesar di Indonesia.[1]
Informasi rahasia ini dibocorkan Vincent kepada Metta Dharmasaputra dalam pelariannya di Singapura, setelah aksinya membobol uang perusahaan terboongkar. Ia sempat berniat bunuh diri. Namun akhirnya memutuskan kembali ke Jakarta lewat sebuah operasi intelijen yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia. [2]
Saksi Kunci adalah buku yang mengisahkan berbagai pergulatan seputar pengungkapan kasus pajak Asian Agri. Telepon genggam Metta sempat disadap. Tempo (majalah) yang mempublikasikan liputan investigasi ini digugat di pengadilan. Vincent dihukum 11 tahun penjara atas dakwaan pencucian uang yang tidak pernah diperbuatnya. Aparat pajak pun perlu bertahun-tahun untuk bisa menyidangkan kasus ini, sebelum akhirnya Mahkamah Agung memvonis denda Asian Agri Rp 2,5 triliun [3], yang juga terbesar dalam sejarah negeri ini.
Referensi
- ^ Saksi Kunci, "Sebuah Buku Tentang Pergulatan Hukum Kasus Pajak Asian Agri Group] Situs Pajak.go.id, diakses 21 Juli 2015" Periksa nilai
|url=
(bantuan). - ^ Saksi Kunci, "Skandal Pajak Asian Agri Group Okezone," Periksa nilai
|url=
(bantuan). Diakses tanggal 21 Juli 2015. - ^ "Asian Agri Agrees to Pay Rp 2.5 trillion fine in installments], [[The Jakarta Post]],". Diakses tanggal 21 Juli 2015. Konflik URL–wikilink (bantuan)
Pranala Luar
- Money Trail: Metta Dharmasaputra & Janet Stelle Situs Ubud Writer Festival, Diakses 21 Juli 2015.
- Buku Saksi Kunci, Hutang Budi Metta kepada Vincentius BeritaSatu, diakses 21 Juli 2015.
- Speaking truth to Power is an Asian value oleh Sheila S. Coronel, diakses 21 Juli 2015. "Through documents and whistleblower testimony, Tempo journalist Metta Dharmasaputra exposed how Sukanto Tanoto, Indonesia’s richest man, had evaded payment of $115 million in taxes. In the course of his investigation, Metta’s phone was tapped, he himself was accused of corruption and Tempo was taken to court. He recounts all this in a recently published book, Key Witness, which is the story of how dogged digging resulted in the Supreme Court imposing a fine of $227 million, the largest ever in Indonesian history, on a corporate empire that had until then operated with impunity."
- Vast hidden profits: from Asia's palm oil giants to a tiny British tax haven The Guardian
- Indonesian palm oil firm Asian Agri to pay $250 million tax fine The Straits Times