Jayabaya
Jayabaya, adalah raja Kerajaan Kadiri (1135-1159). Pada masa kekuasaannya, Kadiri memperluas wilayahnya hingga ke pantai Kalimantan. Pada masa ini pula, Ternate menjadi kerajaan subordinat di bawah Kadiri. Waktu itu Kadiri memiliki armada laut yang cukup tangguh.
Sampai sekarang hanya tiga buah prasasti batu yang ditemukan dan dikenal sebagai peninggalan raja Jayabaya, yaitu : prasasti Hantang (1135 M.), prasasti Talan (1136 M.), dan prasasti dari desa Jepun (1144 M.). Dari ke tiga prasasti tersebut diketahui nama penobatan raja Jayabaya adalah Sri Maharaja Sri Warmmeswara Madhusudanawataranindita Suhrtsingha Parakrama Digjayottunggadewanama.
Jayabaya disebut dalam kakawin Bharatayuddha yang digubah oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah. Dewasa ini, nama Jayabaya di tanah Jawa juga sering dipakai dalam hal-hal yang berhubungan dengan eskatologi. Jayabaya dikenal sebagai "peramal" Indonesia masa depan, meski hal tersebut hanyalah karangan Ranggawarsita saja.