Astro Nusantara

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 14 Juni 2015 16.17 oleh Matiia (bicara | kontrib) (←Suntingan 202.62.16.187 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Kaliandrakali)

Astro Nusantara adalah salah satu berlangganan di Indonesia yang beroperasi sejak 1 Maret 2006 sampai dengan 19 Oktober 2008.[1] Stasiun televisi ini menjadikan siaran eksklusif Liga Utama Inggris sebagai strategi utamanya. Pada akhir tahun 2007, jumlah pelanggannya mencapai 145.000-orang pelanggan. Sejak 20 Oktober 2008 pukul 00:00 WIB, Astro Nusantara berhenti siaran karena berakhirnya lisensi penggunaan merek dagang Astro.

PT Direct Vision (Astro Nusantara)
Berkas:Astro logo.gif
Negara Indonesia
Kantor pusatJakarta, Indonesia
SloganHidup Penuh Warna

Astro Nusantara dioperasikan oleh PT Direct Vision yang dimiliki oleh PT Ayunda Prima Mitra (49%) dan Silver Concorde Holding Limited (51%). Kedua perusahaan tersebut merupakan bagian dari Lippo Group di mana PT Ayunda Prima Mitra adalah anak perusahaan langsung dari First Media juga operator televisi kabel berlangganan. PT Direct Vision memperoleh pasokan siaran dari Astro All Asia Networks yang beroperator televisi satelit berlangganan Astro di Malaysia dan Brunei yang juga berhak menggunakan nama Astro melalui suatu perjanjian lisensi penggunaan merek dagang (Trademark License Agreement). Kedua pihak juga menyepakati suatu perjanjian dimana dalam waktu 2-tahun Astro All Asia Networks akan turut serta menjadi pemegang saham di PT Direct Vision.

Astro Nusantara beroperasi dengan menggunakan satelit Measat 2.

Sejak pada tanggal 11 April 2008, siaran Astro Nusantara sempat dihentikan selama lebih kurang 3-hari akibat belum dipenuhinya persyaratan administrasi yang ditentukan Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Menjelang berakhirnya perjanjian lisensi penggunaan merek dagang Astro pada tanggal 30 Agustus 2008, Astro All Asia Networks dan Lippo Group bersengketa mengenai kerjasama mereka dalam penyelenggaraan siaran Astro di bawah PT Direct Vision. Astro All Asia Networks meragukan rencana awal mereka untuk menjadi pemegang saham di PT Direct Vision akan terwujud sementara mereka telah menyediakan pasokan siaran bernilai Rp2,5 triliun selama lebih dari 2-tahun. Astro All Asia Networks menginginkan kejelasan mengenai rencana tersebut yang apabila tidak mungkin terwujud, Astro All Asia Networks menginginkan PT Direct Vision membayar seluruh jasa yang telah mereka berikan secara gratis tersebut. Meski lisensi penggunaan merek dagang Astro sempat diperpanjang pada 30 September 2008 dan kemudian diperpanjang lagi menjadi pada 19 Oktober 2008, Astro All Asia Networks dan Lippo Group tetap tidak berhasil mencapai kesepakatan. Hal ini berujung pada dihentikannya secara total seluruh pasokan siaran dari Astro All Asia Networks pada 20 Oktober 2008.

Pecahnya kerjasama ini sempat coba dimanfaatkan oleh Aora TV untuk mencoba menjadi mitra Astro di Indonesia selanjutnya. Hasilnya, hak siar eksklusif Liga Utama Inggris untuk musim 2008-2009 berhasil diambil alih oleh Aora TV. Hal ini berdampak kepada penurunan jumlah pelanggan Astro Nusantara dari 145.000-pelanggan pada akhir tahun 2007 menjadi 98.000-pelanggan terakhir hingga saat penghentian siaran.

Program

Sampai saat terakhirnya, Astro Nusantara menyediakan 60-stasiun televisi termasuk di dalamnya 9-saluran yang diproduksi khusus oleh Astro Indonesia yaitu:

Tanggal 1 Agustus 2007 pukul 00:00 WIB, Astro Nusantara tidak lagi menyediakan siaran ANTV dan digantikan dengan Al Jazerra English News.

Pada Tanggal 7 September 2007, Astro Nusantara menambah satu lagi saluran baru yaitu Astro Oasis. Astro Oasis adalah saluran Astro yang menayangkan program-program yang bernafaskan agama Islam.

Mulai musim 2008-2009, Astro Nusantara kehilangan hak siar Liga Utama Inggris di Indonesia.

Terhitung mulai 20 Oktober 2008 tengah malam, PT Direct Vision selaku pemegang hak siar televisi berlangganan Astro sudah tidak menyiarkan lagi tayangan Astro Nusantara di Indonesia.

Saluran televisi

Mantan saluran


Galeri

Referensi

Pranala luar