Pendahuluan

Mineral dapat didefinisikan sebagai zat alami yang memiliki komposisi kimia tertentu. Komposisi kimia ini menjadi dasar dalam penggolongan berbagai jenis mineral, selain komposisi kimianya mineral juga memiliki karakter fisik tertentu, karakter fisik dari suatu mineral ini dapat dimanfaatkan sebagai identifikasi awal dari mineral tersebut seperti warna, cerat, belahan, system Kristal dan lain – lain. Namun, karakter fisik dari suatu mineral kurang tepat digunakan dalam pengelompokan berbagai jenis mineral hal ini disebabkan oleh banyak mineral yang memiliki karakter fisik yang hampir sama. Pada akhirnya para ahli seperti James Dana dan Nickel – Strunz menggunakan komposisi kimia dari suatu mineral dalam melakukan penegelompokan mineral sebagai contoh dalam klasifikasi dana mineral di bagi menjadi beberapa kelompok seperti : Native elements, Oksida, Halida, Silikat, Sulfat, Sulfida dan lainnya. Jadi, factor utama dalam pengelompokan dan penamaan mineral adalah komposisi kimianya sedangkan karakter fisiknya hanya menjadi faktor sekunder. Pada artikel kali ini akan dibahas leih lanjut mengenai mineral kelompok Halida.

Kelompok halida dalah mineral yang anionnya terdiri dari unsur – unsur halogen (golongan VII pada tabel periodik unsur, meliputi F, Cl, Br, I). Anion dari unsur halogen ini biasanya berikatan dengan kation logam yang bersifat elektropositif seperti natrium (Na+1), potasium (K+1), dan kalsium (Ca+1).

Ciri khas mineral kelompok halida :

  1. Rapuh
  2. Translusen
  3. Mudah larut
  4. Memiliki kekerasan menengah
  5. Titik lebur tidak terlalu tinggi
  6. Konduktor listrik dan panas yang buruk

Ciri khas tersebut dikarenakan ikatan yang menyusun mineral dalam kelompok halida merupakan ikatan ion dan bermuatan listrik kecil.

Kegunaan Mineral Kelompok Halida:

  1. Halida seperti cerargit (AgCl), bromit(AgBr), dan iodirit (AgI) berhubungan erat dengan bijih perak dan dikenal di beberapa tempat seperti Meksiko, New South Wales (Australia) dan barat daya Amerika Serikat.
  2. Atacamite adalah konstituen dari bijih tembaga seperti yang terdapat di eksplorasi tembaga di Chile.
  3. Kriolit (Na3AlF4) digunakan untuk pengolahan bijih alumunium seperti bauksit.
  4. Kandungan potsium dalam silvit (KCl) dimanfaatkan sebagai pupuk.  

Klasifikasi mineral kelompok halide berdasarkan Nickel – Strunz:

mineral kelompok halide dibedakan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:

  1. Halida sederhana, tanpa kandungan H2O contohnya seperti: Halit, Sylvit, Miersite, dan Villiaumite.
  2. Halida sederhana, dengan kandungan unsur H2O contohnya seperti : Hydrohalite, Antarcticite, danChloraluminte.
  3. Halida kompleks contoh mineralnya seperti: Steropesite, Avogadrite dan barberiite
  4. Oxyhalides, Hydroxyhalides and related double halides contoh mineralnya seperti : Atacamite, Melanothallite, dan Paratacamite

Berikut ini beberapa contoh dari mineral Halida dan beserta deskripsinya

Halit (NaCl)

Halit secara umum lebih dikenal sebagai rock salt adalah mineral dengan komposisi kimia natrium klorida (NaCl) sehingga memiliki ciri khas yaitu rasanya yang asin. Mineral halit biasanya berbentuk bongkahan, atau granular (berbutir) kasar. Halit terbentuk pada dasar sedimen evaporit yang luas yang dihasilkan dari pengeringan danau tertutup dan laut. Mineral halit banyak dimanfaat sebagai penghasil Na dan Cl dalam industry kimia, serta untuk pembuatan macam – macam soda seperti bikarbonat dan caustic soda.[1]

Identifikasi mineral halit:

Warna                                    : putih, pink, biru gelap dan terang, colourless

Cerat                                       : putih

Kilap                                       : kaca

Sistem Kristal                      : isometrik

Belahan                                 : sempurna

Pecahan                                : konkoidal

Kekerasan                            : 2,5

Ketembusan Cahaya         : Transparan

Berat Jenis                            : 2,17 

Klorit
Deskripsi Klorit :
Sistem Kristal  : Monoklin
Warna  : Hijau, Kuning, Putih, Merah muda
Cerat  : Hitam kehijauan sampai kehijauan
Belahan  : Sempurna, Basal
Kekerasan  : 2-1.5 Skala Mohs
Massa jenis  : 2.6 to 3.3g/cm3
Kegunaan  : Sebagai bahan industri

  1. ^ Alfianto, Agung Dwi. 2013. Modul Praktikum Mineralogi 2013