Emil Krebs (lahir pada tanggal 15 November 1867 di Swiebodzice, Schlesien,meninggal pada tanggal 31 Maret 1930 di Berlin) - Orang Jerman yang menguasai banyak bahasa (poliglot), anak dari seorang tukang kayu. Sumber yang sangat tepercaya mengatakan bahwa dia menguasai 68 bahasa baik berbicara maupun menulis pada tingkatan mahir. [1]

Biografi

Pada usia 7 tahun, Emil Krebs menemukan sebuah koran tua dalam bahasa asing.  Guru sekolah mengatakan kepadanya bahwa koran itu berasal dari Prancis. Kemudian sekedar bergurau ia menyerahkan sebuah kamus Perancis-Jerman kepada Krebs, yang dikuasai Krebs dalam beberapa bulan. Dia menempuh  sekolah dasar di in Swiebodzice (di Jerman: Freiburg), dan kemudian dia belajar di gymnasium  Swidnica, tempat dia belajar Bahasa Perancis, Latin, Yunani dan Ibrani. Setelah memperoleh ijazah sekolah tinggi pada tahun 1887, dia fasih  berbicara dalam 12 bahasa (termasuk bahasa Yunani, Yunani Modern, Turki, Arab, Polandia). Setelah satu semester mempelajari teologi di Universitas Wroclaw, dia mulai belajar hukum di Universitas Berlin. Di Leipzig dia menemukan iklan dari suatu seminar bahasa Orang Timur di Berlin. Bakat bahasanya yang luar biasa diakui di sana. Ini juga merupakan momen, ketika dia mengabdikan dirinya untuk belajar bahasa-bahasa Asia. Dia lulus ujian negara dalam ilmu hukum dan bergabung dengan korps diplomatik. [2]

Pada tahun 1893 Krebs berangkat ke Timur Jauh. Dia ditunjuk sebagai juru bahasa Kedutaan Jerman di Beijing. Selama perjalanan ke Cina, Krebs terus mempelajari bahasa asing.  Selama berada di Cina, dia sudah mengenal 40 bahasa. Orang-orang Cina menyebut dia sebagai kamus berjalan. Pada tahun 1914, dia mengaku bahwa dia mengenal 33 bahasa sampai tingkatan yang sangat baik. Beberapa bahasa yang dia kuasai adalah: Bahasa Inggris, Arab, Bulgaria, Cina, Kroasia, Ceko, Denmark, Belanda, Finlandia, Perancis, Yunani, Georgia, Hindi, Spanyol, Jepang, Jawa, Lithuania, Melayu, Manchuria, Mongolia, Norwegia, Armenia, Persia, Polandia, Rusia, Rumania, Serbia, Siam, Swedia, Turki, Urdu, Hungaria dan Italia.

Pada tahun 1917, setelah penutupan kedutaan Jerman, Krebs pindah ke kantor berita di kantor urusan luar negeri. Karyawan di lembaga ini menerima tunjangan keuangan jika mengetahui  bahasa asing. Krebs, yang mengaku bahwa dia mengetahui lebih dari 60 bahasa, pada awalnya diperlakukan sebagai penipu. Setelah dia membuktikan kemampuannya, Krebs menerima uang tunjangan tersebut.

Dia menikah dengan Mande Heyne pada tahun 1913. Istri Emil Krebs sangat menyayangi seorang poliglot, yang mengurung diri di kamarnya, mempelajari bahasa baru.

Dia meninggal pada tanggal 31 Maret 1930 akibat stroke, menguasai 68 bahasa dari 120 bahasa yang telah dipelajarinya. Dia dimakamkan di Suedwest-Friedhof, Berlin.

Emil Krebs dikenal karena tidak suka diambil gambarnya.

Dia mempelajari beberapa bahasa secara bersamaan, dengan mencari kesamaan di antara sejumlah bahasa tersebut. Sebelum mempelajari suatu bahasa, dia mempelajari sejarah dan budaya orang-orang yang menggunakan bahasa tersebut. Seringkali dia bekerja hingga jam 3.00 pagi.

Anekdot

 
Emil Krebs kuburan

Berbagai sumber memberikan banyak anekdot tentang Krebs:

  • setelah menerima kuesioner dari seminar bahasa Orang Timur di Berlin, Krebs mengembalikannya dengan mencentang semua daftar bahasa, menuliskan bahwa dia tertarik dengan semua bahasa. Formulir tersebut dikembalikan ke Krebs yang menyatakan bahwa dia tidak memahami instruksinya - dia harus memilih salah satu bahasa . Sehingga dia menulis lagi bahwa dia ingin mempelajari semua bahasa tersebut. Dia menerima undangan ke Berlin untuk yang kedua kalinya,
  • saat bekerja di Cina, Krebs menerima surat dari orang Mongol yang hanya dia yang bisa menerjemahkannya,
  • suku Mongolia memintanya untuk menerjemahkan dokumen kuno yang ditulis dalam bahasa Mongolia kuno.  Krebs dengan cepat berupaya menerjemahkan teks tersebut,
  • saat bekerja dia bertemu dengan penggembala yang berbicara dialek bahasa Cina yang tidak dikenal. Meskipun pengetahuannya kurang tentang dialek ini, Krebs bergaul baik dengan pengembala tersebut,
  • suatu hari Krebs memegang surat kabar Argia yang berbahasa Basque . Surat kabar itu melaporkan bahwa di Amerika, seorang profesor yang fasih 53 bahasa telah meninggal. Dalam beberapa minggu Krebs telah belajar bahasa Basque. Dia mengirim surat kepada surat kabar Argia, yang memuat artikel tentang Krebs berjudul 'Basque Muda! Ambillah teladan dari Emil Krebs!’. Krebs juga menguasai empat dialek bahasa Basque,
  • dalam salah satu drama, Emil Krebs menerjemahkan kutipan dari Goethe ke dalam 40 bahasa Asia (termasuk tulisan paku).
  • setelah kematiannya, lebih dari 3500 judul koleksi bukunya diberikan ke Perpustakaan Kongres di Amerika Serikat Perpustakaan Kongres di Amerika Serikat. [3]

Menelaah pemikiran Krebs 

Tak lama setelah kematian Krebs, Berlin Institute for Brain Research menerima otak poliglot ini. Pada tahun 2004 Amunts, Schleicher dan Zilles mempublikasikan sebuah studi tentang otak Krebs yang disimpan dalam koleksi Universitas Düsseldorf. Analisis pusat Broca mengungkapkan perubahan sitoarsitektur di area 44, 45 dan asimetri interhemisferik. Dia dimakamkan di pemakaman Suedwest-Friedhof, Berlin. [4]

Karya

Pada tahun 1919, Krebs menyunting Traktat Negara bagi pemerintah Yugoslavia yang baru terbentuk.

Rujukan

  1. ^ "Jenius = Gendheng?" Mensa.web.id, 27 September 2007. Diakses 1 September 2015.
  2. ^ Kennison, Shelia M. (2013). Introduction to language development. SAGE Publications. hlm. 195. ISBN 9781452256290. 
  3. ^ "Polyglot, Si Jenius Bahasa" Laboratoriumbahasa.asia, 4 Mei 2015. Diakses 1 September 2015.
  4. ^ "Ini 5 Polyglot yang Mahir Puluhan Hingga Ratusan Bahasa di Dunia" Detik.com, 20 Maret 2013. Diakses 1 September 2015.